Labels

Sunday 10 March 2013

petunjuk praktik television

Petunjuk Praktik Television /Job Sheet

Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
56
PETUNJUK PRAKTIK
COLOR TELEVISION TRAINER
PEMERINTAH KOTA PADANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 PADANG
2012
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
57
KATA PENGANTAR
Lembaran kerja atau job sheet Pesawat Latih Televisi Warna (Color Television
Trainer) dipersiapkan untuk menunjang kegiatan praktek pesawat televisi warna yang
merupakan praktek lanjut (advanced) pesawat-pesawat elektronika komunikasi.
Pesawat latih televisi warna ini dirancang khusus untuk membantu para siswa /
pemakai dalam mempelajari teknik televisi yaitu :
1. Mengidentifikasi pesawat televisi warna.
2. Melakukan penyetelan (adjustment) pesawat televisi warna.
3. Melacak dan memperbaiki kerusakan pesawat televisi warna.
4. Menganalisa system pesawat televisi warna.
Untuk menunjang kegiatan Proses Belajar Mengajar teknik televisi warna, maka perlu
adanya petunjuk penggunaan yang mendasari terlaksananya proses belajar
mengajar tersebut. Oleh karena itu petunjuk praktek ini dibuat dan berisikan informasi
tentang petunjuk untuk melaksanakan praktek. Buku ini menyertai pesawat latih
televisi warna.
Namun demikian para siswa / pemakai pesawat latih televisi warna ini, diharapkan
telah mempunyai pengetahuan tentang : Rangkaian Elektronika, Teknik Digital,
Teknik Audio dan Teknik Radio serta pengetahuan penggunaan alat-alat bantu
seperti : Pattern Generator, Function Generator, Oscilloscope, Frequency Counter,
High Voltage meter, Multimeter dan lain-lain yang menunjang praktek televisi warna.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
58
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PERCOBAAN-PERCOBAAN
PERCOBAAN 1 Pengoperasian Pesawat Televisi Warna
PERCOBAAN 2 Pengecekan Tegangan
PERCOBAAN 3 Penyetelan RF.AGC
PERCOBAAN 4 Pengukuran Tegangan Tinggi
PERCOBAAN 5 Penyesuaian M-NTSC Sub-Tint
PERCOBAAN 6 Penyesuaian PAL Color Level
PERCOBAAN 7 Penyetelan Fokus
PERCOBAAN 8 Penyesuaian CRT Cut Off
PERCOBAAN 9 Penyetelan RGB Low Light
PERCOBAAN 10 Penyesuaian RB High Light
PERCOBAAN 11 Penyetelan Puritas Warna
PERCOBAAN 12 Penyetelan Konvergensi
PERCOBAAN 13 Melacak Kerusakan Rangkaian Catu Daya
PERCOBAAN 14 Melacak Kerusakan Rangkaian Proteksi
PERCOBAAN 15 Melacak Kerusakan Rangkaian Vertikal
PERCOBAAN 16 Melacak Kerusakan Rangkaian Horisontal
PERCOBAAN 17 Melacak Kerusakan Pada Fungsi Tombol Manual & Remote
PERCOBAAN 18 Melacak Kerusakan Rangkaian Tuner
PERCOBAAN 19 Melacak Kerusakan Rangkaian VIF
PERCOBAAN 20 Melacak Kerusakan Rangkaian Video
PERCOBAAN 21 Melacak Kerusakan Rangkaian RGB Amp.Out
PERCOBAAN 22 Melacak Kerusakan Rangkaian Suara
PERCOBAAN 23 Melacak Kerusakan CRT
LAMPIRAN
BLOK DIAGRAM
GAMBAR RANGKAIAN
PETUNJUK PENGGUNAAN FAULT SIMULATOR
DAFTAR SIMULASI KERUSAKAN
DAFTAR KELENGKAPAN PERALATAN
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
59
PERCOBAAN-PERCOBAAN
PERCOBAAN 1
PENGOPERASIAN PESAWAT TELEVISI WARNA
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Mengetahui letak kontrol-kontrol operasi.
2. Mengoperasikan kontrol-kontrol operaasi.
3. Menjelaskan fungsi kontrol-kontrol operasi.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi pesawat televisi saat ini sangat pesat disbanding perkembangan
pesawat televisi terdahulu. Pesawat televisi sekarang ini sudah menggunakan kontrol operasi
secara elektronik dan meninggalkan komponen-komponen operasi secara manual (seperti yang
digunakan pesawat televisi terdahulu).
Kontrol-kontrol operasi pada pesawat televisi umumnya ganda, yakni yang terdapat pada
panel kontrol pesawat televisi itu sendiri dan pada “Remote Control”. Disamping itu ada
beberapa kontrol operasi yang mempunyai fungsi lebih dari satu, seperti kontrol pengatur
suara yang juga dapat berfungsi sebagai kontrol pengatur warna, brightness dan lain-lain.
Untuk itu perlu perhatian khusus terhadap pengoperasian kontrol-kontrol pada pesawat televisi
karena tingkat kesulitannya semakin tinggi dan memerlukan pengetahuan pengoperasian serta
kecermatan khusus.
Untuk itu, agar membantu para pemakai, selalu disertakan petunjuk pengoperasian atau
petunjuk penggunaan untuk umum. Khusus untuk pesawat latih ini, selain petunjuk
penggunaan umum (terpisah dari buku ini) maka juga ada petunjuk pengoperasian Fault
Simulator yang terdapat pada lampiran buku ini.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB Panasonic.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Antena Dalam.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh VCR atau VCD atau
DVD.
1 Bh Kabel Penghubung
(kabel RF).
1 Pasang Kabel AV.
LANGKAH KERJA
1. Bacalah dengan cermat buku petunjuk penggunaan televisi warna.
2. Pasang antena dalam televisi lalu aktifkan. Bila sinyal kurang kuat pada tempat anda,
pasanglah antena dalam yang menggunakan booster (tidak disiapkan bersama pesawat
latih ini).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
60
3. Tata siaran stasiun televisi secara manual (MANUAL SEARCH).
4. Sambil melakukan penalaan, amati layar televisi dan catat kejadian yang ada.
5. Selanjutnya lakukanlah penalaan secara otomatis (AUTO SEARCH) dan amati kembali
layar televisi serta catat kejadian-kejadian yang ada.
6. Bandingkanlah kejadian antara langkah 4 dan 5, serta berikan penjelasan.
7. Lepaskan hubungan antena dan hubungkan output RF Pattern Generator ke terminal
antena pesawat televisi.
8. Pilih pola “color bar” untuk keluaran pattern generator dan tala pesawat televisi untuk
menangkap sinyal dari pattern generator.
9. Amati, pada daerah atau band manakah output dari pattern generator ? jelaskan.
10. Operasikan peawat televisi pada mode AV dan hubungkan AV out VCR atau VCD atau
DVD pada AV in pesawat televisi. Baca dengan seksama petunjuk penggunaan untuk
hubungan ini.
11. Aktifkan VCR atau VCD atau DVD maka akan terlihat gambar yang dikirim pada layar
televisi.
12. Dalam kondisi seperti pada langkah 11, tekan tombol pemilih TV/AV satu kali, lalu amati
apakah ada perubahan pada gambar ? jelaskan.
13. Operasikanlah fungsi-fungsi lain dari pesawat televisi dan catat setiap kejadian-kejadian
penting.
14. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
15. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan cara mengoperasikan pesawat televisi untuk penalaan manual.
2. Jelaskan cara mengoperasikan pesawat televisi untuk penalaan otomatis.
3. Apakah fungsi kontrol TV/AV ?
4. Apakah fungsi kontrol Menu ?
5. Jelaskan arti dari VL, VH dan U atau VHF-L, VHF-H dan UHF.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
61
PERCOBAAN 2
PENGECEKAN TEGANGAN
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi sumber dan besaran tegangan catu.
2. Mengukur tegangan catu dari sumber tegangan dengan menggunakan DC Voltmeter.
PENDAHULUAN
Sistem pencatuan pada pesawat televisi warna umumnya bersumber dari dua tempat yaitu
power supply (catu daya) utama dan flyback transformator. Catu daya utama digunakan untuk
mencatu rangkaian horizontal dan rangkaian kontrol, sedangkan flyback transformator
digunakan untuk mencatu rangkaian lainnya seperti rangkaian tabung, rangkaian video,
rangkaian warna dan juga rangkaian suara. Untuk menggerakkan flyback transformator
dibutuhkan inpur dari rangkaian horizontal, yang berarti rangkaian horizontal harus aktif
terlebih dahulu.
Setiap sumber tegangan selalu dilengkapi dengan test point (TP) yang diperuntukkan bila
melakukan pengecekan terhadap keberadaan tegangan pada sumber tersebut, dengan nilai-nilai
tegangan pada masing-masing test point sudah tercantum pada gambar rangkaian. Nilai-nilai
tegangan yang sudah tercantum tersebut adalah nilai standard an merupakan patokan dengan
nilai toleransi tertentu.
Suatu hal yang perlu diperhatikan pada rangkaian catu daya adalah daerah HOT dan daerah
COLD yang biasanya dijumpai pada rangkaian catu daya switching. Pada system switching,
ground daerah hot tersendiri dan tidak berhubungan dengan ground daerah cold, sehingga
perlu mendapat perhatian khusus bila melakukan pengukuran, dengan terlebih dahulu melihat
apakah pengukuran dilakukan pada daerah hot atau daerah cold. Selanjutnya untuk
mengetahui system pencatuan pada pesawat latih televisi warna ini, dapat dilihat pada gambar
2-1 berikut :
Gambar 2-1 blok diagram ICSTR-W6654
Rangkaian catu daya menghasilkan tegangan B+ (tegangan dc) yang diperlukan pesawat yang
diambil dari tegangan jala-jala rumah tangga. G7 dan G7A chassis menggunakan rangkaian
catu daya dingin/cold dimana bagian primer dan sekunder datu daya secara elektrik terpisah
sehingga chassis dapat langsung dihubungkan ke perangkat lain melalui terminal audio video.
Rangkian catu daya ini adalah type SMPS (Switching Mode Power Supply) dengan
menggunakan transistor mosfet yang terintegrasi dengan rangkaian pengendali tegangan
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
62
dalam satu paket IC, yaitu STR-W6654. Lihat gambar 7.1. IC ini akan mengendalikan
tegangan output. Disamping itu IC ini juga dilengkapi dengan rangkaian pengaman terhadap
tegangan lebih ( O. V. P ) arus lebih ( O. C. P ) dan temperature lebih ( TSD ). Rangkaian ini
bekerja pada tegangan ac 220V dengan rentang tegangan ac input 176V sampai 260V ac atau
dikenal dengan Wide Range Regulator.
Tabel 7.1 Penstabil tegangan.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. understanding DC Power Supply, Barry Davis, Prentice Hall Of Australia, 1987.
4. Lampiran Buku ini.
Cara Kerja Rangkaian
Tegangan bias awal dc pin6 IC801 di dapat dari tegangan ac melalui D811 dan R817,
pada mulanya impedansi masukan pin6 ini tinggi atau hanya memerlukan arus sekitar 100μA,
apabila tegangan telah mencapai 10V, IC akan mendrive transistor Mosfet menjadi On dan
trafo akan membangkitkan tegangan induksi melalui V1, R819 dan D816 sehingga membuat
tegangan pin6 ini naik sampai tegangan kerja 16V, dan pada saat ini impedansi pin6 akan
mengecil atau arus akan meningkat menjadi 30mA.
Penstabil Tegangan
Penstabil tegangan output dari rangkaian ini dilakukan dengan cara mengatur lamanya
waktu off dari transistor Mosfet dengan memanfaatkan arus umpan balik yang dikeluarkan
oleh photo coupler D807. Dan D807 dikendalikan oleh IC regulator IC802, IC ini bekerja
berdasar dari lilitan sekunder trafo S2 ( main output ). Perubahan tegangan yang dirasakan pin
1 IC802 akan diinformasikan pada photo coupler D807 dan diteruskan ke IC801 agar
dilakukan koreksi. Cara kerja rangkian ini terdapat pada tabel 7.1 di bawah ini
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh DC Voltmeter
0-500V.
LANGKAH KERJA
1. Pelajari Skema Rangkaian sebelum melakukan pengukuran tegangan.
2. Aktifkan pesawat latih televisi warna.
3. Atur kontrol untuk contrast minimum.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
63
4. Atur kontrol unuk brightness minimum.
5. Periksa indikasi titik uji (test point) yang akan digunakan pada rangkaian untuk
pengukuran.
6. Ukur tegangan dan catat hasilnya kedalam tabel 2-1.
Tabel 2-1 Hasil pengukuran Tegangan Catu Standar
No TITIK UJI HASIL
PENGUKURAN
HASIL
PENGUKURAN
1
2
3
4
TPA 12
TPA 11
TPA 10
TPA 21
90V +/- 2V
8V +/- 1V
5V +/- 1V
205V +/- 15V
7. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil seharusnya, serta berikan penjelasan
8. Normalkan kembali contrast dan brightness.
9. matikan semua peralatan dan kembalikan.
10. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan dari mana sumber tegangan pada pi 12 ?
2. Jelaskan darimana sumber tegangan pada TPE 11 dan TPE 10 serta diperuntukkan kemana
tegangan-tegangan tersebut ?
3. Jelaskan dengan kata-kata sendiri prinsip kerja Wide Range Regulator – IC801.
4. Jelaskan pula bagaimana prinsip kerja dari penstabil tegangan.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
64
PERCOBAAN 3
PENYETELAN RF. A G C
TUJUAN
Sertelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi Rangkaian RF. AGC.
2. Mengamati dan menjelaskan fungsi RF. AGC.
3. Menyetel RF. AGC untuk suatu nilai standar.
PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan output penguat video yang konstan, maka dibutuhkan input yang konstan.
