Labels

Thursday 2 May 2013

cara-melacak kerusakan ic program tv



kerusakan bagian Mikrokontrol
   Dokumen ini kami susun dari berbagai sumber dan dari hasil pengalaman kerja pribadi sebagai bengkel service, trainer kursus service radio-tv dan pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan elektronik yang pernah mempunyai kerja sama dengan perusahaan Jepang, Korea dan China sebagai manager service station, sebagai manager teknik departemen customer service pusat dalam mengelola dan menyediakan (sumber daya manusia) teknisi. Didedikasikan untuk para teknisi televisi maupun mereka yang lagi belajar. Tujuannya adalah agar dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam teknik reparasi TV.
Kritik, saran maupun informasi tambahan kami terima dengan senang hati. 
kritik dan saran =fellowae@gmail.com

ü  Daftar isi :
1.  Memahami fungsi dan cara kerja mikrokontrol
ü  1.01  Input-port (pintu masukan)
ü  1.02  CPU (Central Processing Unit)
ü  1.03  Output-port (pintu keluaran)
ü  1.05  RAM (Read Address Memori)
ü  1.06  Osilator sistim
ü  1.07  Reset
ü  1.08  EEPROM (Electrical Eraseable Prgrammable Read Only Memory)
ü  1.09  Teknologi I2C (Inter-Intergrated Circuit) Bus line
ü  1.11  Karakter generator (pembangkit On Screen Display)
ü  1.12  Band-switch dan Tuning pemilihan nomor chanel
ü  1.13  Cara kerja Manual-search dan Auto-searcg.
ü  1.14  Arti dan fungsi yang berhubungan dengan mikrokontrol
ü  2. Fungsi dan arti yang berhubungan dengan mikrokontrol

3.  Macam-macam kerusakan bagian mikrokontrol
ü  3.01  Memeriksa apakah mikrokontrol sudah bekerja
ü  3.02  Mikrokontrol tidak kerja
ü  3.03  OSD (On Screen Display) tidak muncul
ü  3.04  Manaual-searh dan Auto-searh tidak bekerja
ü  3.05  Mikrokontrol di-"power" hidup sebentar, kemudian terus mati lagi.
ü  3.06  Pesawat mati sendiri setelah dipakai beberapa lama. Di-"power" lagi tidak mau.
ü  3.07  Pesawat mati sendiri setelah dipakai beberapa lama. Di- “power” dapat hidup lagi
ü  3.08  OSD tidak center
ü  3.09  EEPROM data korup
ü  3.10  Mengganti IC EEPROM
ü  3.11  Tombol front panel ngaco
ü  3.12  Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning


ü 

1.  Memahami fungsi dan cara kerja mikrokontrol
Mikrokontrol atau kadang orang menyebut dengan nama IC Program, Micom atau MCU. Sebelum diperkenankan adanya mikrokontrol dipasang berbagai macam kontrol yang menggunakan push-switch dan potensiometer (VR), yang dipasang pada bagian front panel TV. Semuanya itu membutuhkan perkabelan dan sirkit yang cukup rumit. Mikrokontrol telah membuat semuanya ini berubah menjadi menjadi lebih sederhana tidak rumit, peng-operasian menjadi lebih gampang dan banyak keuntungan tambahan lain yang diperoleh.

Dari sisi konsumen pemakaian mikrokontrol memberikan kelebihan antara lain :
ü  Program Chanel yang disimpan menjadi lebih banyak. Sebelum menggunakan mikrokontrol TV umumnya hanya dapat menyimpan 8 hingga 12 program chanel.
ü  Penggunaan Remote Kontrol yang multi fungsi.
ü  Tampilan On Screen Display (OSD) pada layar TV
ü  Fasilitas pemrograman chanel  (mengisi program chanel) secara otomatis dengan Auto Search yang mudah dan cepat. Sebelum ada mikrokontrol kita harus mengisi program chanel satu persatu yang memakan waktu cukup lama.
ü  Blueback, yaitu fasilitas muting layar yang berwarna biru jika chanel tidak terima siaran.
ü  Fasilitas On Timer maupun Off Timer yang dapat menghidupkan atau mematikan TV secara otomatis.
ü  Dari sisi produsen penerapan teknologi mikrokontrol memberikan keuntungan antara lain :
ü  Sirkit menjadi lebih sederhana tidak rumit sehingga mempercepat proses produksi " Jika terjadi perubahan disain rancangan tidak perlu mengganti sirkit perkabelan (hard ware), tetapi cukup mengganti "isi program" (soft ware) pada IC Mikro kontrol. Kita tentunya sudah sering menjumpai IC mikrokontrol yang mempunyai nomor part bagian depan sama, tetapi berbeda-beda nomor part dibagian belakangnya. Nomor part dibagian belakang inilah menunjukkan kode perbedaan isi program IC tersebut.
ü  Adjustmen (penyetelan) menjadi lebih mudah dan cepat. Sebelum menggunakan mikrokontrol ada banyak adjustment mekanis yang perlu dilakukan seperti coil dan VR trimer. Dengan mikrokontrol memungkinkan adjustmen secara digital sehingga mempercepat proses produksi maupun reparasi. Teknisi tidak perlu membuka cabinet TV untuk memperbaiki adjustment seperti AGC, White Balance, dan geometri
ü  Mikrokontrol secara garis besar terdiri dari bagian-bagian :
ü  Input port (pintu masukan)
ü  Output port (pintu keluaran
ü  CPU (Central Processing Unit)
ü  ROM
ü  RAM
ü  Osilator sistim
ü  Reset
ü  Karakter generator (pembangkit OSD)

