cara-melacak kerusakan ic program tv
kerusakan bagian Mikrokontrol
Dokumen ini kami susun dari berbagai sumber dan dari hasil pengalaman kerja pribadi sebagai bengkel service, trainer kursus service radio-tv dan pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan elektronik yang pernah mempunyai kerja sama dengan perusahaan Jepang, Korea dan China sebagai manager service station, sebagai manager teknik departemen customer service pusat dalam mengelola dan menyediakan (sumber daya manusia) teknisi. Didedikasikan untuk para teknisi televisi maupun mereka yang lagi belajar. Tujuannya adalah agar dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam teknik reparasi TV.
Kritik, saran maupun informasi tambahan kami terima dengan senang hati.
kritik dan saran =fellowae@gmail.com
Dokumen ini kami susun dari berbagai sumber dan dari hasil pengalaman kerja pribadi sebagai bengkel service, trainer kursus service radio-tv dan pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan elektronik yang pernah mempunyai kerja sama dengan perusahaan Jepang, Korea dan China sebagai manager service station, sebagai manager teknik departemen customer service pusat dalam mengelola dan menyediakan (sumber daya manusia) teknisi. Didedikasikan untuk para teknisi televisi maupun mereka yang lagi belajar. Tujuannya adalah agar dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam teknik reparasi TV.
Kritik, saran maupun informasi tambahan kami terima dengan senang hati.
kritik dan saran =fellowae@gmail.com
ü Daftar
isi :
1. Memahami fungsi dan cara kerja mikrokontrol
1. Memahami fungsi dan cara kerja mikrokontrol
ü 1.01 Input-port (pintu masukan)
ü 1.02 CPU (Central Processing Unit)
ü 1.03 Output-port (pintu keluaran)
ü 1.05 RAM (Read Address Memori)
ü 1.06 Osilator sistim
ü 1.07 Reset
ü 1.08 EEPROM (Electrical Eraseable Prgrammable Read Only
Memory)
ü 1.09 Teknologi I2C (Inter-Intergrated Circuit) Bus line
ü 1.11 Karakter generator (pembangkit On Screen Display)
ü 1.12 Band-switch dan Tuning pemilihan nomor chanel
ü 1.13 Cara kerja Manual-search dan Auto-searcg.
ü 1.14 Arti dan fungsi yang berhubungan dengan mikrokontrol
ü 2. Fungsi dan arti yang berhubungan dengan mikrokontrol
3. Macam-macam kerusakan bagian mikrokontrol
3. Macam-macam kerusakan bagian mikrokontrol
ü 3.01 Memeriksa apakah mikrokontrol sudah bekerja
ü 3.02 Mikrokontrol tidak kerja
ü 3.03 OSD (On Screen Display) tidak muncul
ü 3.04 Manaual-searh dan Auto-searh tidak bekerja
ü 3.05 Mikrokontrol di-"power" hidup sebentar,
kemudian terus mati lagi.
ü 3.06 Pesawat mati sendiri setelah dipakai beberapa
lama. Di-"power" lagi tidak mau.
ü 3.07 Pesawat mati sendiri setelah dipakai beberapa lama. Di-
“power” dapat hidup lagi
ü 3.08 OSD tidak center
ü 3.09 EEPROM data korup
ü 3.10 Mengganti IC EEPROM
ü 3.11 Tombol front panel ngaco
ü 3.12 Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning
ü
1. Memahami fungsi dan cara kerja mikrokontrol
Mikrokontrol atau kadang orang menyebut dengan nama IC Program, Micom atau MCU. Sebelum diperkenankan adanya mikrokontrol dipasang berbagai macam kontrol yang menggunakan push-switch dan potensiometer (VR), yang dipasang pada bagian front panel TV. Semuanya itu membutuhkan perkabelan dan sirkit yang cukup rumit. Mikrokontrol telah membuat semuanya ini berubah menjadi menjadi lebih sederhana tidak rumit, peng-operasian menjadi lebih gampang dan banyak keuntungan tambahan lain yang diperoleh.
Dari sisi konsumen pemakaian mikrokontrol memberikan kelebihan antara lain :
1. Memahami fungsi dan cara kerja mikrokontrol
Mikrokontrol atau kadang orang menyebut dengan nama IC Program, Micom atau MCU. Sebelum diperkenankan adanya mikrokontrol dipasang berbagai macam kontrol yang menggunakan push-switch dan potensiometer (VR), yang dipasang pada bagian front panel TV. Semuanya itu membutuhkan perkabelan dan sirkit yang cukup rumit. Mikrokontrol telah membuat semuanya ini berubah menjadi menjadi lebih sederhana tidak rumit, peng-operasian menjadi lebih gampang dan banyak keuntungan tambahan lain yang diperoleh.
Dari sisi konsumen pemakaian mikrokontrol memberikan kelebihan antara lain :
ü Program Chanel yang disimpan menjadi lebih banyak. Sebelum
menggunakan mikrokontrol TV umumnya hanya dapat menyimpan 8 hingga 12 program
chanel.
ü Penggunaan Remote Kontrol yang multi fungsi.
ü Tampilan On Screen Display (OSD) pada layar TV
ü Fasilitas pemrograman chanel (mengisi program chanel) secara
otomatis dengan Auto Search yang mudah dan cepat. Sebelum ada mikrokontrol kita
harus mengisi program chanel satu persatu yang memakan waktu cukup lama.
ü Blueback, yaitu fasilitas muting layar yang berwarna biru jika
chanel tidak terima siaran.
ü Fasilitas On Timer maupun Off Timer yang dapat menghidupkan atau
mematikan TV secara otomatis.