Dengan demikian output Tuner dan output Penguat Frekuensi Menengah Video yang
merupakan input dari penguat video haruslah konstan. Agar tuner dan penguat frekuensi
menengah video menghasilkan level sinyal yang konstan, dibutuhkan suatu pengontrol yang
disebut AGC (Automatic Gain Control) yang berfungsi membangkitkan tegangan kontrol.
Tegangan kontrol yang dibangkitkan tergantung pada amplitude sinyal.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
4. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
5. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
6. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televis
Warna.
1 Bh Remote Control.
Sinkronisasi dan sinyal video, yang selanjutnya tegangan tersebut digunakan untuk mengubah
penguat frekuensi menengah video (± 40db) agar level sinyal output konstan.
Selain mengubah penguat frekuensi menengah video, juga mengubah penguat RF. Dengan
prinsip bila sinyal RF kuat, maka penguatan pada penguat RF di dalam tuner rendah
(minimum) dan sebaliknya apabila sinyal RF lemah, maka penguat pada penguat RF dibuat
maksimum.
Agar rangkaian AGC dapat bekjkerja dengan baik, khususnya RF. AGC, perlu adanya
penyesuaian terhadap tegangan RF. AGC yang standar. Khusus pada pesawat latih ini setting
tegangan RF. AGC dilakukan melalui I
2
C BUS.
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Oscilloscope.
1 Bh attenuator.
1 Bh Spectrum Analyzer.
Kabel Penghubung (Kabel
RF).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
65
LANGKAH KERJA
1. Pelajari skema rangkaian sebelum melakukan penyetelan RF. AGC.
2. Hubungkan output PAL Color pattern Generator ke input attenuator kemudian aktifkan.
3. Atur keluaran sinyal RF pattern generator berupa color bar untuk operasi pada kanal 6 atau
pada frekuensi 196,25 MHz, 64±2dBI. Untuk ketepatan pengaturan gunakan spectrum
analyzer.
Catatan: Untuk pengaturan sinyal sebesar 64 dB,, dilakukan dengan mengatur
attenuator.
4. Hubungkan probe oscilloscope pada TPA 15 (RF AGC pada Tuner) dan set pada operasi
pengukuran DC.
5. Hubungkan output atteanuatorke terminal antena pesawat televisi lalu aktifkan.
6. Pada pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern generator.
7. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
8. Tekan tombol “recall” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down”
pada pesawat televisi pada mode “CHK”.
9. Atur volume hingga 0.
10. Tekan tombol no.1 atau no.2 pada remote control hingga didapat mode “CHK 4” dan
setelah itu tekan tombol no.3 untuk menampilkan tulisan “RF” pada layar pesawat televisi.
11. Tekan tombol volume up pada remote control hingga tegangan pada TPA 15 maksimum.
12. Tekan tombol volume down hingga tegangan pada TPA 15 turun kembali menjadi 2,6 ±
0,1 V.
13. Pada langkah 12, telah dilakukan penyetelan RF. AGC, yaitu dengan menempatkan nilai
tegangan RF. AGC sebesar 2,6 ± 0,1 V.
14. Naikkan sinyal RF sebesar 2 dBI dan perhatikan apakah tegangan RF. AGC berubah ?
jelaskan.
15. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikan pesawat televisi
pada mode normal.
16. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
17. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan fungsi AGC ?
2. Jelaskan maksud dari penyetelan RF. AGC.
3. Apa yang terjadi pada tegangan RF. AGC yang menuju tuner bila sinyal RF yang diterima
lemah serta apa pula yang terjadi bila sinyal kuat ?
4. Jelaskan cara menyetel RF. AGC ?
5. Identifikasi komponen AGC pada pesawat televisi ini, kemudian catat.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
66
PERCOBAAN 4
PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen pembangkit tegangan tinggi.
2. Mengukur tegangan dari sumber tegangan tinggi dengan menggunakan High Voltage
Meter.
PENDAHULUAN
Sumber catu tegangan tinggi pada pesawat televisi mempunyai tugas menyediakan tegangan
untuk anoda tanbung gambar. Besar tegangan yang dibutuhkan adalah bervariasi tergantung
besar atau lebar tabung gambar dan jenis televisinya, misalnya untuk lebar tabung gambar
yang sama, pada televisi warna membutuhkan tegangan untuk anoda lebih besar dibanding
tabung gambar yang kecil pada jenis televisi yang sama, misalnya pada televisi warna.
Tegangan tinggi pada pesawat televisi berksar anatara 8KV sampai dengan 25 KV untuk
televisi hitam putih dan 18KV sampai dengan 30KV untuk televisi warna. Untuk memperoleh
tegangan tinggi dibutuhkan suatu transformator yang dikenal dengan sebutan Flyback
Transformator (FBT) yang berfungsi menaikkan amplitudo sinyal yang dibangkitkan oleh
rangkaian horizontal. Tegangan tinggi yang dihasilkan selanjutnya diserahkan oleh diode
tegangan tinggi (diode khusus) sebelum dikirim ke anode tabung gambar.
Tegangan tinggi pada anode tabung gambar bertujuan untuk menarik elektron dari katoda,
agar elektron tersebut menembak phosphor pada permukaan bagian dalam tabung gambar.
Dengan demikian elektron dapat ditarik bila ada tegangan tinggi, dengan ketentuan nilai
tegangan sesuai standar yang diinginkan.
Untuk mengetehui apakah nilai suatu tegangan tinggi sudah sesuai dengan standar, harus
dilakukan pengukuran dengan titik pengukurannya langsung pada anode tabung gambar.
Berikut pada gambar 4-1 diperlihatkan alur embentukan dan penyuplaian tegangan tinggi.
Gambar 4-1 Alur Pembangkitan dan Penyuplaian Tegangan Tinggi
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
4. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
5. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
67
6. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh High Voltage meter
(0-40KV).
1 Set Toolset.
Kabel Penghubung (kabel
RF).
LANGKAH KERJA
PERHATIAN !!!
Berhati-hatilah dalam mengukur tegangan tinggi ada anode tabung gambar. Pastikan
bahwa hubungan ground High Voltage Meter telah terhubung terlebih dahulu sebelum
probe High Voltage Meter tersebut disentuhkan ke anode tabung gambar.
Jangan sekali-kali menggunakan alat ukur lain selain High Voltage Meter (alat ukur
khusus tegangan tinggi) pada pengukuran tegangan tinggi.
1. Pelajari Skema Rangkaian serta identifikasi dan analisa rangkian pembangkit tegangan
tinggi pada skema rangkaian tersebut.
2. Identifikasi rangkain atau bagian pembangkit tegangan tinggi pada pesawat televisi.
3. Hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke pesawat televisi dan atur untuk
memproduksi sinyal “cross hatch”.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Atur kontrol pesawat televisi untuk :
- Brightness minimum
- Contrast minimum
- Sreen minimum
6. Matikan peswawat televisi.
7. Hubungkan ground high voltage meter ke ground COLD pesawat televisi.
8. Dengan tidak melepas hubungan antara FBT dan anode tabung gambar, sentuhkanlah
probe high voltage meter ke anode tabung gambar.
9. Aktifkan kembali pesawat televisi dan amati penunjukkan high voltage meter. Catat nilai
tegangan yang terukur………..KV. Nilai tegangan standar dari pesawat televisi ini
berkisar antara 21,9 – 24,6KV.
10. Matikan semua peralatan dan cabut hubungan high voltage meter.
11. Hidupkan kembali pesawat televisi lalu normalkan kembali brightness dan contrast.
12. Matikan pesawat televisi dan kembalikan semua peralatan.
13. Buatlah lapaoran tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan kegunaan tegangan tinggi pada pesawat televisi ?
2. Apakah pengaruh rangkaian horizontal terhadap pembangkitan tegangan tinggi ?
3. Apakah jenis tegangan yang terdapat pada anode tabung gambar serta mengapa jenis
tersebut yang dibutuhkan ?
4. Apa yang terjadi bila tegangan tinggi hilang ?
5. Jelaskan cara-cara pengukuran tegangan tinggi.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
68
PERCOBAAN 5
PENYESUAIAN M-NTSC SUB-TINT
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyesuaian Sub-Tint pada system NTSC.
2. Menyetel M-NTSC Sub-Tint sesuai nilai standar.
PENDAHULUAN
Pada system NTSC masih diperlukan suatu bentuk pengaturan ketepatan warna, yaitu
pengaturan NTSC TINT. Pengaturan ini bertujuan untuk mengatur level warna secara tepat
(standar) agar didapatkan penampilan warna pada layar televisi sesuai dengan yang dikirim
oleh sumber pengirimnya. Ketidak tepatan pangaturan NTSN TINT akan mengakibatkan
warna yang ditampilkan tidak sesuai, misalnya warna magenta akan tampil dengan warna
merah dan demikian juga dengan warna-warna lainnya tampil tidak sesuai dengan aslinya.
Sebagai contoh dapat dilihat beberapa kemungkinan perubahan warna pada tabel berikut :
Tabel 5-1 Penampilan warna yang tidak sesuai akibat ketidak-tepatan NTSC TINT
No Warna Yang Muncul Warna Seharusnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Putih
Hijau
Biru
Cyan
Merah
Coklat
Ungu
Hitam
Putih
Kuning
Cyan
Hijau
Magenta
Merah
Biru
Hitam
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
4. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited,
England.
5. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
6. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh NTSC Color Pattern
Generator (4,43MHz).
1 Bh Oscilloscope.
- Kabel Penghubung
(kabel RF).
- Kabel Penghubung
(Short Jumper).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
69
LANGKAH KERJA
1. Pelajari Skema Rangkaian serta sidentifikasi TPA 10, TPA 20 dan TPL 2.
2. Set NTSC Color Pattern Generator untuk menghasilkan pola M-NTSC rainbow, serta
hubungkan RF out ke terminal antena pesawat televisi.
3. Persiapkan oscilloscope untuk pengukuran sinyal, serta hubungkan probe oscilloscope
pada TPL2 (G-out).
4. Hubungkan TPA 10 dan TPE 20 dengan menggunakan short jumper.
5. Aktifkan pesawat televisi dan peralatan lainnya.
6. Tekan tombol menu pada pesawat televisi lalu pilih menu PRESET melalui tombol
volume up atau volume down.
7. Selanjutnya tekan tombol program down atau program up untuk memilih COLOUR SYS
AUTO.
8. Selanjutnya tekan tombol volume up atau volume down untuk memilih mode NTSC
4,43MHz.
9. Tala pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern generator.
10. Atur kontrol televisi untuk :
- Colour normal
- Brightness normal
- Contrast normal
- NTSC TINT normal
11. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
12. Tekan tombol “recall” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down”
pada pesawat televisi untuk mengoperasikan pesawat televisi pada mode “CHK”.
13. Atur volume hingga 0.
14. Tekan tombol no. 1 atau no. 2 pada remote control hingga didapatkan mode “CHK 2” dan
setelah itu tekan tombol no. 3 untuk menampilkan tulisan “SUB NTSC TINT” pada layar
pesawat televisi.
15. Sebelum mengatur nilai NTSC Sub-Tint amatilah amplitudo yang ditampilkan oleh
oscilloscope. Pastikan bahwa nilainya sebesar……….Volt. jangan lupa gambarkan bentuk
gelombangnya beserta amplitudonya.
16. Tekan tombol volume up atau volume down pada remote control, kemudian perhatikan
tampilan pada oscilloscope dan warna gambar pada pesawat televisi. Jelaskan apa yang
terjadi.
17. Lakukan pengaturan level NTSC Sub-Tint melalui penekanan tombol volume down dan
volume up hingga nilai dan bentuk gelombangnya sama seperti pada langkah 16 tadi.
18. Setelah tampilan layar oscilloscope sama seperti gambar pada langkah 16, seterusnya
perhatikan susunan warna (color bar) yang ditampilkan oleh pesawat televisi apakah
susunannya sudah tepat ?
19. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikna pesawat televisi
pad mode noramal.
20. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
21. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Apakah maksud dari penyesuaian M-NTSC Sub-Tint.
2. Apa yang terjadi terhadap warna-warna yang ditampilkan oleh pesawat televisi system
NTSC bila pengaturan NTSC TINT-nya tidak tepat ?
3. Jelaskan cara melakukan penyesuaian M-NTSC Sub-Tint.
4. Sinyal apakah yang ditampilkan oleh TPL 2 ?
5. Apakah pada sistem PAL juga dikenal pengaturan NTSC TINT ?
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
70
PERCOBAAN 6
PENYESUAIAN PAL COLOR LEVEL
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyesuaian PAL Color Level.
2. Menyetel Sub-Brightness untuk suatu nilai standar.
3. Menyetel Sub-Color untuk suatu nilai standar.
PENDAHULUAN
Kuat atau lemahnya warna yang ditampilkan oleh pesawat televisi warna adalah sangat
tergantung kepada tinggi rendahnya amplitudo sinyal warna. Dengan demikian agar tidak
terjadi level sinyal yang berlebih pada kondisi kontrol warna yang maksimum, perlu adanya
pengaturan level warna melalui pengaturan sub-color pada suatu nilai standar, dimana hal ini
akan mencegah terjadinya warna yang berlebihan pada saat kontrol warna maksimum.
Pengaturan level sinyal warna dilakukan pada tingkat sinyal color differential (perbedaan
warna). Pada tingkat sinyal perbedaan warna, sinyal dibatasi oleh tegangan brightness yang
terkontrol, dimana pulsa pembatas yang dipakai adalah pulsa pembatas internal.
Oleh karena sinyal perbedaan warna dibatasi tegangan brightness, maka pada penyetelan level
warna, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah penyetelan brightness untuk suatu nilai
standar, yang kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian level warna, dengan obyek
pengukurannya adalah rangkaian G Out dan R Out.
BUKU BACAAN
7. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
8. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
9. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
10. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited,
England.
11. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
12. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Oscilloscope.
- Kabel Penghubung
(kabel RF).
- Kabel Penghubung
(Short Jumper).