o   Input-port merupakan pintu masukan untuk memberikan perintah-perintah bagian CPU. Ada beberapa sistim input yang dijumpai pada mikro kontrol.
ü  Sistim matrik, yaitu sistim yang banyak dijumpai pada TV model lama dan sudah banyak ditinggalkan karena masih sedikit rumit. Disini ada beberapa jalur kontrol-output (Ko1, Ko2, Ko3......) yang dimatrik dengan beberapa kontrol-input (Ki1, Ki2, Ki3......). Macam-macam jenis perintah dibuat dengan menghubungkan salah satu kontrol-output dengan salah satu kontrol-input dengan touch-switch.
ü  Sistim Analog, disini perintah masukan berupa "tegangan" yang di-inputkan pada salah satu input port. Beberapa macam perintah dapat dimasukkan lewat satu pintu masukan, seperti yang umumnya digunakan pada kontrol front panel televisi. Dengan sirkit pembagi tegangan beberapa perintah diinputkan lewat input port Key-in. Umumnya pesawat televsis  hanya menggunakan satu pintu Key-in.
ü  Sistim serial data,  digunakan untuk memasukkan perintah-perintah yang diterima dari Remote Receiver dan komunikasi dengan IC lain.
ü  Macam-macam jenis masukan pada mikrokontrol pesawat televisi :

ü  Key-input , untuk memasukkan data perintah analog dari tombol front panel
ü  Infra Red input, untuk masukan perintah yang diterima dari remote yang merupakan serial data
ü  AFT-in, merupakan masukan untuk tegangan AFT yang digunakan untuk mengatur AFT tuner dan untuk proses Auto –searh.
ü  Indentifikasi (ID), menerima masukan sinyal Horisontal Sync dari sinyal video siran TV yang diterima. Digunakan untuk proses Auto search dan untuk kontrol muting suara dan gambar (blue back) jika tidak terima siaran.
ü  Protek-in, merupakan masukan yang akan meng-"off"-kan power secara otomatis jika ada problem
ü  Horisontal Sync (HS), merupakan masukan pulsa dari flyback yang diperlukan untuk bagian karakter generator OSD
ü  Vertikal Sync (VS), merupakan masukan pulsa dari sirkit Vertikal-out yang diperlukan untuk bagian karakter generator OSD
ü  SDA, merupakan port input sekaligus output untuk data komunikasi menggunakan serial data
ü  Reset, merupakan port-input yang akan menerima tegangan reset dari sirkit reset.
ü 
1.02   CPU (Central Processing Unit) merupakan jantung dari mikrokontrol yang berfungsi sebagai pengolah data. Data-data dari input-port diproses untuk dibaca, disimpan dan disalurkan ke masing-masing bagian dari output-port


1.03 Output-port berungsi untuk memberikan perintah dari mikrokontrol kebagian sirkit lain sesuai dengan perintah yang diterima input port 