ü Dari sisi produsen penerapan teknologi mikrokontrol memberikan
keuntungan antara lain :
ü Sirkit menjadi lebih sederhana tidak rumit sehingga mempercepat
proses produksi " Jika terjadi perubahan disain rancangan tidak perlu
mengganti sirkit perkabelan (hard ware), tetapi cukup mengganti "isi
program" (soft ware) pada IC Mikro kontrol. Kita tentunya sudah sering
menjumpai IC mikrokontrol yang mempunyai nomor part bagian depan sama, tetapi
berbeda-beda nomor part dibagian belakangnya. Nomor part dibagian belakang
inilah menunjukkan kode perbedaan isi program IC tersebut.
ü Adjustmen (penyetelan) menjadi lebih mudah dan cepat. Sebelum
menggunakan mikrokontrol ada banyak adjustment mekanis yang perlu dilakukan
seperti coil dan VR trimer. Dengan mikrokontrol memungkinkan adjustmen secara
digital sehingga mempercepat proses produksi maupun reparasi. Teknisi tidak
perlu membuka cabinet TV untuk memperbaiki adjustment seperti AGC, White Balance,
dan geometri
ü Mikrokontrol secara garis besar terdiri dari bagian-bagian :
ü Input port (pintu masukan)
ü Output port (pintu keluaran
ü CPU (Central Processing Unit)
ü ROM
ü RAM
ü Osilator sistim
ü Reset
ü Karakter generator (pembangkit OSD)
o Input-port merupakan pintu masukan untuk memberikan
perintah-perintah bagian CPU. Ada beberapa sistim input yang dijumpai pada
mikro kontrol.
ü Sistim
matrik, yaitu sistim yang banyak dijumpai pada TV model lama dan sudah banyak
ditinggalkan karena masih sedikit rumit. Disini ada beberapa jalur
kontrol-output (Ko1, Ko2, Ko3......) yang dimatrik dengan beberapa
kontrol-input (Ki1, Ki2, Ki3......). Macam-macam jenis perintah dibuat dengan
menghubungkan salah satu kontrol-output dengan salah satu kontrol-input dengan
touch-switch.
ü Sistim Analog, disini perintah masukan berupa "tegangan"
yang di-inputkan pada salah satu input port. Beberapa macam perintah
dapat dimasukkan lewat satu pintu masukan, seperti yang umumnya digunakan pada
kontrol front panel televisi. Dengan sirkit pembagi tegangan beberapa perintah
diinputkan lewat input port Key-in. Umumnya pesawat
televsis hanya menggunakan satu pintu Key-in.
ü Sistim serial data, digunakan untuk memasukkan
perintah-perintah yang diterima dari Remote Receiver dan komunikasi dengan IC
lain.
ü Macam-macam
jenis masukan pada mikrokontrol pesawat televisi :
ü Key-input , untuk memasukkan data perintah analog dari tombol front
panel
ü Infra Red input, untuk masukan perintah yang diterima dari remote
yang merupakan serial data
ü AFT-in, merupakan masukan untuk tegangan AFT yang digunakan untuk
mengatur AFT tuner dan untuk proses Auto –searh.
ü Indentifikasi (ID), menerima masukan sinyal Horisontal
Sync dari sinyal video siran TV yang diterima. Digunakan untuk proses Auto
search dan untuk kontrol muting suara dan gambar (blue back) jika tidak terima
siaran.
ü Protek-in, merupakan masukan yang akan meng-"off"-kan
power secara otomatis jika ada problem
ü Horisontal Sync (HS), merupakan masukan pulsa dari flyback yang
diperlukan untuk bagian karakter generator OSD
ü Vertikal Sync (VS), merupakan masukan pulsa dari sirkit Vertikal-out
yang diperlukan untuk bagian karakter generator OSD
ü SDA, merupakan port input sekaligus output untuk data komunikasi
menggunakan serial data
ü Reset, merupakan port-input yang akan menerima tegangan reset dari
sirkit reset.
ü
1.02 CPU (Central Processing Unit) merupakan jantung dari mikrokontrol yang berfungsi sebagai pengolah data. Data-data dari input-port diproses untuk dibaca, disimpan dan disalurkan ke masing-masing bagian dari output-port
1.03 Output-port berungsi untuk memberikan perintah dari mikrokontrol kebagian sirkit lain sesuai dengan perintah yang diterima input port
Sinyal output-port ada beberapa jenis bentuk, yaitu :
1.02 CPU (Central Processing Unit) merupakan jantung dari mikrokontrol yang berfungsi sebagai pengolah data. Data-data dari input-port diproses untuk dibaca, disimpan dan disalurkan ke masing-masing bagian dari output-port
1.03 Output-port berungsi untuk memberikan perintah dari mikrokontrol kebagian sirkit lain sesuai dengan perintah yang diterima input port
Sinyal output-port ada beberapa jenis bentuk, yaitu :
ü PWM (Pulse Wave Modulation), yaitu merupakan output yang
berbentuk tegangan analog yang tegangannya dapat berubah naik-turun. Misalnya
kontrol output untuk tegangan tuning (VT).
ü Tegangan diskrit yang dapat berubah High-Low (4v atau 0v). Misalnya
kontrol yang digunakan untuk kontrol Band Switch, kontrol TV/AV.
ü Serial data (SDA), merupakan sistim komunikasi data digital dimana
dengan beberapa macam jenis perintah dapat disalurkan lewat satu pintu
keluaran/masukan. SDA membutuhkan pulsa pembantu untuk sinkronisasi sistim
kerjanya yang dinamakan serial-clock (SCL). Hampir semua televisi saat ini
menggunakan sistim ini karena sirkit dan perkabelan menjadi sangat sederhana.
ü Macam-macam
output-port pada mikrokontrol.