LANGKAH KERJA
1. Pelajari Skema Rangkaian serta identifikasi TPA 10, TPA 20, TPL 2.
2. Sistem PAL Color Pattern Generator untu menghasilkan pola color bar, serta hubungkan
RF out ke terminal antena pesawat televisi.
3. Persiapan oscilloscope utnuk pengukuran sinyal, serta hubungkan probe oscilloscope pada
TPL 2 (G-Out).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
71
4. Hubungkan TPA 10 dan TPA 20 dengan menggunakan short jumper.
5. Aktifkan pesawat televisi dan peralatan lainnya.
6. Tala pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern generator.
7. Atur kontrol televisi untuk :
- Colour normal
- Brightness normal
- Contrast normal
- Picture Menu pada DYNAMIC MODE
8. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
9. Tekan tombol “recall” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down”
pada pesawat televisi untuk mengoperasikan pesawat televisi pada mode “CHK”.
10. Atur volume hingga 0.
11. Tekan tombol no. 1 atau no. 2 pada remote control hingga didapatkan mode “CHK 2” dan
setelah itu tekan tombol no. 3 atau no. 4 untuk menampilkan tulisan “BRIGHT” pada layar
pesawat televisi.
12. Tekan tombol volume up atau volume down pada remote control, untuk merubah status
brightness.
13. Sambil melakukan penekanan pada tombol volume, amatilah tampilan oscilloscope.
Jelaskan apa yang terjadi ?
14. Lalukanlah pengukuran level tegangan brightness sebesar 2,3V ± 0,2V dari level DC 0V
seperti ditunjukkan pada gambar 6-1
Gambar 6-1 Level Standar Brightness dan Contras
15. Setelah tampilan layar oscilloscope sama seperti gambar 6-1, seterusnya lakuakan
pengaturan sub-contrast.
16. Tekan tombol no.3 atau 4 pada remote control, untuk menampilkan tulisan CONTRAST
pada layar televisi.
17. Tekan tombol volume up atau volume down pada remote control, untuk merubah status
contrast.
18. Sambil melakukan penekanan pada tombol volume, amatilah tampilan oscilloscope.
Jelaskan apa yang terjadi ?
19. Lakukanlah pengaturan level tegangan contrast sebesar 2,6 ± 0,1 V seperti ditunjukkan
pada gambar 6-1.
20. Seelah benuk sinyal sudah seperti pada gambar 6-1, maka berikutnya adalah pengaturan
sub-color.
21. Tekan tombol no.3 pada remote control, untuk menampillkan tulisan SUB COLOUR pada
televisi.
22. Tekan tombol volume up atau volume down pada remote control, untuk merubah status
sub-colour.
23. Sambil malakukan penekanan pada tombol volume, amatilah tampilan oscilloscope.
Jelaskan apa yang terjadi ?
24. Lakukanlah pengaturan hingga didapatkan bentuk sinyal seperti ditunjukkan pada gambar
6-2.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
72
25. Setelah didapatkan tampilan pada layar oscilloscope seperti pada gambar 6-2, berarti
pengaturan sub-color telah dilakukan.
26. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikan pesawat televisi
pada mode normal.
27. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
28. Butlah laporan tentang percobaan ini.
Gambar 6-2 Sinyal Standar sub-color
EVALUASI
1. Jelaskan maksud dari penyesuaian PAL color level.
2. Jelaskan akibat bila pengaturan sinyal sub-color tidak tepat.
3. Mengapa perlu dilakukan pengaturan level tegangan brightness dan contrast pada
penyesuaian PAL color level ?
4. Jelaskan cara melakukan penyesuaian level tegangan brightness.
5. Jelaskan cara melakukan pengaturan sinyal sub-color.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
73
PERCOBAAN 7
PENYETELAN FOKUS
TUJUAN
Setelah malaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen pembangkit tegangan fokus dan mengidentifikasi komponen
yang mendapat tegangan fokus.
2. Menyetel kontrol fokus untuk mendapatkan gambar yang fokus.
3. Mengukur tegangan fokus.
PENDAHULUAN
Sering kita jumpai pesawat televisi menampilkan gambar yang kabur (tidak fokus). Hal ini
dapat saja terjadi bila tabung gambar, khususnya grid fokus tidak mendapatkan tegangan yang
sesuai (kelebihan atau kekurangan). Tegangan fokus diperoleh dari flyback transformator
untuk mensuplai grid fokus pada tabung gambar (CRT), dimana grid fokus sendiri mempunyai
tugas untuk memfokuskan elektron yang ditembakkan oleh katoda pada permukaan layar
CRT. Nilai tegangan fokus cukup besar dan pada pesawat televisi ini nilai tegangan fokus
sebesar 6 KV.
Gambar 7-1 Sumber dan Tujuan Penyuplaian Tegangann Fokus
Untuk membantu dalam penepatan nilai tegangan fokus yang dibutuhkan, maka setiap televisi
sudah dilengkapi dengan kontrol fokus yang terdapat pada flyback transformator (FBT). Ada
dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan penyetelan fokus,. Yaitu dengan pengamatan
langsung pada gambar yang ditampilkan atau dengan menetapkan nilai tegangan fokus sesuai
niali standarnya. Hanya saja cara yang terakhir memerlukan alat ukur khusus seperti yang
digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan tinggi yaitu high voltage meter.
Berikut pada gambar 7-1 diperlihatkan sumber dan tujuan penyuplaian tegangan fokus.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
4. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited,
England.
5. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
6. Lampiran Buku ini.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
74
PERALATAN
Utama : 1 Buah Pesawat latih Televisi Warna.
1 Buah Remote Control
Pendukung : 1 Buah PAL Color Pattern Generator.
1 Buah High Voltage meter.
1 Set Toolset.
- Kabel Penghubung (kabel RF). ( RF = Radio Frequency )
KESELAMATAN KERJA
PERHATIAN !!!
1. Berhati-hatilah dalam mengukur tegangan Fokus pada tabung gambar. Pastikan bahwa
hubungan ground High Voltage Meter telah terhubung terlebih dahulu sebelum probe
High Voltage Meter tersebut disentuhkan ke terminal tegangan fokus tabung gambar.
2. Jangan sekali-kali menggunakan alat ukur lain selain High Voltage Meter (alat ukur
khusus tegangan tinggi) pada pengukuran tegangan Fokus.
3. Gunakan alat sesuai fungsinya !
LANGKAH KERJA
1. Pelajari Skema Rangkaian serta identifikasi dan analisa rangkaian pembangkit tegangan
fokus pada skema rangkaian tersebut.
2. Identifikasi rangkaian atau bagian pembangkit tegangan fokus pada pesawat televisi.
3. Hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke pesawat televisi dan atur untuk
memproduksi sinyal “cross hatch”.
4. Aktifkan pesaawt televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Atur kontrol pesawat televisi untuk :
- Colour normal
- Brightness normal
- Contrast normal
6. Sambil memperhatikan gambar cros hatch yang ditampilkan, putarlah perlahan-lahan
kontrol fokus searah jarum jam, kemudian jelaskan apa yang terjadi ?
7. Selanjutnya putar kontrol fokus berlawanan arah jarum jam hingga maksimum, kemudian
lihat yang terjadi serta jelaskna ?
8. Atur kembali kontrol fokus hingga didapatkan gambar yang fokus.
9. Pada kondisi ini ukurlah tegangan focus dan catat hasilnya ……….. KV
10. Normalkan kembali brightness, contrast dan color.
11. Matikan pesawat televisi dan kembalikan semua peralatan.
12. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan kegunaan tegangan fokus pada pesawat televisi ?
2. Apakah yang terjadi pada gambar bila tegangan fokus berlebih dan apapula yang terjadi
bila berkurang ?
3. Apakah pengaruh rangkaian horisontal terhadap rangkaian pembangkit tegangan fokus?
4. Apakah jenis tegangan yang terdapat pada grid 3 tabung gambar ?
5. Apa yang terjadi bila tegangan fokus hilang ?
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
75
PERCOBAAN 8
PENYETELAN CRT CUT OFF
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyetelan CRT Cut Off.
2. Menyetel kontrol screen dan sub-brightness untuk suatu nilai standar, pada penyetelan
CRT cut off.
PENDAHULUAN
Penyetelan CRT Cut Off yang dimaksud adalah penyetelan terehadap operasi tabung gambar
(CRT) dalam kaitannya menghasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan oleh tabung gambar,
adalah akibat benturan elektron terhadap phospor, dimana ketika elektron membentur phospor,
pada saat itu juga phospor terbakar dan menghasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan
mengandung beberapa jenis sinyal yang diantaranya adalah sinar X (X ray) dengan frekuensi
yang sangat tinggi. Sebagaimana diketahui, sinar X sangat buruk pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia dan oleh karena itu, sinar X yang dihasilkan oleh pesawat televisi perlu
dikurangi hingga pada batas yang aman bagi kesehatan manusia, dengan cara mengoperasikan
tabung gambar pada tingkat tertentu hingga cahaya yang dihasilkan tidak terlalu banyak
memancarkan sinar X.
Walaupun pesawat televisi telah beroperasi pada tingkat yang aman, namun tetap dibutuhkan
suatu proteksi, bila suatu saat pesawat televisi dengan tiba-tiba beroperasi pada tingkat yang
membahayakan, misalnya kenaikan tegangan yang tiba-tiba atau terjadi perubahan yang
karakteristik komponen secara mendadak dan sebagainya. Proteksi yang dibutuhkan adalah
proteksi yang secara otomatis mematikan pesawat televisi bila terjadi over voltage dari batas
yang ditentukan untuk pengoperasian tabung gambar. Untuk hal tersebut perlu adanya batasan
untuk tegangan kerja tabung gambar yang merupakan referensi untuk proteksi, yakni bila
terjadi kelebihan dari referensi yang diperbolehkan, maka rangkaian secara otomatis akan
berhenti bekerja. Proteksi tidak terbatas hanya pada tegangan tetapi juga arus. Oleh karena itu
perlu dilakukan suatu penyetelan untuk menempatkan nilai suatu referensi melalui penyetelan
CRT Cut Off.
Ada beberapa tegangan operasi yang mempengaruhi besar kecilnya sinar yang dihasilkan oleh
tabung gambar dan dapat dijadikan obyek deteksi yaitu :
- Tegangan filament.
- Tegangan grid percepatan (screen grid).
- Tegangan katoda.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
4. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
5. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
6. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Oscilloscope.
1 Set Toolset.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
76
1 Set Kabel Penghubung
(kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Pelajari skema rangkaian serta identifikasi TPL 7, dan rangkaian proteksi.
2. Buka tutup belakang pesawat televisi.
3. hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke terminal antena pesawat televisi dan
set untuk menghasilkan raster putih.
4. Aktifkan pesawat televisi serta tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Set oscilloscope untuk pengukuran tegangan DC dan gunakan skala 50V/div, bila tidak
gunakan probe 1 : 10 dan skala oscilloscope pada 5V/div.
6. Hubungkan probe oscilloscope pada TPL 7 (terletak dibelakang tabung gambar) dan
ground.
7. Atur kontrol televisi untuk :
- Brightness normal.
- Contrast normal.
- Color normal.
8. Atur kontrol screen grid pada pposisi minimum.
9. Perhatikan apakah yang terjadi pada gambar yang ditampilkan oleh oscilloscope ?
jelaskan.
10. Atur kontrol screen grid pada arah yang berlawanan serta perhatikan layar pesawat televisi
dan oscilloscope. Jelaskan apa yang terjadi serta bagaimana hubungan antara level DC
(yang ditampilkan oleh oscilloscope dengan kecerahan gambar yang ditampilkan pada
layar televisi ? jelaskan.
11. Atur kontrol screen grid pada posisi tengah-tengah.
12. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
13. Tekan tombol “recal” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down” pada
pesawat televisi untuk mengoperasikan pesawat televisi pada mode “CHK”.
14. Atur volume hingga 0.
15. Tekan tombol no. 1 atau no. 2 pada remote control hingga didapatkan mode “CHK 5” dan
setelah itu tekan tombol no. 3 untuk menampilkan tulisan “BRIGHT” pada layar pesawat
televisi.
16. Tekan tombol volume up hingga nilai BRIGHT maksimum. Perhatikan perubahanperubahan
yang terjadi pada layar oscilloscope dan pesawat televisi. Jelaskan kondisi ini.
17. Atur kontrol screen grid maksimum sambil perhatikan pesawat televisi. Apakah pesawat
televisi mati ? mengapa ?
18. Kelebihan tegangan screen grid mengakibatkan rangkaian proteksi bekerja untuk
menghindari terjadinya elektron yan berlebihan membentur phospor yang mengakibatkan
sinar X yang berlebihan. Selanjutnya kembalikan kontrol screen grid pada posisi
minimum.
19. Berikut kita akan melakukan penyetelan standar untuk BRIGHT.
20. Munculkan kembali tulisan BRIGHT pada layar pesawat televisi.
21. Tekan tombol volume up atau down pada remote control agar jarak antara level 0 DC dan
level video sebesar 130 ± 5 V seperti ditunjukkan pada gambar 8-1.
Gambar 8-1 : Pengaturan CRT Cut Off
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
77
22. Sambil menekan tombol volume up atau down, amatilah perubahan-perubahan yang
terjadi pada sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope, lalu jelaskan.
23. Aturlah kontrol screen grid hingga level lainnya seperti pada gambar 8-1.
24. Setelah nilai seperti pada gambar 8-1 tercapai maka penyetelan CRT Cut Off telah
dilakukan.
25. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikan pesawat televisi
pada mode normal.
26. Matikan semua peralatan dan tutup kembali bagian belakang pesawat televisi.
27. Kembalikan semua peralatan.
28. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan maksud dari penyetelan CRT Cut OFF.