Sinyal output-port ada beberapa jenis bentuk, yaitu  :
ü  PWM (Pulse Wave Modulation), yaitu merupakan output  yang berbentuk tegangan analog yang tegangannya dapat berubah naik-turun. Misalnya kontrol output untuk tegangan tuning (VT).
ü  Tegangan diskrit yang dapat berubah High-Low (4v atau 0v). Misalnya kontrol yang digunakan untuk kontrol Band Switch, kontrol TV/AV.
ü  Serial data (SDA), merupakan sistim komunikasi data digital dimana dengan beberapa macam jenis perintah dapat disalurkan lewat satu pintu keluaran/masukan. SDA membutuhkan pulsa pembantu untuk sinkronisasi sistim kerjanya yang dinamakan serial-clock (SCL). Hampir semua televisi saat ini menggunakan sistim ini karena sirkit dan perkabelan menjadi sangat sederhana.
ü  Macam-macam output-port pada mikrokontrol.
ü  Power on-off, digunakan untuk menghidupkan atau mematikan TV pada saat stand by. Ada model-model yang menggunakan tegangannya “low” pada saat stand by "high" saat hidup. Tetapi ada pula yang menggunakan cara sebaliknya.
ü  Kontrol band switch ke tuner untuk pengaturan pemilihan band VHFL, VHFH, UHF
ü  Kontrol tuning ke tuner
ü  Kontrol pemilihan TV/AV, umumnya jika terima TV outputnya “low” dan jika pada posisi AV outputnya “high”
ü  SDA, merupakan output port digital untuk berbagai macam kontrol. Port ini dipakai sekaligus sebagi port input ke mikrokontrol
ü  SCL, merupakan port output pulsa-pulsa clock sebagai pembantu pulsa SDA
ü  RGB OSD output
ü  Fast Blank, merupakan pengendali switch kecepatan tinggi untukOSD.
ü  Macam-macam output-port yang mungkin masih dijumpai pada TV model lama :
ü  Kontrol gambar analog ke bagian Video-chroma (misal kontras, warna, britnes)
ü  Kontrol suara analog ke bagian Audio (misal vol, mute)
ü  Kontrol sistim warna analog PAL/NTSC atau 50/60

ü  1.04   ROM (Read Only Memori) adalah merupakan jenis memori data yang sudah berisi program tertentu dan hanya dapat dibaca saja yang ada didalam mikrokontrol. ROM digunakan menyimpan data-data "program kerja" yang digunakan untuk menjalankan CPU dalam mengolah data. Tanpa ada isi data program maka  mikrokontrol tidak dapat digunakan sama sekali. Program pada  mikrokontrol dirancang oleh desainer televisi sesuai dengan keinginan mereka. Mikrokontrol biasanya mempunyai nomor part yang terdiri dari 2 bagian. Nomor part yang bagian belakang (belakang tanda -) menunjukkan isi program-kerja yang disimpan didalam ROM.

ü  1.05   RAM (Read Address Memori) merupakan jenis memori yang dapat dibaca, dihapus dan ditulis ulang isi datanya untuk disimpan sementara yang ada didalam mikrokontrol. RAM berfungsi untuk menyimpan sementara data dari EEPROM yang ada diluar mikrokontrol. Setiap kalit pesawat dihidupkan data dari EEPROM dibaca CPU dan ditulis kedalam RAM. Dan setiap kali pada saat dimatikan data dari RAM ditulis kembali kedalam IC EEPROM. Hal ini dilakukan sehingga perubahan-perubahan seting terachir yang telah dilakukan pemakai selalu disimpan dalam IC EEPROM.



ü  1.06  Osilator sistim merupakan pembangkit pulsa (clock) yang diperlukan mikrokontrol agar dapat bekerja. Frekwensi osilator ditentukan oleh eksternal X-tal. Umumnya frekwensi yang digunakan merupakan kelipatan dari frekwensi 4Mhz. Makin tinggi frekwensi yang digunakan, makin cepat kerja mikrokontrol dalam mengolah data

ü  1.07  Tegangan “RESET’ digunakan untuk mengembalikan (me-reset) agar semua sirkit digital yang ada didalam mikrokontrol dikembalikan pada posisi awal. Tegangan input reset untuk pesawat televisi umumnya merupakan tegangan "low". Pada saat pesawat dihidupkan pin-RESET ditahan sesaat agar tegangannya tetap 0v, sebelum kemudian mendapat tegangan sekitar 4 hingga 5v.
ü  Sirkit reset sederhana hanya menggunakan komponen sebuah resistor dan sebuah kapasitor elko saja. Sedang sirkit yang lebih sempurna menggunakan sirkit transistor dan diode zener, atau menggunakan jenis IC.

 1.08  EEPROM adalah merupakan jenis IC memori yang dapat dibaca, dihapus dan diganti isi datanya menggunakan pulsa elektris, tidak membutuhkan tegangan back-up untuk menyimpan data dan mampu bertahan sampai 10 tahun. 
Sebelum ada EEPROM, memori dahulu ada yang memerlukan bateri untuk back-up agar data tidak hilang. Ada pulayang membutuhkan tegangan (-) 28v untuk menulis dan menghapus data.
ü  EEPROM digunakan untuk menyimpan data :
ü  Data konsumen, yaitu data yang dapat dirubah-rubah oleh konsumen pemakai, misalnya isi chanel, seting kontras, seting vol dll
ü  Data adjustment, data berbagai adjustment yang berhubungan dengan sirkit televisi. Dengan memasukkan dengan kode-kode tertentu (Service Mode)  teknisi dapat merubah isi data ini. Misalnya data white-balance, sub-kontras, AGC dll
ü  Data program kerja mikrokontrol, merupakan data yang memberi perintah bagaimana mikrokontrol harus bekerja. Data ini kalau sampai berubah dapat menyebabkan TV tidak berfungsi.
ü  Kemampuan IC memori dalam menyimpan data ditunjukkan pada angka yang tertera pada IC tersebut. Umumnya merupakan kelipatan dari angka 4 (misal 24C04, 24C08, 24C16).  Jika pesawat memiliki banyak fasilitas seperti misalnya kalender, game maka makin besar kemampuan menyimpan data mem yang dibutuhkan.
EEPROM yang dijual diluaran merupakan EEPROM kosongan, oleh karena itu tidak dapat digunakan untuk mengganti EEPROM yang sudah di-preprogram dari pabrik.  tetapi ada beberapa model merk televisi ada yang dapat "memprogram sendiri" jika diganti EEPROM kosongan.