ü Power
on-off, digunakan untuk menghidupkan atau mematikan TV pada saat stand by. Ada
model-model yang menggunakan tegangannya “low” pada saat stand by
"high" saat hidup. Tetapi ada pula yang menggunakan cara sebaliknya.
ü Kontrol band switch ke tuner untuk pengaturan pemilihan band VHFL,
VHFH, UHF
ü Kontrol tuning ke tuner
ü Kontrol pemilihan TV/AV, umumnya jika terima TV outputnya “low” dan
jika pada posisi AV outputnya “high”
ü SDA, merupakan output port digital untuk berbagai macam kontrol.
Port ini dipakai sekaligus sebagi port input ke mikrokontrol
ü SCL, merupakan port output pulsa-pulsa clock sebagai pembantu pulsa
SDA
ü RGB OSD output
ü Fast Blank, merupakan pengendali switch kecepatan tinggi untukOSD.
ü Macam-macam
output-port yang mungkin masih dijumpai pada TV model lama :
ü Kontrol
gambar analog ke bagian Video-chroma (misal kontras, warna, britnes)
ü Kontrol suara analog ke bagian Audio (misal vol, mute)
ü Kontrol sistim warna analog PAL/NTSC atau 50/60
ü 1.04
ROM (Read Only Memori) adalah merupakan jenis memori data yang sudah berisi
program tertentu dan hanya dapat dibaca saja yang ada didalam mikrokontrol. ROM
digunakan menyimpan data-data "program kerja" yang digunakan untuk
menjalankan CPU dalam mengolah data. Tanpa ada isi data program maka
mikrokontrol tidak dapat digunakan sama sekali. Program pada mikrokontrol
dirancang oleh desainer televisi sesuai dengan keinginan mereka.
Mikrokontrol biasanya mempunyai nomor part yang terdiri dari 2 bagian. Nomor
part yang bagian belakang (belakang tanda -) menunjukkan isi program-kerja yang
disimpan didalam ROM.
ü 1.05 RAM (Read Address Memori) merupakan jenis memori yang
dapat dibaca, dihapus dan ditulis ulang isi datanya untuk disimpan sementara
yang ada didalam mikrokontrol. RAM berfungsi untuk menyimpan sementara data
dari EEPROM yang ada diluar mikrokontrol. Setiap kalit pesawat dihidupkan data
dari EEPROM dibaca CPU dan ditulis kedalam RAM. Dan setiap kali pada saat
dimatikan data dari RAM ditulis kembali kedalam IC EEPROM. Hal ini dilakukan
sehingga perubahan-perubahan seting terachir yang telah dilakukan pemakai
selalu disimpan dalam IC EEPROM.
ü 1.06
Osilator sistim merupakan pembangkit pulsa (clock) yang diperlukan mikrokontrol
agar dapat bekerja. Frekwensi osilator ditentukan oleh eksternal X-tal. Umumnya
frekwensi yang digunakan merupakan kelipatan dari frekwensi 4Mhz. Makin tinggi
frekwensi yang digunakan, makin cepat kerja mikrokontrol dalam mengolah data
ü 1.07 Tegangan “RESET’ digunakan untuk mengembalikan (me-reset) agar
semua sirkit digital yang ada didalam mikrokontrol dikembalikan pada posisi
awal. Tegangan input reset untuk pesawat televisi umumnya merupakan
tegangan "low". Pada saat pesawat dihidupkan pin-RESET ditahan
sesaat agar tegangannya tetap 0v, sebelum kemudian mendapat tegangan sekitar 4
hingga 5v.
ü Sirkit reset sederhana hanya menggunakan komponen sebuah resistor
dan sebuah kapasitor elko saja. Sedang sirkit yang lebih sempurna
menggunakan sirkit transistor dan diode zener, atau menggunakan jenis IC.
1.08 EEPROM adalah merupakan jenis IC memori yang dapat dibaca, dihapus dan diganti isi datanya menggunakan pulsa elektris, tidak membutuhkan tegangan back-up untuk menyimpan data dan mampu bertahan sampai 10 tahun.
Sebelum ada EEPROM, memori dahulu ada yang memerlukan bateri untuk back-up agar data tidak hilang. Ada pulayang membutuhkan tegangan (-) 28v untuk menulis dan menghapus data.
1.08 EEPROM adalah merupakan jenis IC memori yang dapat dibaca, dihapus dan diganti isi datanya menggunakan pulsa elektris, tidak membutuhkan tegangan back-up untuk menyimpan data dan mampu bertahan sampai 10 tahun.
Sebelum ada EEPROM, memori dahulu ada yang memerlukan bateri untuk back-up agar data tidak hilang. Ada pulayang membutuhkan tegangan (-) 28v untuk menulis dan menghapus data.
ü EEPROM digunakan untuk menyimpan data :
ü Data
konsumen, yaitu data yang
dapat dirubah-rubah oleh konsumen pemakai, misalnya isi chanel, seting kontras,
seting vol dll
ü Data adjustment, data berbagai adjustment yang berhubungan dengan sirkit televisi.
Dengan memasukkan dengan kode-kode tertentu (Service Mode) teknisi dapat
merubah isi data ini. Misalnya data white-balance, sub-kontras, AGC dll
ü Data program kerja mikrokontrol, merupakan data yang memberi perintah bagaimana
mikrokontrol harus bekerja. Data ini kalau sampai berubah dapat menyebabkan TV
tidak berfungsi.
ü Kemampuan IC memori dalam menyimpan data ditunjukkan pada angka
yang tertera pada IC tersebut. Umumnya merupakan kelipatan dari angka 4 (misal
24C04, 24C08, 24C16). Jika pesawat memiliki banyak fasilitas seperti
misalnya kalender, game maka makin besar kemampuan menyimpan data mem yang
dibutuhkan.