2. Mengapa rangkaian proteksi diperlukan ?
3. Jelaskan cara-cara melakukan penyetelan CRT Cut Off.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
78
PERCOBAAN 9
PENYESUAIAN RGB LOW LIGHT
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyesuaian RGB Low Light.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kesalahan penyetelan RGB Low Light.
3. Melakukan penyesuaian RGB Low Light.
PENDAHULUAN
Warna-warna yang ditampilkan oleh pesawat televisi terdiri dari warna dasar (primer) dan
warna hasil percampuran warna dasar (sekunder). Dengan demikian sumber warna pada
televisi hanya berasal dari warna dasar, yaitu :
- Merah (red).
- Hijau (green).
- Biru (blue).
Dalam teknik teknik televisi ketiga warna dasar ini disebut RGB. Ketiga warna dasar pada
permukaan layar tabung gambar dihasilkan oleh tiga jenis phospor yang bila tertabrak elektron
akan menyala dan menghasilkan cahaya yang berwarna sesuai jenis phospornya, misalnya bila
phospor merah dan hijau yang tertabrak elektron maka cahaya yang dihasilkan adalah warna
merah, bila phospor merah dan hijau yang tertabrak elektron maka cahaya yang dihasilkan
adalah merah dan hijau yang bila dilihat dari jauh akan terlihat sebagai warna kuning. Pada
konstruksi tabung gambar, ketiga phospor sengaja dibuat berhimpit agara terjadi perpaduan
cahaya untuk menghasilkan warna-warna sekuner. Dengan demikian warna-warna yang
dihasilkan pada layar televisi tidak lain adalah perpaduan dari 3 warna dasar (RGB).
Pada gambar 9-1 memperlihatkan gambar segitiga warna untuk mempermudah pengertian
tentang percampuran warna.
Keterangan :
- R = Red.
- G = Green.
- B = Blue.
- Y = Yellow
- C = Cyan
- M = Magenta
- W = White
Gambar 9-1 Segitiga Warna
Dari percampuran ketiga warna dasar tersebut akan menghasilkan warna sekunder sebagai
berikut :
- Y (yellow) = G+R.
- C (cyan) = G+B.
- M (magenta) = R+B.
- W (white) = R+G+B.
Perlu diketahui bahwa pada pesawat televisi terdapat suatu wadah untuk menampung gambar
yang disebut raster, seperti halnya pada bioskop adalah layar. Raster inipun harus berwarna
putih seperti layar pada bioskop. Untuk mendapatkan raster yang putih diperlukan penyetelan
keseimbangan putih (white balance). Penyetelan keseimbangan putih tidak lain adalah
membentuk keseimbangan terang cahaya merah, hijau dan biru dengan pengaturan jumlah
elektron yang ditembakkan ke masing-masing phospor. Jumlah elektron tersebut tergantung
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
79
kepada tegangan masing-masing katoda dan tegangan masing-masing katoda tergantung
kepada rangkaian yang mensuplainya. Pada pesawat latih ini, rangkaian yang mensuplai
tegangan ke katoda adalah RGB Amp. out yang terdiri dari IC 351 dengan tegangan suplainya
berbentuk pulsa. Rangkaian RGB Amp. out hanya menguatkan tegangan pulsa yang diterima
dari rangkaian sebelumnya. Dengan demikian besar kecilnya output rangkaian RGB Amp. out,
tergantung dari input yang diterimanya. Besar kecilnya input RGB Amp. out dapat diatur pada
tingkat RGB Driver Cutt Off yang terdapat pada IC 601 yang pengaturannya melaluui kontrol
I2C Bus. Pengaturan pulsa ini disebut penyesuaian RGB Low Light untuk mengatur kecerahan
(brightness) masing-masing warna cahaya dan raster.
Dari penjelasan-penjelasan diatas, Penyesuaian RGB Low Light jelas dibutuhkan untuk suatu
keseimbangan putih. Bila penyesuaian RGB Low Light tidak tepat maka dampaknya adalah
raster tidak putih dan cedrung berwarna dengan kemungkinan warna yang muncul adalah
salah satu warna dasar (primer) atau warna hasil pencampuran (sekunder).
bar 9-2 Pengaturan Tegangan Pusa pada TIngkat RGB Driver Cut Off
(Pengaturan RGB Low Light)
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Oscilloscope.
1 Set Toolset.
1 Set Kabel Penghubung (kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Penyesuaian RGB Low Light adalah kelanjutan dari percobaan penyetelan CRT Cut Off.
Oleh karena itu untuk melakukan percobaan ini maka terlebih dahulu melakukan
penyetelan CRT Cut Off.
2. Lakukan penyetelan CRT Cut Off.
3. Pelajari skema rangkaian serta identifikasi jalur sinyal RGB.
4. Set PAL Color pattern generator untuk menghasilkan raster putih.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
80
5. Hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke terminal antena pesawat televisi.
6. Hubungkan probe oscilloscope pada kaki 7 IC 351 dan set untuk pengukuran sinyal.
7. Aktifkan semua peralatan dan tala pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern
generator.
8. Amati sinyal yang ditampilan oleh oscilloscope, lalu gambarkan bentuk sinyal tersebut.
9. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
10. Tekan tombol “recall” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down”
pada pesawat televisi untuk mengoperasikan pesawat televisi pada mode “CHK”.
11. Atur volume hingga 0.
12. Tekan tombol no. 1 atau no. 2 pada remote control hingga didapatkan mode “CHK 5” dan
setelah itu tekan tombol no. 3 atau 4 untuk menampilkan tulisan “B_” (B low light) pada
layar pesawat televisi.
13. Tekan tombol volume up atau down pada pesawat televisi, lalu amati apakah ada
perubahan nilai pada sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope ? jelaskan.
14. Tekan tombol no 3 atau 4 remote control dan tampilkan tulisan “R_” (R low light) lalu
tekan tombol volume up atau down pada televisi. Amatilah apakah ada perubahan pada
sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope ? jelaskan.
15. Tekan tombol no. 3 atau 4 remote control dan tampilkan tulisan “G_” (G low light) lalu
tekan tobol volume up atau down pada televisi. Amatilah apakah ada perubahan yang pada
sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope ? jelaskan.
16. Telah diperlihatkan pada langkah-langkah diatas bahwa nilai pada sinyal hanya berubah
bila B_ diatur, karena yang diukur adalah input untuk rangkaian B Amp. Out (kaki 7 IC
351). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaturan harus dilakukan untuk masing-masing
rangkaian.
17. Setelah mengetahui apa yang diatur dan untuk apa pengaturan dilakukan, maka
penyesuaian RGB Low Light dapat dilakukan.
18. Atur control pesawat televisi untuk :
- R_ minimum.
- G_ minimum.
- B_ minimum.
19. Dengan indikator B_ masih muncul pada layar televisi, tekan tombol no. 5 pada remote
control untuk mematikan scanning vertical dan pada tabung gambar hingga nantinya hanya
nampak satu garis horizontal berupa cahaya yang muncul pada layar.
20. Tekan tombol volume up pada remote control hingg apada layar muncul satu garis
horizontal warna biru.
21. Tekan kembali tombol no. 5 untuk mengembalikan ke raster penuh. Setelah itu munculkan
R_ pada layar pesawat televisi.
22. Tekan kembali tombol no. 5 maka garis horisontal biru kembali muncul.
23. Tekan tombol volume up pada remote control hingga pada layar muncul satu garis
horizontal cahaya magenta.
24. Tekan kembali tombol no.5 untuk mengembalikan ke raster penuh. Setelah itu munculkan
G_ pada layar pesawat televisi.
25. Tekan kembali tombol no.5, maka garis horizontal magenta kembali muncul.
26. Tekan tombol volume up pada remote control hingga pada layar muncul satu garis
horizontal warna putih.
27. Dengan terlihatnya garis horizontal putih, berarti warna dasar RGB telah seimbang.
Dengan demikian penyesuaian RGB Low Light telah dilakuakn untuk mendapatkan
keseimbangan putih.
28. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikan pesawat televisi
pada mode normal.
29. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
30. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
81
EVALUASI
1. Jelaskan maksud dari penyesuaian RGB Low Light.
2. Apa akibat yang ditimbulkan oleh ketidak tepatan penyesuaian RGB Low Light ?
3. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan putih ?
4. Warna apa saja yang termasuk warna dasar dan warna apa saja yang termasuk warna
sekunder ?
5. Jelaskan cara melakukan penyesuaian RGB Low Light.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
82
PERCOBAAN 10
PENYESUAIAN RB HIGH LIGHT
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyesuaian RB High Light.
2. Melakukan penyesuaian RB High Light.
PENDAHULUAN
Pada penyesuaian RGB Low Light yang diatur bukan sinyal gambar melainkan pulsa untuk
dikirimkan ke katoda tabung gambar, atau dengan kata lain yang diatur adalah tegangan
katoda. Berbeda dengan RB High Light, dimana yang diatur adalah level gambar. Level sinyal
gambar pada pengaturan ini sudah terpisah dan diatur masing-masing yakni pengaturan sinyal
gambar merah dan biru. Pengaturan sinyal gambar merah disebut pengaturan R High Light
atau pengaturan R- dan pengaturan sinyal gambar biru disebut B High Light atau pengaturan B-
. Untuk mengetahui lebih jauh tentang RB High Ligh dan perbedaannya terhadap RGB Low
Light dapat dilihat pada gambar 10-1.
Gambar 10-1
Level sinyal gambar merah hanya dapat diatur oleh pengatur R High Light (R-) dan level
sinyal gambar biru hanya dapat diatur oleh pengatur B High Light (B-). Pengaturan RB High
Light sebenarnya adalah pengaturan kontras warna.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Oscilloscope.
1 Set Kabel Penghubung
(kabel RF).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
83
LANGKAH KERJA
1. Penyesuaian RB High Light dilakukan setelah penyesuaian RGB Low Light. Untuk itu
lakukanlah penyesuaian RGB Low Light sebelum melakukan penyesuaian RB High Light.
2. Set PAL color pattern generator untuk menghasilkan color bar.
3. Hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke terminal antena pesawat televisi.
4. Hubungkan probe oscilloscope pada pain 1 IC 351 dan set untuk pengukuran sinyal.
5. Aktifkan semua peralatan dan tala pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern
generator.
6. Amati sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope, lalu gambarkan bentuk sinyal tersebut.
7. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
8. Tekan tombol “recall” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down”
pada pesawat televisi untuk mengoperasikan pesawat televisi pada mode “CHK”.
9. Atur volume hingga 0.
10. Tekan tombol no. 1 atau no. 2 pada remote control hingga didapatkan mode “CHK 5” dan
setelah itu tekan tombol no. 3 atau 4 untuk menampilkan tulisan “R-” (R high light) pada
layar pesawat televisi.
11. Tekan tombol volume up atau down pada pesawat televisi, lalu amati apakah ada
perubahan nilai pada sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope ? jika ada, bagian man
yang berubah dari sinyal tersebut ? jelaskan.
12. Tekan tombol no.3 atau 4 untuk menampilkan tulisan “B-” (B high light) pada layar
televisi.
13. Tekan tombol volume up atau down pada pesawat televisi, lalu amati apakah ada
perubahann nilai pada sinyal yang ditampilkan oleh oscilloscope ? jalaskan.
14. Telah diperlihatkan pada langkah-langkah diatas bahwa sinyal hanya berubah bila R-
diatur (R high ligh) yang diatur dan yang berubah adalah level sinyal gambar. Hal tersebut
karena yang diukur adalah sinyal gambar merah (pin 1 IC 351). Dengan demikian
pengaturan hanya dapat dilakukan oleh masing-masing yaitu R dan B High Light.
15. Dari langkah-langkah diatas kita tlah mengetahui bahwa engaturan RB High Light adalah
pengaturan sinyal warna (kontras warna).
16. Selanjutnya setelah mengetahui apa yang diatur dan untuk apa pengaturan dilakukan, maka
penyesuaian RB High Light dapat dilakukan.
17. Munculkan R- pada layar, lalu atur hingga posisinya pada tengah-tengah.
18. Lakukan hal yang sama untuk B- (B High Light).
19. Dengan selesainyalangkah 17 dan 18 diatas, maka penyesuaian RB High Light telah
dilakukan.
20. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikan pesawat televisi
pada mode normal.
21. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
22. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan maksud dari penyesuaian RB High Light.
2. Apa akibat yang ditimbulkan oleh ketidak tepatan penyesuaian RB High Light ?
3. Bagian apakah yang berubah pada sinyal gambar pada saat mengatur RB High Light ?
4. Jelaskan mengapa penyesuaian RB High Light dilakukan setelah penyesuaian RGB Low
Light ?
5. Jelaskan cara melakukan penyesuaian RB High Light.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
84
PERCOBAAN 11
PENYETELAN PURITAS WARNA
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyetelan puritas warna.
2. Menyetel magnit puritas untuk suatu puritaas warna yang baik.
PENDAHULUAN
Seringkali kita jumpai pesawat televisi menampilkan raster yang tidak sempurna, yakni raster
yang disertai kelompok-kelompok warna pada tengah-tengah layar atau pada sudut-sudut
layar. Kelompok warna tersebut tetap dan tidak berubah walaupun informasi gambar berubah.
Hal inin terjadi disebabkan karena adanya perubahan struktur kemagnitan pada shadowmask,
akibat pengaruh medan magnit dari luar. Perubahan struktur kemagnitan pada shadowmask
akan mempengaruhi arah dari elektron yang melewati celah-celah shadowmask dan
mengakibatkan elktron membentur phospor yang bukan tujuannya, misalnya elektron dari
penembak hijau membentur phospor biru, sehingga warna yang seharusnya hijau akan menjadi
biru, dengan demikian mengakibatkan warna pada layar tidak murni atau warna tidak puritas.