ü  1.09 Teknologi I2C (Inter-Intergrated Circuit) Bus line merupakan konsep sistim "komunikasi data" antar IC menggunakan 2 kabel, yaitu  SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock).
ü  Serial Data digunakan komunikasi data dua arah. Misalnya mikrokontrol dapat mengirim data volume, kontras, color ke IC video-chroma. Sebaliknya IC video-chroma dapat mengirim data ke mikrokontrol, misalnya data bahwa telah diterima sinyal suara stereo NICAM sehingga mikrokontrol dapat menampilkan OSD pada layar.
ü  Serial Clock dibangkitkan oleh mikrokontrol dan dikirim ke IC lainnya. Sinyal ini diperlukan sebagai sinyal pembantu komunikasi data agar sinkron.
ü 
1.10  IC one-chip saat ini telah banyak digunakan pada pesawat televisi adalah  merupakan satu kesatuan IC yang berisi IC-IC mikrokontrol, Video-Sound IF, Jungel dan video-chroma yang terintregrasi menjadi satu. Dengan teknologi ini sirkit perkabelan menjadi jauh lebih sederhana dibanding jika TV menggunakan 2 buah IC misalnya.


ü  1.11  Karakter generator yang ada didalam  mikrokontrol digunakan untuk membangkitkan karakter huruf OSD (On Screen Display). Karakter generator membutuhkan pulsa-pulsa dibawah ini untuk dapat menampilkan OSD
ü  Osilator OSD - untuk membangkitkan pulsa-pulsa clock yang dibutuhkan karakter generator. Osilator OSD tidak menggunakan X-tal tetapi menggunakan sirkit LC (coil dan kapasitor). Osilator OSD sudah tidak dijumpai lagi pada mikrokontrol TV model-model baru, karena pulsa-pulsa clock untuk OSD diturunkan dari osilator sistim.
ü  Pulsa  Horisontal Sync (HS) yang diperoleh dari pulsa tranfo flyback (pin-AFC).
ü  Pulsa Vertikal Sync (VS) yang diperoleh dari IC Vertikal Out.
ü  Pulsa HS dan VS ada yang langsung diinputkan ke mikrokontrol. Tetapi ada juga yang dilewatkan transistor  inverter (pembalik polaritas pulsa) terlebih dahulu.
Keluaran atau output karakter generator adalah :
ü  3  buah sinyal OSD  Red, Green, Blue.  Misalnya jika tampilan OSD berwarna  putih, maka semua pin-OSD RGB out ketikanya akan mengoutputkan karakter. Bila tampilan OSD hijau, maka yang mengoutputkan karakter hanya pin-Green saja.
ü  Sinyal Fast Blank yang merupakan sinyal yang digunakan untuk menggerakkan switch kecepatan tinggi yang ada di IC Video-chroma.
ü  Sinyal RGB OSD  digabungkan dengan sinyal RGB gambar TV pada IC video-chroma lewat pin- pin RGB OSD input. Sinyal Fast Blank dari mikrokontrol ini digunakan untuk menggerakkan switch sinyal RGB-TV/RGB-OSD agar karakter RGB OSD dan gambar RGB TV muncul secara bergantian, dengan tujuan agar karakter OSD dapat terlihat lebih jelas. TV model lama karakter OSD ditampilkan dengan cara ditumpangkan pada sinyal gambar sehingga hasilnya kurang jelas (kurang kontras).