EEPROM yang dijual diluaran merupakan EEPROM kosongan, oleh karena itu tidak dapat digunakan untuk mengganti EEPROM yang sudah di-preprogram dari pabrik. tetapi ada beberapa model merk televisi ada yang dapat "memprogram sendiri" jika diganti EEPROM kosongan.
EEPROM yang dijual diluaran merupakan EEPROM kosongan, oleh karena itu tidak dapat digunakan untuk mengganti EEPROM yang sudah di-preprogram dari pabrik. tetapi ada beberapa model merk televisi ada yang dapat "memprogram sendiri" jika diganti EEPROM kosongan.
ü 1.09 Teknologi I2C (Inter-Intergrated Circuit) Bus line merupakan
konsep sistim "komunikasi data" antar IC menggunakan 2 kabel,
yaitu SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock).
ü Serial Data digunakan
komunikasi data dua arah. Misalnya mikrokontrol dapat mengirim data volume,
kontras, color ke IC video-chroma. Sebaliknya IC video-chroma dapat mengirim
data ke mikrokontrol, misalnya data bahwa telah diterima sinyal suara stereo
NICAM sehingga mikrokontrol dapat menampilkan OSD pada layar.
ü Serial Clock dibangkitkan oleh mikrokontrol dan dikirim ke IC lainnya.
Sinyal ini diperlukan sebagai sinyal pembantu komunikasi data agar sinkron.
ü
1.10 IC one-chip saat ini telah banyak digunakan pada pesawat televisi adalah merupakan satu kesatuan IC yang berisi IC-IC mikrokontrol, Video-Sound IF, Jungel dan video-chroma yang terintregrasi menjadi satu. Dengan teknologi ini sirkit perkabelan menjadi jauh lebih sederhana dibanding jika TV menggunakan 2 buah IC misalnya.
1.10 IC one-chip saat ini telah banyak digunakan pada pesawat televisi adalah merupakan satu kesatuan IC yang berisi IC-IC mikrokontrol, Video-Sound IF, Jungel dan video-chroma yang terintregrasi menjadi satu. Dengan teknologi ini sirkit perkabelan menjadi jauh lebih sederhana dibanding jika TV menggunakan 2 buah IC misalnya.
ü 1.11 Karakter generator yang ada didalam mikrokontrol
digunakan untuk membangkitkan karakter huruf OSD (On Screen Display).
Karakter generator membutuhkan pulsa-pulsa dibawah ini untuk dapat menampilkan
OSD
ü Osilator OSD - untuk membangkitkan pulsa-pulsa clock yang dibutuhkan
karakter generator. Osilator OSD tidak menggunakan X-tal tetapi menggunakan
sirkit LC (coil dan kapasitor). Osilator OSD sudah tidak dijumpai lagi pada
mikrokontrol TV model-model baru, karena pulsa-pulsa clock untuk OSD diturunkan
dari osilator sistim.
ü Pulsa Horisontal Sync (HS) yang diperoleh dari pulsa tranfo
flyback (pin-AFC).
ü Pulsa Vertikal Sync (VS) yang diperoleh dari IC Vertikal Out.
ü Pulsa HS dan VS ada yang langsung diinputkan ke mikrokontrol. Tetapi
ada juga yang dilewatkan transistor inverter (pembalik polaritas pulsa)
terlebih dahulu.
Keluaran atau output karakter generator adalah :
Keluaran atau output karakter generator adalah :
ü 3 buah sinyal OSD Red, Green, Blue. Misalnya jika tampilan OSD berwarna putih, maka semua
pin-OSD RGB out ketikanya akan mengoutputkan karakter. Bila tampilan OSD hijau,
maka yang mengoutputkan karakter hanya pin-Green saja.
ü Sinyal Fast Blank yang merupakan sinyal yang digunakan untuk menggerakkan switch
kecepatan tinggi yang ada di IC Video-chroma.
ü Sinyal RGB OSD digabungkan dengan sinyal RGB gambar TV pada IC
video-chroma lewat pin- pin RGB OSD input. Sinyal Fast Blank dari mikrokontrol
ini digunakan untuk menggerakkan switch sinyal RGB-TV/RGB-OSD agar karakter RGB
OSD dan gambar RGB TV muncul secara bergantian, dengan tujuan agar karakter OSD
dapat terlihat lebih jelas. TV model lama karakter OSD ditampilkan dengan cara
ditumpangkan pada sinyal gambar sehingga hasilnya kurang jelas (kurang
kontras).
ü 1.12 Untuk memilih chanel yang diterima, mikrokontrol mengoutputkan
sinyal-sinyal
ü Sinyal tegangan Band Switch - untuk memilih band VHF-L, VHF-H atau UHF
ü Sinyal tegangan tuning (VT) - untuk memilih
nomor chanel. Suatu tegangan yang dapat berubah dari 4 ~ 0v dari
mikrokontrol dirubah menggunakan DC amplifier sehingga menjadi tegangan yang
dapat berubah dari 0 ~ 33V
ü Ada
tiga macam sistim kontrol output untuk pemilihan band-swich tergantung dari
jenis Tuner yang digunakan :
ü Kontrol
Band-switch sistim 3 kontrol-output analog, yaitu pin-VL, pin-VH, dan pin-U. Untuk tegangan tuning
dioutputkan lewat pin-VT tersendiri dari mikrokontrol
ü Kontrol Band -swich sistim 2 kontrol-output aanlog, yaitu pin-Band-sw1
dan pin-Band-sw2. Tegangan tuning dioutputkan lewat pin-VT tersendiri dari
mikrokontrol
ü Kontrol Band-switch sistim digital melalui 2 output pin-SDA
dan pin-SCL. Disini kontrol untuk tegangan tuning VT diouputkan bersama lewat
SDA
ü
1.13 Manual-search digunakan untuk memilih sebuah program chanel secara otomatis. Sedang Auto-search digunakan untuk memilih semua program chanel yang dapat diterima antenna untuk disimpan pada IC memori. Manual-searh dan Auto-searh dilakukan oleh mikrokontrol.