Selain pengaruh medan magnit dari luar, ada hal lain yang dapat membuat warna tidak murni
yakni telah terjadi perubahan karakter tabung gambar (CRT) atau penyetelan cincin magnit
puritas tidak tepat. Untuk mengatasi bila terjadi warna tidak murni adalah dengan melakukan
penyetelan puritas warna dan untuk penyetelan tersebut pada setiap televisi telah dilengkapi
dengan magnit yang berupa cincin, dipasang pada leher tabung gambar yang disebut magnit
puritas (Purity magnet). Berikut pada gambar 12-1 diperlihatkan posisi magnit puritas pada
tabung gambar
Gambar 11-1 Posisi Deflection Yoke dan Cincin-cincin Magnit Pada Leher Tabung Gambar
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
85
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Degaussing Coil.
1 Set Toolset.
1 Set Kabel Penghubung
(kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Set PAL color pattern generator untuk menghasilkan raster putih.
2. Hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke terminal antena pesawat televisi.
3. Aktifkan semua peralatan dan tala pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern
generator.
4. Biarkan pesawat televisi hidup lebih dari 30 menit, setelah itu baru melakukan langkah
berikutnya.
5. Dengan menggunakan degaussing coil, lakukanlah degauss pada permukaan layar televisi.
Perhatikan apakah ada perubahan pada raster ? jelaskan.
6. Tekan tombol off timer dan pilih setting 30 menit.
7. Tekan tombol “recall” pada remote control bersamaan dengan tombol “volume down”
pada pesawat televisi untuk mengoperasikan pesawat televisi pada mode “CHK”.
8. Atur volume hingga 0.
9. Tekan tombol no. 1 atau no. 2 pada remote control hingga didapatkan mode “CHK 5” dan
setelah itu tekan tombol no. 3 untuk menampilkan tulisan “R_” (R low light) pada layar
pesawat televisi.
10. Tekan tombol volume down hingga R_ minimum.
11. Tekan tombol no. 3 untuk menampilkan tulisan “G_ (G low light) pada layar pesawat
televisi.
12. Tekan tombol volume up hingga G_ maksimum.
13. Tekan tombol no. 3 untuk menampilkan tulisan “B_ (B low light) pada layar televisi.
14. Tekan tombol volume down hingga B_ minimum.
15. Kendorkan sekrup pengikat deflection yoke, lalu tariklah ke belakang secara perlahanlahan.
Jelaskan apa yang terjadi pada raster pesawat televisi ?
16. Putar magnit puritas merubah sudut hingga diperoleh raster warna hijau pada layar
pesawat telavisi tepat berada di tengah-tengah.
17. Dorong kembali deflection yoke ke depan dan perhatikan apa yang terjadi pada layar
televisi. Jelaskan kejadian tersebut.
18. Aturlah posisi deflection yoke secara tepat yang ditandai dengan permukaan layar hijau
secara keseluruhannya (hijau murni) tenpa campuran warna lain.
19. Setelah permukaan layar nampak hijau murni secara keseluruhan, maka penyetelan puritas
warna telah dilakukan.
20. Kencangkan kembali sekrup pengikat deflection yoke.
21. Normalkan kembali R_, G_, B_.
22. Tekan tombol normal pada remote control dua kali untuk mengembalikan pesawat televisi
pada mode normal.
23. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
24. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
86
Gambar 12-2 Memutar Magnit Puritas Merubah Sudut Agar Raster
Hijau tepat di Tengah-tengah
EVALUASI
1. Jelaskan maksud dari penyetelan puritas warna ?
2. Sebutkan penyebab mengapa warna tidak murni ?
3. Apakah fungsi magnet puritas ?
4. Apakah fungsi degaussing coil ?
5. Jelaskan cara melakukan penyetelan puritas warna.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
87
PERCOBAAN 12
PENYETELAN KONVERGENSI
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan maksud dari penyetelan konvergensi.
2. Menyetel magnit konvergensi untuk suatu konvergensi warna yang baik.
PENDAHULUAN
Konvergensi (Convergence) adalah penyebaran. Maksud penyebaran disini ialah penyebaran
elektron yang ditembakkan oleh penembak elektron. Akibat dari penyebaran ini ialah elektron
membentur phospor tidak pada kelompoknya sehingga yang nampak pada layar bukanlah
suatu bentuk penggabungan warna dasar, sehingga pada gambar nampak kelompok warna
merah, kelompok warna hijau dan kelompok warna biru, atau gambar yang ditampilkan akan
tersusun pada sisinya tiga warn ayaitu warna merah, hijau dan biru, sehingga memberikan
kesan gambar retak.
Sebagai contoh yang jelas akibat penyebaran ini ialah, bila pada layar ditampilkan 1 garis
horisontal putih atau 1 garis vertical putih, maka garis-garis tersebut tidak tampak sebagai
garis horizontal atau garis vertical putih, melainkan yang nampak adalah 3 garis horizontal
atau vertical yang terdiri dari garis merah, hijau dan biru.
Dengan demikian, ketiga kelompok warna tadi perlu disatukan untuk mendapatkan warna
gambar yang utuh (benar-benar ketiga warna dasar bercampur untuk menghasilkan warna
sekunder). Untuk menyatukan kelompok warna tersebut, pada setiap televisi telah dilengkapi
komponen pemersatu yaitu komponen konvergensi berupa cincin magnit yang dikenal dengan
nama magnit konvergensi (convergence magnet) yang terdiri dari dua pasang magnet yaitu
satu pasang magnet konvergensi kutub 4 dan satu pasang megnit konvergensi kutub 6. Letak
magnit ini berdektan dengan magnit puritas seperti ditunjukkan pada gambar 12-1.
Gambar 12-1 Posisi Deflection Yoke dan Cincin-cincin Magnet Pada Leher Tabung Gambar
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
88
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Set Toolset.
Kabel Penghubung
(kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Set PAL color pattern generator untuk menghasilkan gambar cross hatch.
2. Hubungkan output PAL Color Pattern Generator ke terminal antena pesawat televisi.
3. Identifikasi pasangan magnit konvergensi kutub 4 dan magnit konvergensi kutub 6 pada
leher tabung gambar.
4. Aktifkan semua peralatan dan tala pesawat televisi untuk menerima sinyal dari pattern
generator.
5. Atur kontrol pesawat televisi :
- Contrasnt maksimum.
- Brightness untuk warna abu-abu manjadi hitam.
6. Putar magnit konvergensi kutub 4 merubah sudut untuk menyatukan garis vertikal merah
dan garis vertical biru.
Gambar 12-2 memutar Magnit Konvergensi kutub 4 Merubah Sudut Untuk
Mempersatukan Garis vetikal Merah dan Garis Vertikal Biru
7. Dengan tetap mempertahankan sudut yang telah terbentuk pada langkah 6 diatas, putar
magnit konvergensi secara bersamaan untuk menyatukan garis horizontal merah dan garis
horizontal biru.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
89
Gambar 12-3 Memutar Magnit Konvergensi kutub 4 Secara Bersamaan Untuk
Mempersatukan garis Horizontal Merah dan Garis Horizontal Biru
8. Dari pengaturan magnit kutub 4 yang telah dilakukan di atas nampak adanya perubahan,
yaitu garis vertikal merah dan biru telah menjadi satu garis vertikal magenta demikian pula
garis hozontal merah dan biru telah menjadi satu garis horizontal magenta. Berdasarkan
perubahan-perubahan yang terjadi di atas berikanlah penjelasan tentang fungsi dari magnit
konvergensi kutub 4.
9. Sambil mengamati layar televisi, putarlah megnit konvergensi kutub 6, kemudian jelaskan
apa pengaruh dari perputaran magnit tersebut.
10. Aturlah magnit konvergensi kutub 6 untuk menyatukan garis magenta vertikal dengan
garis hijau vertikal serta garis horizontal magenta dengan garis horizontal hijau. Hasil
pengaturan ini akan memperlihatkan garis vertikal putih dan garis horizontal putih.
11. Normalkan kembali contrast dan brightness.
12. Matikan semua peralatan dan kembalikan ketempat semula
13. Butlah laoran tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan maksud dari penyetelan konvergensi ?
2. Apakah yang terjadi pada gambar bila penyetelan magnit konvergensi tidak tepat ?
3. Sebutkan pasangan magnit yang dipersiapkan untuk penyetelan konvergensi ?
4. Apakah fungsi magnit konvergensi kutub 6 ?
5. Jelaskan cara melakukan penyetelan konvergensi.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
90
PERCOBAAN 13
MALACAK KERUSAKAN RANGKAIAN CATU DAYA
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian catu daya .
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian catu daya.
3. Melacak dan menemukan kerusakan rangkaian catu daya.
PENDAHULUAN
Catu daya adalah salah satu bagian dari pesawat televisi yang mempunyai peran utama yang
menggerakkan system pesawat televisi. Pada pesawat televisi ini, rangkaian catu daya terdiri
dari beberapa bagian yaitu :
- Rangkaian Penyearah.
- Rangkaian Switching.
- Rangkaian Regulator.
- Rangkaian proteksi tegangan lebih (over voltage protection).
- Rangkaian proteksi arus lebih (over current protection).
- Rangkaian stand-by.
Untuk mengetehui bagian-bagian dari catu daya lebih lengkap maka dapat dilihat dari skema
rangkaian, dimana diperlihatkan rangkaian penyearah adalah D802 (diode jembatan). Output
dari rangkaian ini diteruskan ke rangkaian switching yang melibatkan komponen utam IC801
dan T801 yang mempunyai tegangan +B sebesar 90V. Untuk jelasnya harap dibaca kembali
pendahuluan pada percobaan 2.
Hal yang penting dalam catu daya ini adalah pengamanan tegangan lebih, pengaman
arus/beban lebih, pengaman temperature lebih dan rangkaian stand-by.
Pengaman Tegangan Lebih
Apabila terjadi kesalahan/kerusakan pada jalur umpan balik maka tegangan output akan
naik tidak terkendali, namun rangkaian/IC801 ini telah dilengkapi dengan pengaman tegangan
lebih, dimana pin 6 IC801 dapat berfungsi sebagai deteksi tegangan, apabila tegangan output
naik tidak terkendali maka tegangan VI trafo juga naik dan melalui R819, D816 tegangan pin
IC801 juga naik, apabila tegangan ini mencapai 34V oscillator IC801 akan berhenti/mati dan
tegangan pin 6 akan turun, dan bila tegangan mencapai 7,5V IC ini akan bekerja kembali dan
tegangan pin 6 naik kembali, apabila kembali mencapai 34V IC akan mati, demikian
seterusnya pesawat iini akan mati – hidup, mati – hdup. Lihat gambar 13-1.
Gambar 13-1 : Tegangan pin 6 IC801
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
91
Pengaman Arus/Beban Lebih
Rangkaian catu daya ini mampu mengamankan rangkaian terhadap arus atau beban lebih
dengan cara mendeteksi arus yang mengalir pada drain source transistor Mosfet. Dengan
menempatkan resistor R809, R835 dan R811 pada pin 3 (source) dan dihingkan ke pin 7
(OCP). Maka arus lebih atau tegangan drop pada resistor ini dapat langsung dideteksi oleh
rangkaian pengaman arus lebih (OCP). Apabila terjadi beban lebih atau arus lebih IC ini akan
stop selama tegangan pin 6 diatas 7,5V.
Pengaman Temperatur Lebih
IC STR-W6654 ini juga dilengkapi dengan rangkaian pengaman temperatur lebih (TSD).
Apabila teradi kesalahan pada beban atau metal pendingin IC, bias menyebabkan temperatur
IC naik tidak terkendali kalau melebihi 140 derajat maka IC ini akan stop. Pesawat dapat
hidup kembali apabila teganganpin 6 dibawah 7,5V (switch utama dimatikan) dan temperatur
telah turun dibawah 140 derajat.
Kondisi Stand-By
Dengan memanfaatkan karakter ristik kerja pin 6 IC STR-W6654 khususnya tegangan
Latch Circuit Release Voltage (7,5V) maka IC ini bias dibuat bekerja pada kondisi beban yang
sangat kecil (stand-by).
Cara Kerja Rangkaian Stand-By
Pada kondisi normal output IC UOC pin 1 adalah 5V (high) dan pada kondisi stand-by 0V
(low). Apabila output pin 1 UOC Low, Q852 off, Q857 on, dengan demikian tegangan input
IC802 pin 2 menjadi 10V yang akan mengakibatkan tegangan output IC801 pin 1 menjadi 52
Volt. Itu disebabkan pengaruh dari tegangan input pin 1 mengalami penurunan dari 26V
menjadi 10V. Sehingga rangkaian feed back akan menginformasikan seperti terjadi arus lebih.
IC 801 pin 6 stop semsntara sampai tegangan IC801 pin 6 turun dibawah 7,5V. Setelah
mencapai 7,5V secara otomatis IC801 hidup kembali. Demikianlah kejadian ini akan berulang
terus dengan interval tertentu. Dengan turunnya jalur 90V otomatis semua rangkaian sekunder
turun, termasuk pin 1 (V1) trafo. Apabila tegangan V1 trafo turun tentunya pin 6 IC801 juga
turun, IC801 akan mengikuti karakteristik kerja pin 6 seperti gambar 13-2.
Gambar 13-2 Tegangan pin 6 IC 801
Dari fungsinya maka catu daya merupakan penggerak utama dari pesawat televisi dan bila
terjadi kerusakan pada catu daya, dapat dipastikan akibat yang ditimbulkan adalah semua
system tidak berfungsi.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
92
Pada gambar 13-3 diperlihatkan alur pelacakan kerusakan rangkaian catu daya.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Understanding DC Power Supply, Barry Davis, Prentice Hall of Australia, 1987.
7. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
8. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh Multimeter.
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian catu daya beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut .
Gambar 13-3 Alur pelacakan kerusakan rangkaian catu dayaAktifakan pesawat televisi.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
93
3. Aktifkan pesawat Televia !
4. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah buatlah
kerusakan pada blok POWER SUPPLY.
5. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
6. Lalukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
7. Normalkan kembali pesawat televisi.
8. Matikan semua peralatan dan kembalikan ketempat semula.
9. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari catu daya pesawat televisi ini serta sebutkan bagian-bagiannya ?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok Power
Supply ?