ü  1.12 Untuk memilih chanel yang diterima, mikrokontrol mengoutputkan sinyal-sinyal
ü  Sinyal tegangan Band Switch - untuk memilih band VHF-L, VHF-H atau UHF
ü  Sinyal tegangan tuning (VT) - untuk memilih nomor chanel. Suatu tegangan yang dapat berubah dari 4 ~ 0v dari mikrokontrol dirubah menggunakan DC amplifier sehingga menjadi tegangan yang dapat berubah dari  0 ~ 33V
ü  Ada tiga macam sistim kontrol output untuk pemilihan band-swich tergantung dari jenis Tuner yang digunakan :
ü  Kontrol Band-switch sistim 3 kontrol-output analog, yaitu  pin-VL, pin-VH, dan pin-U. Untuk tegangan tuning dioutputkan lewat pin-VT  tersendiri dari mikrokontrol
ü  Kontrol Band -swich sistim 2 kontrol-output aanlog, yaitu  pin-Band-sw1 dan pin-Band-sw2. Tegangan tuning dioutputkan lewat pin-VT tersendiri dari mikrokontrol
ü  Kontrol Band-switch sistim digital melalui 2 output  pin-SDA dan pin-SCL. Disini kontrol untuk tegangan tuning VT diouputkan bersama lewat SDA
ü 
1.13 Manual-search digunakan untuk memilih sebuah program chanel secara otomatis. Sedang Auto-search digunakan untuk memilih semua program chanel yang dapat diterima antenna untuk disimpan pada IC memori. Manual-searh dan Auto-searh dilakukan oleh mikrokontrol. 
Ada 2 buah macam pulsa yang dibutuhkan  mikrokontrol agar dapat melakukan Manual- searh atau Auto-search.
ü  Pulsa tegangan masukan ke pin AFT-in yang berasal dari pin AFT-out  bagian Video-IF. Pulsa ini kadang dinamakan “S” curve karena secara grafis membentuk semacam huruf S. Saat auto search sedang berlangsung jika diukur maka pin-AFT secara normal akan ada tegangan bergoyang yang besarnya antara 1 ~ 4v setiap kali terima siaran.
ü  Pulsa tegangan indentifikasi (ID) atau sinyal Horisontal sync. Sinyal ini dapat diperoleh dari bagian Video-IF atau dari bagian lain seperti dari pulsa flyback FBP. Saat auto-search berlangsung, maka setiap kali terima siaran pin-ID input tegangannya akan berubah. Kedua macam pulsa tersebuit harus diterima dalam waktu yang bersamaan
ü 
2. Fungsi-fungsi dan artinya yang berhubungan dengan mikrokontrol
ü  Off timer atau sleep timer. Biasanya disertai pilihan “angka kelipatan 30 menit”. Jika diaktipkan TV otomatis mati sendiri setelah beberapa menit sesuai dengan seting.
ü  On timer. Biasanya disertai pilihan angka kelipatan 30 menit. Jika diaktipkan maka TV akan hidup sendiri setelah beberapa menit sesuai  dengan seting
ü  Auto-shut off. Jiika diaktipkan maka TV akan mati sendiri jika siaran habis (selesai)
ü  Child Lock. Jika diaktipkan maka nomor chanel yang dikunci tidak dapat diakses menggunakan kontrol front panel. Tetapi pakai remote tetap bisa. JIka orang tua menginginkan anak-anak tidak nonton TV, maka orang tua tinggal menyimpan remotenya saja. Ada model tertentu Child Lock dikunci lewat remote dengan pass-word. Walaupun ada remote, orang lain tetap tidak dapat mengganti chanel kecuali dengan memasuukan pasword dahulu.
ü  Chanel skip. fungsi hampir mirip Child-lock. Jika diaktipkan maka nomor chanel bersangkutan tidak akan dapat diakses menggunakan tombol front panel, sebab noor tersebut akan selalu diloncati. Chanel yang diskip hanya bisa diakses menggunakan remote.
ü  Call atau On Screen atau Display. Jika ditekan maka OSD yang menunjukkan nomor chanel akan nampak terus. Jika ditekan sekali lagi akan hilang.
ü  Mute. Jika tombol ditekan suara akan langsung vol minimum. Jika tombol ditekan lagi vol suara akan kembali pada posisi semula. Digunakan jika ada tilpon yang mesti diterima atau mau bicara dengan orang lain misalnya.
ü  Quick View atau Return. Misalnya jika kita nonton chanel 6. Kemudian karena lagi ada program iklan kita pindah ke chanel 9. Jika kita tekan Q.view maka chanel akan lansung kembali ke chanel 6. Jika kita tekan lagi akan pindah ke chanel 9 lagi. Begitu seterusnya.
ü  VSM atau PSM. Merupakan pilihan memori pengaturan kontrol ketajaman gambar seperti soft, normal, bright misalnya
ü  SSM. Merupakan pilihan memori pengaturan kontrol suara seperti music, vokal, film misalnya.
ü  Color sistim. Untuk merubah sistim warna misalnya NTSC, PAL, Secam. Jikasalah pemilihan sistim maka dapat menyebabkan warna hilang.
ü  Sound sistim. Untuk merubah sistim suara bagian penerima misalnya B/G, DK, I atau 5.5, 6, 4.5. Jika salah pemilihan maka menyebabkan suara tidak ada atau sura desis.
ü 
3. Macam-macam kerusakan bagian mikrokontrol