Ada 2 buah macam pulsa yang dibutuhkan mikrokontrol agar dapat melakukan Manual- searh atau Auto-search.
1.13 Manual-search digunakan untuk memilih sebuah program chanel secara otomatis. Sedang Auto-search digunakan untuk memilih semua program chanel yang dapat diterima antenna untuk disimpan pada IC memori. Manual-searh dan Auto-searh dilakukan oleh mikrokontrol.
Ada 2 buah macam pulsa yang dibutuhkan mikrokontrol agar dapat melakukan Manual- searh atau Auto-search.
ü Pulsa tegangan masukan ke pin AFT-in yang berasal dari pin
AFT-out bagian Video-IF. Pulsa ini kadang dinamakan “S” curve karena
secara grafis membentuk semacam huruf S. Saat auto search sedang berlangsung
jika diukur maka pin-AFT secara normal akan ada tegangan bergoyang yang besarnya
antara 1 ~ 4v setiap kali terima siaran.
ü Pulsa tegangan indentifikasi (ID) atau sinyal Horisontal sync.
Sinyal ini dapat diperoleh dari bagian Video-IF atau dari bagian lain seperti
dari pulsa flyback FBP. Saat auto-search berlangsung, maka setiap kali terima
siaran pin-ID input tegangannya akan berubah. Kedua macam pulsa tersebuit harus
diterima dalam waktu yang bersamaan
ü
2. Fungsi-fungsi dan artinya yang berhubungan dengan mikrokontrol
2. Fungsi-fungsi dan artinya yang berhubungan dengan mikrokontrol
ü Off timer atau sleep timer. Biasanya disertai pilihan “angka kelipatan 30 menit”. Jika
diaktipkan TV otomatis mati sendiri setelah beberapa menit sesuai dengan
seting.
ü On timer. Biasanya disertai pilihan angka kelipatan 30 menit. Jika
diaktipkan maka TV akan hidup sendiri setelah beberapa menit sesuai
dengan seting
ü Auto-shut off. Jiika diaktipkan maka TV akan mati sendiri jika siaran habis
(selesai)
ü Child Lock. Jika diaktipkan maka nomor chanel yang dikunci tidak dapat diakses
menggunakan kontrol front panel. Tetapi pakai remote tetap bisa. JIka orang tua
menginginkan anak-anak tidak nonton TV, maka orang tua tinggal menyimpan
remotenya saja. Ada model tertentu Child Lock dikunci lewat remote dengan
pass-word. Walaupun ada remote, orang lain tetap tidak dapat mengganti chanel
kecuali dengan memasuukan pasword dahulu.
ü Chanel skip. fungsi hampir mirip Child-lock. Jika diaktipkan maka nomor chanel
bersangkutan tidak akan dapat diakses menggunakan tombol front panel, sebab
noor tersebut akan selalu diloncati. Chanel yang diskip hanya bisa diakses
menggunakan remote.
ü Call atau On Screen atau Display. Jika ditekan maka OSD
yang menunjukkan nomor chanel akan nampak terus. Jika ditekan sekali lagi akan
hilang.
ü Mute. Jika tombol ditekan suara akan langsung vol minimum. Jika
tombol ditekan lagi vol suara akan kembali pada posisi semula. Digunakan jika
ada tilpon yang mesti diterima atau mau bicara dengan orang lain misalnya.
ü Quick View atau Return. Misalnya jika kita
nonton chanel 6. Kemudian karena lagi ada program iklan kita pindah ke chanel
9. Jika kita tekan Q.view maka chanel akan lansung kembali ke chanel 6. Jika
kita tekan lagi akan pindah ke chanel 9 lagi. Begitu seterusnya.
ü VSM atau PSM. Merupakan pilihan memori pengaturan kontrol ketajaman gambar
seperti soft, normal, bright misalnya
ü SSM. Merupakan pilihan memori pengaturan kontrol suara seperti music,
vokal, film misalnya.
ü Color sistim. Untuk merubah sistim warna misalnya NTSC, PAL, Secam. Jikasalah
pemilihan sistim maka dapat menyebabkan warna hilang.
ü Sound sistim. Untuk merubah sistim suara bagian penerima misalnya B/G, DK, I
atau 5.5, 6, 4.5. Jika salah pemilihan maka menyebabkan suara tidak ada atau
sura desis.
ü
3. Macam-macam kerusakan bagian mikrokontrol
3.01 Mikrokontrol apakah sudah bekerja atau belum dapat diperiksa dengan mengukur tegangan pada output-port pin-"power"nya saja. Mikrokontrol jika sudah mau kerja untuk on-off besar kemungkinan IC tersebut tidak rusak. IC mikrokontrol pada saat stand-by ada yang diprogram mempunyai tegangan "high", tetapi ada pula yang diprogram mempunyai tegangan "low".
Dengan remote kontrol :
3. Macam-macam kerusakan bagian mikrokontrol
3.01 Mikrokontrol apakah sudah bekerja atau belum dapat diperiksa dengan mengukur tegangan pada output-port pin-"power"nya saja. Mikrokontrol jika sudah mau kerja untuk on-off besar kemungkinan IC tersebut tidak rusak. IC mikrokontrol pada saat stand-by ada yang diprogram mempunyai tegangan "high", tetapi ada pula yang diprogram mempunyai tegangan "low".