3. Bagian manakah yang rusak pada simulasi ini ?
4. Apakah fungsi over voltage protection ?
5. Fungsi over current protection ?
6. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Stand-By.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
94
PERCOBAAN 14
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN PROTEKSI
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian Proteksi.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian Proteksi.
3. Melacak dan menemukan kerusakan rangkaian Proteksi.
PENDAHULUAN
Fungsi dari rangkaian proteksi adalah melindungi rangkaian dari bahaya apabila terjadi
kesalahan pada rangkaian. Rangkaian ini menghindari kerugian bagi konsumen dan juga untuk
menghindari reaksi dari kerusakan komponen.
Prinsip Kerja
Pin 36 adalah pin masukan dari pengaman EHT-PROTECT dari kelebihan tegangan.
Rangkaian ini dapat melindungi dari tegangan EHT dan arus beam bila melebihi level yang
ditetapkan, rangkaian ini bekerja dengan mendeteksi tegangan pada input pin 36 IC601.
Apabila tegangan pada pin 36 lebih dari 3,9 Volt, horizontal output akan dihentikan dan
memadamkan CRT (RGB output stop). Indikasi protect bekerja ditandai dengan LED
indikator berkedip antara merah dan hijau. Rangkaian protector akan non-aktif hanya apabila
tegangan pada pin 36 IC601 kurang dari 3,9 Volt.
Bila hal dibawah ini terjadi, pada rangkaian akan menghentikan oscilasi horizontal :
1. Kelebihan arus pada jalur 24 Volt.
2. Kelebihan arus beam.
3. Tegangan lebih dari heater CRT.
4. Kelebihan arus pada jalur 90 Volt.
Gambar 14-1 Rangkaian Proteksi
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
95
Secara simbolis, cara kerja rangkaian proteksi dapat dijelaskna melalui gambar 14-2 berikut
ini.
(1). Terjadi kelebihan arus pada jalur 24 Volt.
(2). Terjadi kelebihan arus pada jalur 90 volt.
(3). Terjadi kelebihan arus beam.
(4). Terjadi tegangan lebih pada heater CRT.
Gambar 14-2 Prinsip Kerja Rangkaian Proteksi
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna.
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Multimeter.
Kabel Penghubung
(kabel RF).
Q401
ON
Q603
ON
Q605
ON
D660
ON
Teg. Pin 36>3,9V
ON
Q502
ON
Q603
ON
Q505
ON
D660
ON
Teg. Pin 36>3,9V
ON
Teg C558
menurun
Q603
ON
D403
ON
D660
ON
Teg. Pin 36>3,9V
ON
Teg
C551
naik
Q60
3
ON
D551
ON
D660
ON
Teg. Pin 36>3,9V
ON
Q605
ON
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
96
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian Proteksi beseta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
Gambar 14-3
3. Set PAL color pattern generator untuk memperoduksi gambar cross hatch dan hubungkan
ke pesawat telavisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok PROTEKSI.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
10. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian Proteksi pesawat televisi ini serta sebutkan bagianbagiannya
?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok Proteksi ?
3. Bagian manakah yang rusak pada simulasi blok Proteksi ?
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
97
PERCOBAAN 15
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN VERTIKAL
TUJUAN
Setelahmelakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskna fungsi dan prinsip kerja rangkaian Vertikal.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian vertikal.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian vertikal.
PENDAHULUAN
Pada pesawat televisi dibutuhkan rangkaian-rangkaian sweep untuk pembentukan raster pada
tabung gambar (CRT). Terbentuknya raster akibat terjadinya penarikan elektron yang
ditembakkan ke phospor ke atas dan ke bawah serta ke kiri dan ke kanan. Peristiwa penarikan
elektron ke atas dan ke bawah disebut defleksi vertikal. Agar defleksi vertikal terjadi, maka
dibutuhkan suatu rangkaian yaitu rangkaian defleksi vertikal yang berfungsi menghasilkan
gelombang gigi gergaji untuk deflection yoke yang akan mendefleksi elektron beam pada
scanning vertikal, dengan frekuensi 50 Hz (sistem PAL).
Dari fungsinya, maka rangkaian defleksi vertikal sabgat menentukan ukuran gambar secara
vertikal dan akibat yang ditimbulkan bila rangkaian ini mengalami kerusakan diantaranya
adalah :
- Pada layar hanya muncul cahaya berbentuk satu garis horizontal (tidak ada defleksi
vertikal).
- Tinggi gambar tidak normal.
- Gambar berlari secara vertikal.
Pada gambar 15-1 memperlihatkan aliran sinyal defleksi vertikal.
1. Dari gambar tersebut kita dapat melihat, bahwa : Fungsi utama dari rangkaian ini adalah
untuk pembangkit arus defleksi gigi gergaji dan menguatkannya agar gelombang gigi
gergaji vertikal ini bisa dirapatka ke coil defleksi vertikal untuk scanning vertikal.
2. Gelombang gigi gergaji yang dihasilkan oleh IC 601 diumpankan ke IC 451 melalui pin 4.
Selanjutnya gelombang gigi gergaji ini dibandingkan keluaran gelombang output vertikal
agar menghasilkan linearitas yang baik.
3. Tegangan gigi gergaji selanjutnya dibandingkan dengan tegangan balik dari rangkaian
output vertikal di dalam rangkaian vertikal drive untuk menghasilkan linearitas yang baik.
4. Gelombang gigi gergaji selanjutnya dikuatkan dan meninggalkan IC 401 melalui pin 2
menuju coil vertikal.
5. Rangkaian pump up terhubung dengan komponen C406, dan D402 memperbesar gelombang gigi
gergaji vertikal pada nilai puncaknya terjadi pada langkah baik (retrace).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
98
Gambar 15-1 Aliran Sinyal Defleksi Vertikal
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Multimeter.
1 Set Tool-Set.
Kabel Penghubung (kabel
RF).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
99
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian vertikal beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
3. Set PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar cross hatch dan hubungkan
ke pesawat televisi.
Gambar 15-2 Alur pelacakan kerusakan rangkaian vertikal
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok VERTICAL.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat telsvisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Buatlah kerusakan pada D.Y VERTICAL.
10. Amati apa yang terjadi pada televisi ? jelaskan.
11. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
100
12. Normalkan kembali pesawat televisi.
13. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
14. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian vertikal pesawat televisi ini serta sebutkan bagianbagiannya
?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok Vertical ?
3. Bagian manakah yang rusak pada simulasi blok Vertikal ?
4. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada D.Y Vertical ?
5. Bagian manakah yang rusak pada simulasi D.Y Vertical ?
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
101
PERCOBAAN 16
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN HORISONTAL
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskna fungsi dan prinsip kerja rangkaian horisontal.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian horisontal.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian horisontal.
PENDAHULUAN
Sebagaimana diketahui bahwa pada pesawat tekevisi selalu dibutuhkan suatu rangkaian sweep
untuk pembentukan raster pada tabung gambar (CRT). Rangkaian sweep yang dimaksud
adalah rangkaian defleksi vertikal dan rangkaian defleksi horisontal. Pada percobaan terdahulu
kita telah membahas rangkaian defleksi vertikal dan selanjutnya pembahasan kita kali ini
adalah rangkaian defleksi horisontal, dimana rangkaian ini menghasilkan gelombang gigi
gergaji untuk diteruskan ke coil defleksi horisontal yang kemudian oleh coil defleksi tersebut
menimbulkan medan magnit untuk mendefleksi elektron beam pada scanning horisontal yaitu
menarik elektron ke kanan dan ke kiri dengan frekuensi 15.625 Hz (sistem PAL).
Dari fungsinya, maka rangkaian defleksi horisontal sangat menentukan ukuran gambar dan
raster secara horisontal serta akibat yang ditimbulkan bila rangkaian ini mengalami kerusakan
diantaranya adalah :
- Pada layar hanya muncul cahaya berbentuk satu garis vertikal (tidak ada defleksi
horisontal).
- Gambar koyak.
- Tidak ada raster dan suara (hal ini dapat terjadi mengingat FBT digerakkan oleh sinyal dari
horisontal output).
Pada dasarnya karena rangkaian Horizontal ini dikontrol oleh IC UOC 601 dan terhubung
dengan rangkaian proteksi, maka kerusakan rangkaian horizontal akan menyebabkan raster
hilang, suara tidak ada, seolah-olah pesawat mati, tapi lampu indikator masih tetap menyala
berkedip merah dan hijau.
Pada gambar 16-1 berikut memperlihatkan aliran sinyal defleksi horisontal.
Gambar 5.1 memperlihatkan aliran sinyal rangkaian defleksi di dalam IC 601 Sinyal Video
yang masuk dipisah rangkaian sync separator horizontal dan vertikal untuk membentuk sinyal
sinkronisasi. Sinyal sinkronisasi vertikal keluar dari pin 22 IC 601 dan diumpankan ke pin IC
401.
IC 401 terdiri dari rangkaian vertical drive, vertical output dan pump up. Rangkaian ini akan
menghasilkan arus berbentuk gelombang gigi gergaji yang akan diumpankan ke coil defleksi
vertikal untuk scanning vertical.
Sinyal sinkronisasi horizontal yang berasal dari pin 33 IC 601 diumpankan ke Q501 melalui
rangkaian Horizontal Drive. Dan drive transformer menghasilkan arus untuk mengendalikan
transistor horizontal output Q551, yang kemudian melalui rangkaian horizontal output,
dihasilkan arus berbentuk gelombang gigi gergaji yang diumpankan ke coil defleksi horizontal
untuk scanning horizontal.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
102
Gambar 16-1 Aliran Sinyal Defleksi dalam IC UOC 601
Bagian-bagian Rangkaian Defleksi dalam IC 601 adalah :
1. H-V sync separation
Memisahkan seinyal sinkronisasi vertical dan horizontal dari sinyal video yang masuk.
2. Horizontal oscillator, oscillator referensi.
Sebagai pembangkit oscilator horizontal. Dalam aplikasinya tidak membutuhkan
komponen luar, karena sudah terintegrasi. Oscilasinya terdiri dari sebuah VCO yang
running pada frekuensi 16.000 * Fh = 16.000 * 15,625 KHz = 25 MHz.
Untuk kestabilan frekuensi free running digunakan kristal oscillator 12 MHz sebagai
frekuensi referensi.
3. PHI-1 Detector.
Mensinkronkan horizontal oscillator dengan sinyal video yang masuk. Rangakaian ini
membandingkan output H-sync separation dengan horizontal oscillator.
4. PHI-2 Detector.
Mengoreksi atau mengatur posisi horizontal (horizontal center) sehingga didapatkan
gambar yang stabil pada layar. Hal ini penting, karena variasi arus beam pada Fluback.
PHI-2 Detector membandingkan sinyal Horizontal oscillator dengan pulsa input dari
flyback pada pin 34. Pulsa flyback ini berhubungan dengan defleksi horizontal. Pada saat
tegangan pada pin PHI-2 ini naik sampai 6 Volt atau lebih, H-output tidak berfungsi. Dan
H-output berfungsi lagi lewat prosedur slow start jika tegangannya turun dibawah 6 Volt.
5. H-output (pin 33).
Merupakan driver untuk defleksi horizontal, dengan keluaran open collector. Pada saat
kondisi operasi normal, duty cycle pulsanya adalah 45% (28,8 us) Off (H-out = tinggi) dan
55% (35,2 us) On (H-out = rendah).
6. Vertical Devider.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
103
Sistem devidernya menggunakan sebuah counter yang mengirimkan waktu untuk sinyal
vertical ramp dalam Geometry Processor. Cloknya di dapat dari Horizontal oscillator.
Vertikal devider ini mensinkronkan pulsa sinkron vertical dari sinkron vertical separator.
7. Vertical sawtooth generator.
Fungsinya mengirimkan sinyal referensi untuk vertical dan horizontal geometri processor.
Kemudian vertikal geometri processor menerima sinyal referensi ini dan diolah untuk
kemudian diumpankan ke IC 451 Vertical drive melalui pin 21.
HORIZONTAL OUTPUT
1. Untuk menggerakkan rangkaian output horizontal ON OFF dengan cepat, rangkaian
horizontal drive harus menghasilkan arus base (drive current) yang cukup dan diumpankan
ke rangkaian horizontal output (Q551) seperti yang diperlihatkan pada gambar 16-2.
2. Fungsi dari rangkaian Horizontal ada dua :
a. Menghasilkan arus defleksi yang cukup untuk DY untuk scanning electric beam dalam
arah horizontal.
b. Membangkitkan tegangan tinggi melalui gulungan sekunder flyback, dan tegangan ini
diumpankan ke eletroda anoda CRT dan elektroda focus.
Aliran Sinyal
1. Horizontal drive dari pin 33 IC 601 diumpankan ke transistor horizontal drive Q501.
2. Rangkaian Collector Q501 terhubung ke transformer untuk kopling AC dan sebagai
penyesuaian impedansi terhadap horizontal output transistor Q551. Untuk melindungi
rangkaian dari tegangan kejut yang mungkin dihasilkan oleh transformer FBT dipasang
rangkaian filter R504 dan C502 pada collector dan emitter Q501. Q551 adalah transistor
horizontal output yang digunakan untuk mendrive flyback transformer (T501) dan coil
defleksi horizontal.
3. Kereksi-S diperoleh melalui C563 yang timbul pada bagian atas dan bawah dari bentuk
scanning. Linierty diperoleh melalui L501 dan R560 sementara rangkaian modulator
dibentuk oleh D556, D557, C559, C564, C560 dab C567.
4. Dari rangkaian sekunder flyback transformer T501 terdapat beberapa macam tegangan
yang digunakan untuk tegangan Focus, Heater CRT, Screen dll.