3.01 Mikrokontrol apakah sudah bekerja atau belum dapat diperiksa dengan mengukur tegangan pada output-port pin-"power"nya saja. Mikrokontrol jika sudah mau kerja untuk on-off  besar kemungkinan IC tersebut tidak rusak. IC mikrokontrol pada saat stand-by ada yang diprogram mempunyai tegangan "high", tetapi ada pula yang diprogram mempunyai tegangan "low".
Dengan remote kontrol :
ü  Ukur tegangan pada IC mikrokontrol output-port pin-"power
ü  Tekan tombol POWER pada remote. Yunggu sesaat. Tegangan harus berubah dari high ke low (atau sebaliknya)
ü  Ulangi tekan tombol POWER pada remote. Tegangan harus berubah dari high ke low (atau sebaliknya)
ü  Dengan tombol front panel :
ü  TV dalam posisi stand-by
ü  Ukur tegangan pada IC mikrokontrol pada output port pin-"power"
ü  Tekan tombol "Chanel +" (atau tombol "power" kalau ada). Tunggu sesaat. Tegangan harus berubah dari high ke low (atau sebaliknya)
ü  Tekan tombol power. Tegangan harus berubah dari low ke high (atau sebaliknya)
ü 
3.02  Jika mikrokontrol belum bekerja, maka dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan berikut sebelum mem-vonis bahwa IC tersebut rusak. Jangan sampai kita salah mendiagnosa sehingga langsung mem-vonis IC rusak, pada hal kita tahu bahwa harga IC mikrokontrol tidak murah.
ü  Periksa apakah sudah ada tegangan suply Vcc 5v
ü  Periksa tegangan pada pin-RESET. Umumnya mikrokontrol TV menggunakan aktif resset "low". Sehingga kalau diukur pin-reset harus ada ada tegangan antara 4 hingga 5v
ü  Periksa tegangan pada pin X-tal sistim osilator. Umumnya ada tegangan sekitar 0.5 hingga 2v. Jika tegangannya 0 atau 3v lebih, maka kemungkinan IC rusak. Paling bagus memeriksa osilator sistim adalah menggunakan osiloskop. Jika pada pin-osilator sudah nampak ada pulsa-pulsa berarti osilator sudah bekerja.
ü  Periksa tegangan pada pin-SDA/SCL. Umumnya ada tegangan sekitar 4 hingga 5V. Jika tidak ada tegangan coba periksa dahulu resistor pull-up pada pin-pin tersebut. Tidak ada tegangan juga dapat disebabkan IC mikrokontrol rusak atau ada IC yang berhubungan dengan pin-SDA/SCL tersebut rusak short, misalnya IC EEPROM.
ü  Periksa bagian kontrol-input apakah perintah  sudak masuk. Ukur tegangan pada pin key-input apakah tegangan sudah berubah ketika tombol-tombol input pada front panel ditekan.
ü  Perintah kontrol input juga dapat diperiksa dari remote kontrol. Ukur tegangan pada input port pin Rem-in. Jika setiap kali tombol-tombol remote ditekan, tegangan akan nanpak turun sedikit.
ü  Dari semua pemeriksaan diatas jika semuanya menunjukkan normal. Maka jika mikrokontrol tetap tidak bekerja, maka kerusakan kemungkinan disebabkan karena X-tal osilator rusak.