Dengan remote kontrol :
ü Ukur tegangan pada IC mikrokontrol output-port pin-"power
ü Tekan tombol POWER pada remote. Yunggu sesaat. Tegangan harus
berubah dari high ke low (atau sebaliknya)
ü Ulangi tekan tombol POWER pada remote. Tegangan harus berubah dari
high ke low (atau sebaliknya)
ü Dengan tombol front panel :
ü TV dalam posisi stand-by
ü Ukur tegangan pada IC mikrokontrol pada output port
pin-"power"
ü Tekan tombol "Chanel +" (atau tombol "power"
kalau ada). Tunggu sesaat. Tegangan harus berubah dari high ke low (atau
sebaliknya)
ü Tekan tombol power. Tegangan harus berubah dari low ke high (atau
sebaliknya)
ü
3.02 Jika mikrokontrol belum bekerja, maka dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan berikut sebelum mem-vonis bahwa IC tersebut rusak. Jangan sampai kita salah mendiagnosa sehingga langsung mem-vonis IC rusak, pada hal kita tahu bahwa harga IC mikrokontrol tidak murah.
3.02 Jika mikrokontrol belum bekerja, maka dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan berikut sebelum mem-vonis bahwa IC tersebut rusak. Jangan sampai kita salah mendiagnosa sehingga langsung mem-vonis IC rusak, pada hal kita tahu bahwa harga IC mikrokontrol tidak murah.
ü Periksa apakah sudah ada tegangan suply Vcc 5v
ü Periksa tegangan pada pin-RESET. Umumnya mikrokontrol TV menggunakan
aktif resset "low". Sehingga kalau diukur pin-reset harus ada ada
tegangan antara 4 hingga 5v
ü Periksa tegangan pada pin X-tal sistim osilator. Umumnya ada
tegangan sekitar 0.5 hingga 2v. Jika tegangannya 0 atau 3v lebih, maka
kemungkinan IC rusak. Paling bagus memeriksa osilator sistim adalah menggunakan
osiloskop. Jika pada pin-osilator sudah nampak ada pulsa-pulsa berarti osilator
sudah bekerja.
ü Periksa tegangan pada pin-SDA/SCL. Umumnya ada tegangan sekitar 4
hingga 5V. Jika tidak ada tegangan coba periksa dahulu resistor pull-up pada
pin-pin tersebut. Tidak ada tegangan juga dapat disebabkan IC mikrokontrol
rusak atau ada IC yang berhubungan dengan pin-SDA/SCL tersebut rusak short,
misalnya IC EEPROM.
ü Periksa bagian kontrol-input apakah perintah sudak masuk. Ukur
tegangan pada pin key-input apakah tegangan sudah berubah ketika tombol-tombol
input pada front panel ditekan.
ü Perintah kontrol input juga dapat diperiksa dari remote kontrol.
Ukur tegangan pada input port pin Rem-in. Jika setiap kali
tombol-tombol remote ditekan, tegangan akan nanpak turun sedikit.
ü Dari semua pemeriksaan diatas jika semuanya menunjukkan normal. Maka
jika mikrokontrol tetap tidak bekerja, maka kerusakan kemungkinan disebabkan
karena X-tal osilator rusak.
ü 3.03 Kerusakan OSD tidak muncul sebenarnya bukan merupakan
kerusakan IC mikrokontrol. Tetapi lebih banyak disebabkan karena tidak adanya
pulsa-pulsa yang dibutuhkan oleh bagian karakter generator atau hubungan antara
IC mikrokontrol dengan IC video-chroma.
ü Mikrokontrol tidak terima pulsa Horisontal-sync (HS) dari flybak.
Lacak jalur sinyal pulsa dari flyback ke IC mikrokontrol. Jika menggunakan
transistor inverter, kemungkinan transistor rusak.
ü Mikrokontrol tidak terima pulsa Vertika-sync (VS) dari Vertikal Out.
Lacak jalur sinyal pulsa VS dari IC Vertikal-out mikrokontrol. Jika menggunakan
transistor inverter, kemungkinan transistor rusak.
ü (TV lama)- Periksa part atau solderan pada osilator OSD IC
mikrokontrol
ü IC Video-chroma menampilkan OSD jika pin-Fast Blank input terima
pulsa "high" dari mikrokontrol. Periksa pin ini mungkin terkunci ke
"low" terus.
ü Pada IC One-chip pulsa-pulsa ini sudah tersambung secara
internal sehingga tidak dapat dilacak. OSD tidak muncul kemunginan
disebabkan mikrokontrol tidak ada tegangan 5v pada pin OSD-Vcc.
ü
3.04 Manual-searh dan Auto-searh tidak bekerja sebenarnya bukan merupakan kerusakan mikrokontrol. Tetapi lebih banyak disebabkan karena mikrokontrol tidak terima tegangan pulsa-pulsa yang dibutuhkan untuk kerjanya.
3.04 Manual-searh dan Auto-searh tidak bekerja sebenarnya bukan merupakan kerusakan mikrokontrol. Tetapi lebih banyak disebabkan karena mikrokontrol tidak terima tegangan pulsa-pulsa yang dibutuhkan untuk kerjanya.
ü Pastikan dahulu bahwa pada saat proses Auto-searh atau Manual-searh
semua siaran sudah diterima dengan bagus, tetapi chanel tidak termemori atau
siaran tidak nyantol. Kalau gambar belum normal maka kerusakan bukan pada
sistim Auto searh atau Manual searh. Kerusakan ada pada bagian Video-IF
ü Pin AFT-in mikrokontrol tidak terima tegangan AFT dari IC Video-IF.
Lacak jalur sinyal tegangan AFT dari IC Video-IF ke mikrokontrol.
Keruskan dapat juga disebabkan karena adjustment coil AFT (yang masih
menggunakan coil AFT) yang tidak tepat pada 38.9Mhz sehingga mengakibatkan
pin-AFT out tidak mengeluarkan tegangan. Salah adjustment pada menu
service-mode juga dapat menyebabkan problem ini.