Gambar 166-2 a. Rangkaian Horizontal Output
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
104
Gambar 16-2 b. Sinyal Rangkaian Horizontal Output
Operasi Horizontal Output :
1. Masukkan base Tr tidak akan bekerja sampai melebihi level tertentu.
2. Pulsa polaritas positif diumpankan ke basis, dan Tr akan on pada tegangan basis telah
melebihi tegangan tertentu. Lalu arus colector 1 meningkat dan arus akan mengalir ke coil
defleksi. (t1→t2).
3. Tr akan off, bila tegangan basis turun pada nilai tertentu. Arus colector menjadi nol. Tetapi
arus dari coil tetap mengalir mengisi capasitor resonansi C, secara bertahap akan mengecil
sampai nol. (t2→t3).
4. Kemudian, mulai pengosongan kapasitor resonansi mulai melalui jalan 3 melewati coil
defleksi. Arah arus menuju coil defleksi berlawanan arah dengan arus semula. (t3→t4).
5. Setelah coil defleksi mulai kembali mengisi capacitor dengan karakteristik terbalik hanya
pada rangkaian resonansi LC.
6. Apabila dioda damper dipasang, tegangan antara terminal coil defleksi akan memberikan
bias maju pada diode, arus coil defleksi tidak mengalir ke kapacitor resonansi, dan arus
damper melalui diode. Sebagai hasilnya, peristiwa resonansi telah di redam.
7. Pada saat arus 4 dioda mencapai nol, pulsa polaritas positif kembali diumpankan pada
basis Tr, kembali pada kondisi 1.
8. Selanjutnya, operasi akan berulang dari step 2 ke step 5, dan arus gelombang gergaji
secara teratur akan mengalir ke coil defleksi.
9. Sebagai tambahan, pada saat Tr off, pulsa positif flyback yang besar dibangkitkan dan ini
sebagai tegangan catu daya.
10. Transformer flyback memanfaatkan pulsa ini untuk menghasilkan tegangan snode CRT,
tegangan focus, dan tegangan screen.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
105
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Multimeter.
1 Set Tool-Set.
Kabel Penghubung (kabel
RF).
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian horizontal beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
Gambar 16-3 Alur pelacakan kerusakan rangkaian horizontal
3. Sistem PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar cross hatch dan
hubungkan ke pesawat televisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
106
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok HORIZONTAL.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Buatlah kerusakan pada D.Y HORIZONTAL.
10. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
11. Lalukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
12. Normalkan kembali pesawat televisi.
13. Buatlah kerusakan pada blok FBT.
14. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
15. Lalukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
16. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
17. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian horizontal pesawat televisi ini serta sebutkan bagianbagiannya
?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok horizontal ?
3. Bagian manakah yang rusak pada simulasi blok horizontal ?
4. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada D.Y Horizontal ?
5. Bagian manakah yang rusak pada simulasi FBT ?
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
107
PERCOBAAN 17
MELACAK KERUSAKAN PADA FUNGSI TOMBOL MANUAL DAN REMOTE
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja Infra Red Remote Control dan Manual Operation
Button.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian Infra Red Remote Control
dan Manual Operation Button.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada Infra Red Remote Control dan Manual
Operation Button.
PENDAHULUAN
Pesawat televisi yang banyak beredar di pasaran sekarang memiliki kelebihan dibandingkan
pesawat jaman dulu. Satu diantaranya adalah pesawat televisi dapat dikontrol dari jarak jauh
(relative) sehingga pemirsa tidak perlu lagi berjingkat dari kursi untuk merubah volume atau
berganti channel. Lebih jauh dari pada itu unit Remote yang ada sekarang juga berfungsi
untuk melakukan penyetelan-penyetelan yang bersifat “sericing” oleh para teknisi. Dalam
kaitan ini jelas adanya keterkaitan antara tombol pengontrol, baik secara remote atau manual
dengan suatu unit pemroses yang bersifat digital yang kita kenal dengan unit micro processor.
Gambar 17-1
Pesawat TV yang digunakan ini memiliki microprocessor IC 601 dengan tipe TDA938216.
Tipe IC ini memiliki kapasitas memori untuk data program sebesar 64 Kbyte. Biasanya unit
microprocessor ini sering dinamakan sebagai UOC (Ultimate One Chip). UOC tipe diatas
adalah CMOS IC dan berisikan pembangkit karakter yang dapat menampilkan 16 macam
warna pada layar TV bersamaan dengan gambar. Memori pada IC ini adalah jenis PROM
(Programable Read Only Memory), sehingga IC ini hanya dapat diisi program 1 (satu) kali
saja tanpa bisa dihapus atau diperbaiki.
Keunggulan dari IC UOC
1. Memiliki ragkaian video IF internal dengan berbagai standar, sehingga rangakaian IF ini
tidak perlu diatur lagi.
2. Hanya memerlukan satu kristal sebagai pembangkit sinyal frekuensi untuk berbagai
macam fungsi, antara lain : sinyal clock microprocessor, decoder warna dan fungsi
lainnya.
INFRA RED
REMOTE
CONTROL
EEPROM
MANUAL
OPERATION
BUTTON
MICRO
PROCESSOR
UNIT
( μP )
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
108
3. Osilator horizontal internal yang tidak perlu lagi diatur.
4. Daya yang kecil untuk menjalankan rangkaian penggerak horizontal.
5. Base-band delay sudah tersedia di dalam IC.
6. Rangkaian Crominance Trap sudah tersedia di dalam IC.
7. PAL/NTSC atau multi standard colour decoder dengan sistem pencarian otomatis.
8. Mempunyai mode IDLE dan Power Down. Menonaktifkan rangkaian yang tidak terpakai.
9. Beberapa selector fungsi sudah termuat di dalam IC, seperti TV/AV dan Tuner Band
Selector.
10. Memakai sistem IIC (Inter Integrated Circuit) bus terdiri dari dua buah jalur, yaitu jalur
data (SDA) dan jalur Clock (SCL).
Struktur jaringan IIC yang dikendalikan Microprocessor (IC 601)
MPU IC 601 mengendalikan jalur IIC bus yang mana dapat mengendalikan fungsi dari
perangkat yang terhubung dalam jalur IIC ini. IIC bus mempunyai standar format pulsa untuk
dapat mengendalikan perangkat yang kompatibel dengan IIC bus.
Perangkat yang terhubung denganjalur IIC dan dikendalikan oleh IC 601 antara lain :
1. Tuner. Pada chassis-chassis sebelumbnya, proses tuning pada tuner dikendalikan dengan
memberikan level tegangan tertentu, tetapi pada chassis G7 dan G7A(Pesawat TV ini
menggunakan chassis G7A) proses tuning pada tuner dikendalikan melalui jalur IIC.
2. Memori/EEPROM (Electric Erasable and Programable Read Only Memeory) ICI 103
(24C08) adalah memori dengan akses serial berkapasitas 8 Kbit.
3. SPD (Sound Processor Device) / Zweiton, Nicam Stereo Decoder dan Sound TV/AV.
Berikut gambar hubungan jelur IIC :
Gambar 17-2 Hubungan jalur IIC BUS
Tuner
Pada Pesawat TV model lama, tuner bekerja secara analog. Oscilator pada tuner sekarang
dikendalikan dengan metode VCO (Voltage Control Oscillator). Tuner pada pesawat ini
proses pemilihan band, dan frekuensi oscillator pada tuner dikendalikan melalui jalur IIC.
Tetapi antara TV lama dan TV sekarang ini masih ada kesamaan tuner, yaitu pengendalian
AGC masih tetap dilakukan dengan tegangan.
IC Memori
Memori EPROM ICI103 merupakan media penyimpanan data yang dapat diisi, dihapus dan
diisi ulang hanya pada alamat tertentu atau seluruhnya.
Selanjutnya, karena memori IC ini adalah tipe Nonvolatile, sehingga data tersimpan secara
permanent walaupun ICI103 catu dayanya diputus (dilepas dari PCB).
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
109
ICI103 menyimpan dan mengirimkan data dari dan ke IC601 melalui IIC bus. Kapan ICI103
mengirimkan atau menyimpan data, dikendalikan oleh IC601.
Berkut fungsi dari tiap pin ICI103.
Pin No. Nama Pin Fungsi
1 A0 Selektor pemilih alamat IIC
2 A1 Selektor pemilih alamat IIC
3 A2 Selektor pemilih alamat IIC
4 VSS Ground
5 SDA Jalur keluar atau masuk data (serial)
6 SCL Jalur Clock
7 WP Proteksi dari proses pengisian (saat WP = “1”)
8 VDD +5V catu daya
Fungsi IC Memori
Saat TV dimatikan baik standby maupun mati total, kondisi pengaturan terakhir harus
disimpan, sehingga saat TN kembali dihidupkan pengguna tidak perlu lagi mengatur ulang.
Data yang tetap disimpan saat TV dimatikan, antara lain :
1. Posisi channel.
2. Informasi tentang AFC, Skip, Colour System dan SIF.
3. Posisi terakhir dari masing-masing mode Switching.
4. Data Volume.
5. Mode TV/AV.
6. Recall ON/OFF.
7. Power dan Setting Auto Off Timer, WAKE UP TIMER.
8. Setting Service Mode.
9. COLOUR, NTSC TINT, BRIGHT, CONTRAST, dan SHARPNESS DAC data dan
masing-masing data sub-DAC, BASS, TREBLE, BALANCE, RGB-CUT OFF, AVL,
VHB, LOUDNESS, RGB-DRIVE, dll.
10. PICTURE MENU.
11. SOUND MENU.
12. CHANNEL COLOUR SET untuk masing-masing channel.
Sound Processor Device
Pada chassis sistim mono, tidak menggunakan Sound Processor karena proses pengolahan atau
pengaturan nada tidak ada. Yang ada hanyalah pengaturan tegangan volume DC yang
langsung dikendalikan oleh IC601 dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM).
Pada model AV Stereo Sound Processor berfungsi mengolah sinyal suara sekaligus
memberikan efek sesuai pengaturan pengguna TV seperti Bass, Treble, Balance, Surround dan
lainnya. Pengaturan ini dikendalikan IC601 melalui jalur IIC. Pemilihan sinyal masukan yang
akan diolah (dari TV atau AV) terjadi dalam IC ini. Pada model RF stereo, proses yang terjadi
sama pada AV Stereo tetapi pada RF Stereo, Sound Processor sekaligus berfungsi untuk
mengolah sinyal audio miltiplek stereo, sehingga akan di dapat keluaran stereo saat menerima
siaran stereo dengan semua standar aplikasi stereo yang ada (Analog & Digital Stereo).
Proses umum komunikasi jalur IIC
Secara garis besar proses komunikasi pada jalur IIC saat TV pertama kali menyala,
microprocessor akan membaca
Fungsi Pin UOC IC 601
data terakhir yang disimpan pada memori ICI103. Kemudian dengan data tersebut
microprocessor akan mengendalikan Tuner agar menerima saluran sesuai saluran terakhir saat
TV dimatikan, kemudian mengendalikan Sound Processor, mengatur settingan volume, bass,
treble dan lainnya.Setelah itu proses komunikasi IIC berhenti dan timbul lagi saat ada
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
110
perubahan data seperti perubahan volume, bass, treble, pindah progrma dan lainnya. Perlu
diingat karena IC601 juga berfungsi sebagai pengolah sinyal TV, jadi pada saat itu juga
berlangsung proses pengolahan sinyal TV, termasuk proses pembacaan sinyal remote control
dan 6 tombol (six key) pengaturan.
Pin No. Nama Fungsi
1 ST/ON
Sinyal power ON/OFF untuk rangkaian catu daya
H : ON
L : OFF (standby)
2 SCL Terminal Output sinyal clock IIC
3 SDA Terminal input dan output sinyal data IIC
4 VOL
G7 : Keluaran tegangan control volume
G7A : Tidak dipergunakan (open)
5 MUTE Terminal untuk memberikan sinyal control mute ke
rangkaian input amplifier
6 KEYSCAN
Masukan untuk mendeteksi 6 tombol pengaturan
0,506V : Channel Up
0,842V : Channel Down
1,174V : Volume Up
1,516V : Volume Down
1,852V : TV/AV
2,196V : Menu
3,200V : Tidak ada tombol yang ditekan
7 TONE
G7 : Tidak dihubungkan
G7A : Dihubungkan dengan ground
8 TV/AV (YUV) Terminal pengendali nyala LED indicator
9 GND Terminal catu daya nol
10 AV/TV Mengaktifkan saklar pilihan AV out dari TV atau
AV in
11 4,5/OTHER Mengaktifkan saklar system 4,5 MHz
12 GND Terminal catu daya nol
Pin No. Nama Fungsi
13 SEC PLL Decoupling PLL SECAM
14 SV Terminal masukan tegangan 8V
15 DECDIG Decoupling digital supply untuk processor
16 PHI 1 Filter fasa 1
17 PHI 2 Filter fasa 2
18 GND Terminal catu daya nol
19 DECDIG Decoupling bandgap
20 AVL/EW AVL Decoupling
21 V- Terminal keluaran sinyal vertical (fasa bergeser
180”)
22 V+ Terminal keluaran sinya; vertical (fasa normal)
23 IF Terminal masukan sinyal IF
24 IF Terminal masukan sinyal IF
25 I REF Referensi arus masukan
26 VSCAP Capasitor gelombang gigi gergaji vertical
27 AGC Terminal keluaran untuk mengendalikan gain dari
Tuner
28 DEFM
RF Stereo : SIF input 1
Mono & AV Stereo : Deamphasis audio
29 DEC/SIF IN
RF Stereo : SIF input 2
Mono & AV Stereo : Decoupling Sound
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
111
Pin No. Nama Fungsi
Demodulator
30 GND Terminal catu daya nol
31 SIF
Mono & AV Stereo : Tidak dipergunakan
RF Stereo : AGC Sound IF
32 AVL/RFE0/SNDIF
Mono & AV Stereo : Tidak dipergunakan
RF Stereo : Referensi keluaran subcarrier RF
33 H-OUT
Terminal keluaran sinyal sinkronisasi pembelok
horizontal
34 AGC/PLL
FBI/SCO
Input FBI dari Output Horizontal
35 EXT/QSS OUT
G7 : External input audio
RF Stereo : Keluaran QSS intercarrier
AV Stereo : Tidak dipergunakan
36 EHT PROTECT Terminal masukan pendeteksi tegangan EHT
berlebih
37 IF PLL Phase Lock Loop Filter IF
38 IFVO Keluaran video composit TV
39 8V Terminal masukan tegangan 8V
40 Video IBT Masukan video composit
41 GND Terminal catu daya nol
42 CVBS ext/Y syne Video input eksternal (AV in)
43 C-IN Tidak dipergunakan
44 AUDIO OUT Terminal keluaran sinyal suara
45 F-BLANK Tidak dipergunakan
46 -(R-Y) Tidak dipergunakan
47 Y Tidak dipergunakan
48 -(B-Y) Tidak dipergunakan
49 BCL Pembatas arus berkas (Beam Current Limiter)
50 BLACK
CURRENT
Masukan Black Current
51 R-OUT Terminal keluaran sinyal warna merah
52 G-OUT Terminal keluaran sinyal warna hijau
53 B-OUT Terminal keluaran sinyal warna biru
Pin No. Nama Fungsi
54 3.3V(A) Terminal masukan tegangan 3.3V
55 VPE Terminal catu pemrograman (tidak dipergunakan)
56 VDD Terminal masukan tegangan 3.3V
57 GND Terminal catu daya nol
58 X-TAL
Terminal hubungan X-tal Oscillator Clock
Microprocessor
59 X-TAL
Terminal hubungan X-tal Oscillator Clock
Microprocessor
60 RESET Terminal reset (tidak digunakan)
61 3.3V Terminal masukan tegangan 3.3V
62 BLK Tidak dipergunakan
63 VS Vertical Center
64 REM-IN
Terminal masukan data pembacaan (remote) infra
merah
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
112
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Multimeter.