ü  3.03 Kerusakan OSD tidak muncul sebenarnya bukan merupakan kerusakan IC mikrokontrol. Tetapi lebih banyak disebabkan karena tidak adanya pulsa-pulsa yang dibutuhkan oleh bagian karakter generator atau hubungan antara IC mikrokontrol dengan IC video-chroma.
ü  Mikrokontrol tidak terima pulsa Horisontal-sync (HS) dari flybak. Lacak jalur sinyal pulsa dari flyback ke IC mikrokontrol. Jika menggunakan transistor inverter, kemungkinan transistor rusak.
ü  Mikrokontrol tidak terima pulsa Vertika-sync (VS) dari Vertikal Out. Lacak jalur sinyal pulsa VS dari IC Vertikal-out mikrokontrol. Jika menggunakan transistor inverter, kemungkinan transistor rusak.
ü  (TV lama)- Periksa part atau solderan pada osilator OSD IC mikrokontrol
ü  IC Video-chroma menampilkan OSD jika pin-Fast Blank input terima pulsa "high" dari mikrokontrol. Periksa pin ini mungkin terkunci ke "low" terus.
ü  Pada IC One-chip pulsa-pulsa ini sudah tersambung secara internal  sehingga tidak dapat dilacak. OSD tidak muncul kemunginan disebabkan mikrokontrol tidak ada tegangan  5v pada pin OSD-Vcc.
ü 
3.04  Manual-searh dan Auto-searh tidak bekerja  sebenarnya bukan merupakan kerusakan mikrokontrol. Tetapi lebih banyak disebabkan karena mikrokontrol tidak terima tegangan pulsa-pulsa yang dibutuhkan untuk kerjanya.
ü  Pastikan dahulu bahwa pada saat proses Auto-searh atau Manual-searh semua siaran sudah diterima dengan bagus, tetapi chanel tidak termemori atau siaran tidak nyantol. Kalau gambar belum normal maka kerusakan bukan pada sistim Auto searh atau Manual searh. Kerusakan ada pada bagian Video-IF
ü  Pin AFT-in mikrokontrol tidak terima tegangan AFT dari IC Video-IF. Lacak jalur  sinyal tegangan AFT  dari IC Video-IF ke mikrokontrol. Keruskan dapat juga disebabkan karena adjustment coil AFT (yang masih menggunakan coil AFT) yang tidak tepat pada 38.9Mhz sehingga mengakibatkan pin-AFT out tidak mengeluarkan tegangan. Salah adjustment pada menu  service-mode juga dapat menyebabkan problem ini.
ü  Pin ID-in mikrokontrol tidak terima pulsa ID atau pulsa Horisontal-sync. Lacak jalur ini dari IC Video-IF.
ü  Pada IC One-chip jalur ID dan jalur AFT sudah tersambung secara internal. Auto searh tidak kerja kemungkinan disebabkan karena  :
ü  EEPROM data korup atau salah adjustmen service-menu
ü  Kerusakan part pada filter bagian IC Video-IF untuk bagian AFT.
ü 
3.05 Mikrokontrol di power hidup sebentar, tetapi  kemudian mati (beberapa model kemudian disertai LED indikator kedip-kedip. Di power lagi tetap tidak mau. Tetapi jika  colokan listrik dicabut dan kemudian dipasang kembali, di power mau tetapi tetap kembali mati kedip-kedip.
ü  Kerusakan ini bukan pada mikrokontrol.
ü  Beberapa model televisi banyaknya  kedip-kedip ini merupakan kode (blingking kode) yang sengaja dibuat untuk menunjukkan adanya kerusakan pada bagian-bagian lain dari TV. Setiap jenis kerusakan ditunjukkan dengan banyaknya kedip yang diulang-ulang. Informasi arti dari kode blingking dapat diperoleh dari masing-masing merk pabrikan.
ü  Penyebab kerusakan antara satu model dengan model lainnya belum tentu sama. Kemungkinan kerusakan adalah :
ü  Vertikal protek. Disebabkan karena bagian vertikal tidak kerja. Atau karena mikrokontrol tidak terima pulsa dari bagian vertikal out.
ü  Ada bagian tertentu yang tidak mendapat suply Vcc. Dapat disebabkan karena ada part yang rusak short atau IC regulator yang rusak.
ü  Karena software protek. Disebabkan kerusakan IC memori atau data korup
ü  Over current protek (OCP)  karena arus B+ over
ü  Over voltage protek (OVP) karena tegangan tinggi flyback over. Dapat disebabkan karena tegangan suply B+ atau karena kerusakan kapsitor resonan pada bagian horisontal out.
ü  Jalur SDA/SCL  ada yang terputus atau short.
ü 
3.06  Pesawat kadang mati sendiri setelah dipakai beberapa lama. Power di-on-kan tidak mau lagi. Tetapi jika colokan listrik dicabut dahulu kemudian dipasang lagi , pesawat dapat di hidupkan normal lagi.