ü Pin ID-in mikrokontrol tidak terima pulsa ID atau pulsa
Horisontal-sync. Lacak jalur ini dari IC Video-IF.
ü Pada IC One-chip jalur ID dan jalur AFT sudah tersambung secara
internal. Auto searh tidak kerja kemungkinan disebabkan karena :
ü EEPROM data korup atau salah adjustmen service-menu
ü Kerusakan part pada filter bagian IC Video-IF untuk bagian AFT.
ü
3.05 Mikrokontrol di power hidup sebentar, tetapi kemudian mati (beberapa model kemudian disertai LED indikator kedip-kedip. Di power lagi tetap tidak mau. Tetapi jika colokan listrik dicabut dan kemudian dipasang kembali, di power mau tetapi tetap kembali mati kedip-kedip.
3.05 Mikrokontrol di power hidup sebentar, tetapi kemudian mati (beberapa model kemudian disertai LED indikator kedip-kedip. Di power lagi tetap tidak mau. Tetapi jika colokan listrik dicabut dan kemudian dipasang kembali, di power mau tetapi tetap kembali mati kedip-kedip.
ü Kerusakan ini bukan pada mikrokontrol.
ü Beberapa model televisi banyaknya kedip-kedip ini
merupakan kode (blingking kode) yang sengaja dibuat untuk menunjukkan adanya
kerusakan pada bagian-bagian lain dari TV. Setiap jenis kerusakan ditunjukkan
dengan banyaknya kedip yang diulang-ulang. Informasi arti dari kode blingking
dapat diperoleh dari masing-masing merk pabrikan.
ü Penyebab kerusakan antara satu model dengan model lainnya belum
tentu sama. Kemungkinan kerusakan adalah :
ü Vertikal protek. Disebabkan karena bagian vertikal tidak kerja. Atau
karena mikrokontrol tidak terima pulsa dari bagian vertikal out.
ü Ada bagian tertentu yang tidak mendapat suply Vcc. Dapat disebabkan
karena ada part yang rusak short atau IC regulator yang rusak.
ü Karena software protek. Disebabkan kerusakan IC memori atau data
korup
ü Over current protek (OCP) karena arus B+ over
ü Over voltage protek (OVP) karena tegangan tinggi flyback over. Dapat
disebabkan karena tegangan suply B+ atau karena kerusakan kapsitor resonan pada
bagian horisontal out.
ü Jalur SDA/SCL ada yang terputus atau short.
ü
3.06 Pesawat kadang mati sendiri setelah dipakai beberapa lama. Power di-on-kan tidak mau lagi. Tetapi jika colokan listrik dicabut dahulu kemudian dipasang lagi , pesawat dapat di hidupkan normal lagi.
Kerusakan dapat disebabkan karena :
3.06 Pesawat kadang mati sendiri setelah dipakai beberapa lama. Power di-on-kan tidak mau lagi. Tetapi jika colokan listrik dicabut dahulu kemudian dipasang lagi , pesawat dapat di hidupkan normal lagi.
Kerusakan dapat disebabkan karena :
ü Over current protektor (OCP) aktip bekerja, dapat disebakan karena
gambar tiba-tiba britnesnya over. Kurangi adjustment level sub brites atau
mungkin ada kerusakan pada part OCP.
ü Beberapa model televisi mempunyai menu "self
diagnosis" . Dari menu ini dapat dilacak sejarah penyebab pesawat
mati sendiri.
ü
3.07 Pesawat mati sendiri setelah beberapa puluh menit hidup, dan jika di “power on” dapat hidup lagi. Kemungkinan problem disebabkan karena :
3.07 Pesawat mati sendiri setelah beberapa puluh menit hidup, dan jika di “power on” dapat hidup lagi. Kemungkinan problem disebabkan karena :
ü Periksa dahulu fungsi “sleep” atau “auto shut off” mungkin aktip
bekerja
ü Problem pada bagian power suply, dimana kadang tegangan stand-by 5v
drops. Kerusakan biasnya disebabkan karena photocoupler mau
ü
3.08 OSD tidak center dapat disebabkan karena :
3.08 OSD tidak center dapat disebabkan karena :
ü Pada televisi model lama yang masih menggunakan osilator OSD. Coba
adjust coil osilator OSD.
ü Pesawat televisi model lama kadang mempunyai trimer untuk adjust
center OSD
ü Pesawat televisi yang sudah menggunakan teknologi I2CBus dapat
diadjust lewat service menu
ü
3.09 Dapat terjadi pada saat TV dimatikan penulisan data kembali dari RAM ke IC EEPROM terjadi kesalahan sehingga data pada EEPROM ada sebagian yang rusak. Kejadian ini dinamakan "data korup" atau "data error". Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan berbagai macam problem, tergantung data bagian mana yang hilang atau rusak.Kerusakan yang disebabkan data korup antara lain
3.09 Dapat terjadi pada saat TV dimatikan penulisan data kembali dari RAM ke IC EEPROM terjadi kesalahan sehingga data pada EEPROM ada sebagian yang rusak. Kejadian ini dinamakan "data korup" atau "data error". Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan berbagai macam problem, tergantung data bagian mana yang hilang atau rusak.Kerusakan yang disebabkan data korup antara lain
ü Muncul tulisan "ERROR" pada saat TV dihidupkan Muncul
gambar gembok, kunci atau tulisan "LOCK"" sehingga TV tidak
dapat dioperasikan sama sekaliVolume suara satu strip langsung besar
ü Auto search tidak terima siaran
ü Chanel tidak dimemori saat Auto-searh atau tidak nyantol saat
Manual-search
ü Tidak ada suara atau suara desis , karena sistim suara berubah ke 6
atau 4.5 Mhz
ü Vertikal tidak penuh
ü Raster gelap/polos
ü Raster bergambar cross
ü Jenis kerukaan yang sering terjadi pada setiap model atau merk-merk
berbeda-beda.
