led adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di
kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti
untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu
lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk
lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker),
hard disk eksternal, proyektor,
LCD, dan berbagai perangkat elektronik
lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses
kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak
digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan
beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan
ditampilkan. dan banyak lagi
Pada
dasarnya LED itu merupakan komponen elektronik yang terbuat dari bahan
semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama
dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang
sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor,
doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping
yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Gambar LED
Keunggulannya
antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna,
murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara
luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya
kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk
kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu
penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk
keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil
yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin,
hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil
sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga
kecil.
Penggunaan LED untuk pencahayaan :
Riset-riset
mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini led mampu menghasilkan
cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita
terakhir adalah ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di
University of Michigan dan Princeton University. Temuan ini sukses
menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen setiap 1 watt listrik
yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15 lumen
per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90
lumen per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah
ramah lingkungan, cahaya tajam, umur panjang, dan murah.
Sebelum
OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya
efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi
karena sekitar 80% cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi,
disain OLED menggunakan kombinasi kisi dan cermin berukuran mikro,
bekerja bersama-sama memandu cahaya yang terperangkap di dalam LED
keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di
University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa
bersiap untuk mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang
saat ini menggunakan lampu pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.
Macam-macam LED :
1. Dioda Emiter Cahaya .
Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi
cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan
untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai
adalah merah, hijau dan kuning.
2. LED Warna Tunggal
. LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah
LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon.
Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya
yang dipancarkan.
3. LED Tiga Warna Tiga Kaki .
satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki
dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda
LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu
tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila
satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama,
maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan
hijau akan menghasilkan warna kuning.
4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini,
dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang
akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED.
Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED
menyala dan menghasilkan warna kuning.
5. . Led
Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0
sampai 9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah
nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusu.
Cara Kerja LED :
Karena
LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu
anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik
mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh
terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan
menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang
dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin
terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa
besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5
V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir
lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak
terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Gambar LED :
Simbol LED:
Sebuah LED :
Pada
saat ini warna-warna cahaya led yang banyak ada adalah warna merah,
kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan
warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut
digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna
merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB.
No comments:
Post a Comment