Kerusakan dapat disebabkan karena :
ü  Over current protektor (OCP) aktip bekerja, dapat disebakan karena gambar tiba-tiba britnesnya over. Kurangi adjustment level sub brites atau mungkin ada kerusakan pada part OCP.
ü  Beberapa model televisi  mempunyai menu "self diagnosis" . Dari menu ini dapat dilacak sejarah penyebab pesawat mati sendiri.
ü 
3.07  Pesawat mati sendiri setelah beberapa puluh menit hidup, dan jika di “power on” dapat hidup lagi. Kemungkinan problem disebabkan karena :
ü  Periksa dahulu fungsi “sleep” atau “auto shut off” mungkin aktip bekerja
ü  Problem pada bagian power suply, dimana kadang tegangan stand-by 5v drops. Kerusakan biasnya disebabkan karena photocoupler mau
ü 
3.08  OSD tidak center dapat disebabkan karena :
ü  Pada televisi model lama yang masih menggunakan osilator OSD. Coba adjust coil osilator OSD.
ü  Pesawat televisi model lama kadang mempunyai trimer untuk adjust center OSD
ü  Pesawat televisi yang sudah menggunakan teknologi I2CBus dapat diadjust lewat service menu
ü 
3.09  Dapat terjadi pada saat TV dimatikan penulisan data kembali dari RAM ke IC EEPROM terjadi kesalahan sehingga data pada EEPROM ada sebagian yang rusak. Kejadian ini dinamakan "data korup" atau "data error". Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan berbagai macam problem, tergantung data bagian mana  yang hilang atau rusak.Kerusakan yang disebabkan data korup antara lain
ü  Muncul tulisan "ERROR" pada saat TV dihidupkan Muncul gambar gembok, kunci atau tulisan "LOCK"" sehingga TV tidak dapat dioperasikan sama sekaliVolume suara satu strip langsung besar
ü  Auto search tidak terima siaran
ü  Chanel tidak dimemori saat Auto-searh  atau tidak nyantol saat Manual-search
ü  Tidak ada suara atau suara desis , karena sistim suara berubah ke 6 atau 4.5 Mhz
ü  Vertikal tidak penuh
ü  Raster gelap/polos
ü  Raster bergambar cross
ü  Jenis kerukaan yang sering terjadi pada setiap model atau merk-merk berbeda-beda.
ü  Memperbaiki data korup ada beberapa macam cara :
ü  Buka "service mode" kemudian rubah data yang nilainya telah berubah
ü  Buka "service mode" kemudian lakukan inisialisasi (semua nilai dikembalikan standard). Tidak semua pesawat mempunyai fasilitas seperti ini.
ü  Ganti IC EEPROM dengan nomor part yang sama yang sudah di "pre-program". Dahulu IC yang sudah dipre-program hanya dapat diperoleh dari perwakilan service masing-masing merk. Tetapi sekarang sudah banyak toko yang menjual berbagai macam EEPROM dari berbagai merk dan model yang sudah di-preprogram, karena mereka sudah memiliki koleksi data-data dari berbagai macam EEPROM. Jika ada pembeli maka mereka tinggal meng-copy-kan data ke EEPROM kosong yang banyak dijual ditoko.
ü  (Pada model tertentu). Ganti EEPROM dengan yang baru (kosongan). EEPROM akan diprogram otomatis jika pesawat dihidupkan.
ü  Penyebab pasti data korup pada EEPROM ada macam-macam dan sulit dipastikan. Pabrikan hingga kini masih berusaha untuk membuat rancangan yang dapat mencegah terjadinya problem ini. Diperkirakan hal-hal dibawah ini yang dapat menyebabkan data korup.
ü  Ada petir
ü  Listrik mati tiba-tiba atau listrik sering hidup-mati
ü  Tegangan listrik yang drops mendadak (walaupun hanya seper-sekian  detik)
ü  TV dekat lampu neon kedip-kedip yang mau matiSinyal HP yang terlalu kuat dekat TV.
ü  Flyback rusak mengeluarkan loncatan api
ü 
3.10  Mengganti IC memori pada TV model lama tidak memerlukan perhatian khusus karena memori hanya digunakan untuk menyimpan data program chanel dan seting konsumen seperti volume kontras dll. IC langsung dapat diganti menggunakan IC kosongan yang banyak dijual ditoko dan kita tinggal mengisi program chanelnya kembali.
Mengganti IC EEPROM pada TV yang sudah menggunakan teknologi I2C Bus memerlukan perhatian khusus. Sebab memori menyimpan "data program kerja mikrokontrol" dari pabrik dan "data adjustmen". Memori kadang harus diganti dengan yang sudah "berisi program" dari pabrik dan tidak dapat diganti dengan memori kosong yang dibeli di toko. Setiap pabrikan mempunyai prosedur yang berbeda dalam adjustmen jika mengganti memori. Setelah mengganti IC memori masih diperlukan untuk melakukan beberapa adjustment seperti white balance dan geometri.


3.11  Tombol front panel kalau ditekan hasilnya "ngaco" tidak sesuai fungsinya. Misalnya jika ditekan vol-up, tetapi hasilnya TV malahan mati. Problem ini umum terjadi pada sistim kontrol input analog yang menggunakan tegangan lewat pin key-in. Yang kacau kadang hanya satu tombol, tetapi kadang bisa beberapa tombol. Penyebabnya kemungkinan adalah :
ü  Tombol touch switch kontak sudah kurang baik, sehingga ketika ditekan tegangan kontrol-input tidak sesuai.
ü  Tegangan pada Key-in normal adalah sekitar 5v. Jika tegangan drops dapat menyebabkan semua tombol kacau perintahnya. Biasanya ada resistor yang nilainya molor.
ü 
3.12  Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning (biasnya hijau). Hal ini bukan merupakan kerusakan. Tetapi menunjukkan bahwa nomor chanel tersebut pernah dilakukan “fine tuning” secara manual. Nomor chanel yang pernah difine tuning otromatis AFT tidak kerja lagi.
sumber di ambil dari MARSONO TV