ü Memperbaiki data korup ada beberapa macam cara :
ü Buka "service mode" kemudian rubah data yang nilainya
telah berubah
ü Buka "service mode" kemudian lakukan inisialisasi (semua
nilai dikembalikan standard). Tidak semua pesawat mempunyai fasilitas seperti
ini.
ü Ganti IC EEPROM dengan nomor part yang sama yang sudah di
"pre-program". Dahulu IC yang sudah dipre-program hanya dapat
diperoleh dari perwakilan service masing-masing merk. Tetapi sekarang sudah banyak
toko yang menjual berbagai macam EEPROM dari berbagai merk dan model yang sudah
di-preprogram, karena mereka sudah memiliki koleksi data-data dari berbagai
macam EEPROM. Jika ada pembeli maka mereka tinggal meng-copy-kan data ke EEPROM
kosong yang banyak dijual ditoko.
ü (Pada model tertentu). Ganti EEPROM dengan yang baru
(kosongan). EEPROM akan diprogram otomatis jika pesawat dihidupkan.
ü Penyebab pasti data korup pada EEPROM ada macam-macam dan sulit
dipastikan. Pabrikan hingga kini masih berusaha untuk membuat rancangan yang
dapat mencegah terjadinya problem ini. Diperkirakan hal-hal dibawah ini yang
dapat menyebabkan data korup.
ü Ada petir
ü Listrik mati tiba-tiba atau listrik sering hidup-mati
ü Tegangan listrik yang drops mendadak (walaupun hanya
seper-sekian detik)
ü TV dekat lampu neon kedip-kedip yang mau matiSinyal HP yang terlalu
kuat dekat TV.
ü Flyback rusak mengeluarkan loncatan api
ü
3.10 Mengganti IC memori pada TV model lama tidak memerlukan perhatian khusus karena memori hanya digunakan untuk menyimpan data program chanel dan seting konsumen seperti volume kontras dll. IC langsung dapat diganti menggunakan IC kosongan yang banyak dijual ditoko dan kita tinggal mengisi program chanelnya kembali.
Mengganti IC EEPROM pada TV yang sudah menggunakan teknologi I2C Bus memerlukan perhatian khusus. Sebab memori menyimpan "data program kerja mikrokontrol" dari pabrik dan "data adjustmen". Memori kadang harus diganti dengan yang sudah "berisi program" dari pabrik dan tidak dapat diganti dengan memori kosong yang dibeli di toko. Setiap pabrikan mempunyai prosedur yang berbeda dalam adjustmen jika mengganti memori. Setelah mengganti IC memori masih diperlukan untuk melakukan beberapa adjustment seperti white balance dan geometri.
3.11 Tombol front panel kalau ditekan hasilnya "ngaco" tidak sesuai fungsinya. Misalnya jika ditekan vol-up, tetapi hasilnya TV malahan mati. Problem ini umum terjadi pada sistim kontrol input analog yang menggunakan tegangan lewat pin key-in. Yang kacau kadang hanya satu tombol, tetapi kadang bisa beberapa tombol. Penyebabnya kemungkinan adalah :
3.10 Mengganti IC memori pada TV model lama tidak memerlukan perhatian khusus karena memori hanya digunakan untuk menyimpan data program chanel dan seting konsumen seperti volume kontras dll. IC langsung dapat diganti menggunakan IC kosongan yang banyak dijual ditoko dan kita tinggal mengisi program chanelnya kembali.
Mengganti IC EEPROM pada TV yang sudah menggunakan teknologi I2C Bus memerlukan perhatian khusus. Sebab memori menyimpan "data program kerja mikrokontrol" dari pabrik dan "data adjustmen". Memori kadang harus diganti dengan yang sudah "berisi program" dari pabrik dan tidak dapat diganti dengan memori kosong yang dibeli di toko. Setiap pabrikan mempunyai prosedur yang berbeda dalam adjustmen jika mengganti memori. Setelah mengganti IC memori masih diperlukan untuk melakukan beberapa adjustment seperti white balance dan geometri.
3.11 Tombol front panel kalau ditekan hasilnya "ngaco" tidak sesuai fungsinya. Misalnya jika ditekan vol-up, tetapi hasilnya TV malahan mati. Problem ini umum terjadi pada sistim kontrol input analog yang menggunakan tegangan lewat pin key-in. Yang kacau kadang hanya satu tombol, tetapi kadang bisa beberapa tombol. Penyebabnya kemungkinan adalah :
ü Tombol touch switch kontak sudah kurang baik, sehingga ketika
ditekan tegangan kontrol-input tidak sesuai.
ü Tegangan pada Key-in normal adalah sekitar 5v. Jika tegangan drops
dapat menyebabkan semua tombol kacau perintahnya. Biasanya ada resistor yang
nilainya molor.
ü
3.12 Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning (biasnya hijau). Hal ini bukan merupakan kerusakan. Tetapi menunjukkan bahwa nomor chanel tersebut pernah dilakukan “fine tuning” secara manual. Nomor chanel yang pernah difine tuning otromatis AFT tidak kerja lagi.
sumber di ambil dari MARSONO TV
3.12 Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning (biasnya hijau). Hal ini bukan merupakan kerusakan. Tetapi menunjukkan bahwa nomor chanel tersebut pernah dilakukan “fine tuning” secara manual. Nomor chanel yang pernah difine tuning otromatis AFT tidak kerja lagi.
sumber di ambil dari MARSONO TV
No comments:
Post a Comment