1 Set Tool-Set.
Kabel Penghubung (kabel
RF).
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian receiver infra red serta rangkaian tombol
manual beserta baiagn-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut :
Gambar 17-3 a Alur Pelacakan kerusakan pada Manual Operation Button
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
113
Gambar 17-3 b : Alur Pelacakan kerusakan pada Manual Operation Button
dan Infra Red Remote Control
3. Set PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar cross hatch dan hubungkan
ke pesawat televisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok MANUALOPERATION BUTTON.
6. Amatilah apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Buatlah kerusakan pada blok INFRA RED REMOTE CONTROL.
10. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
11. Lakukanlah pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
12. Normalkan kembali pesawat televisi.
13. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
14. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan apa kaitannya antara sistem pengotrolan secara remote maupun manual dengan
sistem microprocessor.
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok Manual
Operation Button dan Infra Red Remote Control ?
3. Bagian manakah yang rusak pada masing-masing bloknya ?
4. Apakah fungsi IC601 kitannya dengan Pengaturan tombol secara manual dan secara
remote ?
5. Perangkat apa yang terhubung dengan jalur IIC bus.
6. Gambarkan hubungan jalur IIC bus tersebut dan jelaskan prinsip kerjanya.
Ya
Tida
k
Tida
k
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
114
PERCOBAAN 18
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN TUNER
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian tuner.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian tuner.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian tuner.
PENDAHULUAN
Rangkaian tuner pada pesawat televisi berfungsi untuk menerima sinyal RF, seperti menerima
sinyal RF yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi dan kemudian merubahnya ke
dalam bentuk sinyal IF Video. Inti rangkaian tuner adalah RF Amplifier, Oscillator dan Mixer.
(lihat gambar 18-1).
Gambar 18-1 Blok Tuner
Sinyal VIF (Video Intermediate Frequency) yang dihasilkan oleh tuner mempunyai frekuensi
untuk sistem PAL sebesar :
- Gambar : 38,9 MHz.
- Suara : 33,4 MHz.
Selain bagian-bagian inti yang terdapat pada tuner, maka juga dilengkapi dengan beberapa
rangkaian tambahan untuk mempermudah proses pengoperasian dan rangkaian-rangkaian
tambahan tersebut akan berbeda desainnya antara jenis pesawat televisi yang satu dengan
pesawat televisi yang lainnya, misalnya ada pesawat televisi yang menggunakan kontrol
mekanik, kontrol elektronik dan kontrol microprocessor.
Pada gambar 18-2 memperlihatkan rangkaian tuner yang cukup canggih yang digunakan pada
pesawat latih televisi ini.
Petunjuk Praktik Television /Job Sheet
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
115
Gambar 18-2 Blok Diagram rangkaian TV Tuner untuk menerima frekuensi VHF/UHF
Prinsip Kerja
Tuner dikontrol oleh sebuah microprocessor pada chassis TV, yang berfungsi untuk
menerima/memilih frekuensi. Pertukaran informasinya disalurkan melalui terminal Address,
Clock dan Data.
Di dalam tuner, ada IC yang berfungsi menerjemahkan instruksi/data-data tersebut sehingga
tuner dapat berfungsi untuk memilih frekuensi yang diinginkan. Dalam IC terdiri dari
beberapa kombinasi rangkaian, diantaranya PLL, Local Oscillator (VCO), Mixer serta IF
amplifier. Semuanya dapat dalam satu chip/one chip. Untuk analisis lebih lanjut, IC CXA3135
dengan format I2C akan diambil sebagai contoh.
Rangkaian PLL (SN761672A)
Pada dasarnya terminal-terminal control pada tuner sama dengan yang terdapat pada IC Sistem
PLL yang digunakan yaitu system Bus Control dengan Format I2C.
Terminal control tersebut adalah :
ADDRESS (ADD) : Address selection swiatch (alamat di memory untuk saklar pilih).
CLOCK (SCL) : Clock input.
DATA (SDA) : Data input/output.
Instruksi control terdiri dari serial data 5 byte dengan 1 bit acknowledge antara tiap byte-nya.
Format controlnya seperti dijelaskan pada tabel berikut :
CONTROL INSTRUCTION
(1) Address
Byte
(2) Divider
Byte 1
(3) Divide
Byte 2
(4) Control
Byte
(5) Band
Switch byte
8 Bits 8 Bits 8 Bits 8 Bits 8 Bits
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
65
(1) ADDRESS BYTE
ADDRESS BYTE
Acknowledge bit
MSB
1 1 0 0 0 MA1 MA0 0 A
Instruksi ini untuk mengatur tuner agar merespon hanya jika bit data MA0 dan MA1 sesuai
dengan kondisi tegangan pada terminal address seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tegangan pada terminal Address MA1 MA0 Address byte (Hex)
0 ∼ 0.5 Volt 0 0 C0
Always Valid 0 1 C2
2 ∼ 3 Volt 1 0 C4
4.5 ∼ 5 Volt 1 1 C6
Kondisi tegangan address ditentukan oleh pemakaian tuner.
(2) DIVIDER BYTE 1
MAIN COUNTER BYTE
Acknowledge bit
MSB LSB
0 M9 M8 M7 M6 M5 M4 M3 A
(3) DIVIDER BYTE 2
SWALLOW COUNTER BYTE
Acknowledge bit
MSB LSB
M2 M1 M0 S4 S3 S2 S1 S0 A
Mo to M9 : Main Divider Frequency division atau Divider Byte 1 [ DB 1 ]
S0 to S4 : Swallow Counter frequency division atau Devider Byte 2 [ DB 2 ]
Divider Byte 1 dan Divider Byte 2 menentukan Lock Frequency dari VCO
[ Voltage Countrolled Oscillator ]
(4) CONTROL BYTE
Instruksi ini menentukan Lock up Time pada mode High Speed atau Low Speed
tergantung dari arus Charge Pump serta Set up Referensi Devider.
COUNTER BYTE
Acknowledge bit
MSB LSB
1 CP 0 0 X R1 R2 0 A
CP = 0, Low speed mode
CP = 1, High speed mode
Ratio Select Bits
REFERENCE
DEVIDER
R1 R0 DATA WORD FREQUENCY STEP
640 X 0 PAL 50 KHz
1024 0 1 19 bit 31.25 KHz
512 1 1 18 bit 62.5 KHz
(5) BAND SWITCH BYTE (BAND DATA)
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
66
BAND SWITCH BYTE
Acknowledge bit
MSB LSB
X X X X BU R0 BVH BVL A
Instruksi ini menentukan jenis band frekuensi, yang ditentukan oleh tabel baerikut :
Frekunsi lokal Oscillator dan data biner yang harus dikirim dapat ditentukan dengan
persamaan berikut :
Fosc : Frekuensi Lokal Oscillator
Fref : Frekuensi Referensi
8 : Fixed Prescaler Ratio Pembagi Frekuensi
N : M9 X214 + M8 X213 + ….. + S1 X2 + S0
Contoh Pelaksanaan instruksi :
Pelaksanaan instruksi dalam memillih Ch E9 (203.25), pada spesifikasi tuner B8036SS
(J3AAMAAAZI)
Dalam chassis ini desain addres byte data pada posisi ‘always valid’ dan control byte pada
19 bit-high speed mode. Itu artinya tuner tersebut harus memiliki ketentuan berikut :
Address Byte = C2 (Hex), tuner bekerja apabila suplai terminal address always valid.
Contoh Byte = CA (Hex), tuner bekerja dengan data 19 bit, High speed mode (Cp = 1) dan
Referensi Devidernya 1024.
Langkah berikutnya adalah menentukan Divider Byte 1 dan Divider Byte 2.
Frek.Osc ch E9 = Frek.V + Frek. IF = 203.25 MHz + 38.0 MHz = 241.25 MHz
F.ref = F.xtal/Divider = 4.0 MHz/1024 = 3.90625 KHz.
N = Frek.Osc / (Frek X8)
N = 241.25 MHz / (3.90625 KHz X 8) = 241.25 KHz.
N = 7.720 KHz (dec)
N = 1111000101000 (biner)
Langkah berikutnya adalah menentukan Band Switch, dimana kita ketahui bahwa Ch. E9
termasuk ke dalam Band VH.
Tabel berikut menunjukkan instruksi dari PC (microprocessor) / Band selector untuk
mengontrol tuner dalam memilih Ch. E9.
BYTE
MSB DATA BYTE LSB CMD
Address Byte [ADB] 1 1 0 0 0 0 1 0 A
Divider Byte 1 [DBI] 0 0 0 1 1 1 1 0 A
Divider 2 [DB2] 0 0 1 0 0 0 0 0 A
Control Byte [CB] 1 1 0 0 0 0 1 0 A
Band Switch Byte
[BB]
X X X X 0 0 1 0 A
Fosc = Fref x 8 x N
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
67
Tegangan Tuning pada Tuning Search Mode
Search merupakan suatu fungsi dimana tegangan tuning naik secara bertahap untuk mencari
sinyal masukan RF (dari stasiun pemancar atau sumber sinyal lainnya seperti VCD, VCR,
DVD melalui input RF TV).
Ada tiga mode untuk fungsi ini, yaitu :
- Automatic search.
- Searching up (manual up)
- Searching down (manual down)
Dengan fungsi yang dimiliki, maka tuner merupakan bagian yang paling menentukan hasil
penerimaan sinyal pada suatu pesawat televisi dan bila rangkaian tersebut mengalami
kerusakan, maka akibat yang ditimbulkan antaranya :
Gambar dan suara lemah.
Gambar dan suara hilang (raster pada tabung gambar ada).
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern
Generator.
1 Bh Multimeter.
1 Set Tool-Set.
Kabel Penghubung (kabel RF).
Gambar 18-3 Alur pelacakan kerusakan rangkaian tuner
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
68
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian tuner beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
3. Set PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar color bar dan hubungkan ke
pesawat televisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca buku petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah
kerusakan pada blok TUNER.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
10. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian tuner pesawat televisi ini serta sebutkan bagianbagiannya
?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok tuner ?
3. Bagian manakah yang rusak pada simulasi blok tuner ?
4. Apakah fungsi dari BM pada tuner ?
5. Apakah maksud dari BU, BH, BL dan BT ?
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
69
PERCOBAAN 19
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN VIF
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian Video IF Amplifier (VIF).
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan VIF.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian VIF.
PENDAHULUAN
Fungsi utama dari bagian video IF adalah untuk merubah sinyal IF 38.0 MHz ke sinyal CVBS
yang nantinya diumpankan ke bagian sound dan bagian video chroma.
Bagian VIF terdiri dari rangkaian sebagai berikut :
1. Penguat IF
Bagian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal hingga level sinyal yang diperlukan.
Penguat IF ini dilengkapi dengan AGC (Automatic Gain Controller). Yang mengontrol
penguat IF Amplifier sehingga amplitudo video output konstan. Range frekuensi amplifier
dari 32-60 MHz menjadikan amplifier ini cocok untuk aplikasi multistandar.
2. PPL demodulator dan VCO (Voltage Control Oscilator).
Sinyal IF dipisahkan dengan bantuan PPL detektor. PPL detektor menghasilkan sinyal
referensi yang fasanya sama dengan sinyal IF carrier dan bandwith nya sekitar 60 KHz
ditentukan oleh PPL loop filter pin 37. Demodulasi didapatkan dengan membandingkan
frekuensi sinyal referensi dengan sinyal IF yang masuk. Frekuensi referensi yang
diperlukan (38.0 MHz) dibangkitkan oleh VCO. Frekuensi VCO yang tepat ditentukan
dengan sistem kalibrasi dengan menggunakan kristal sebagai referensi. PPL dapat
mendeteksi frekuensi IF sampai ± 1 MHz berbasis pada FPPL (Frequency Phase Lock
Loop System) yang akan memberikan sinyal output ke PPL loop filter selama perbedaan
frekuensi didapatkan. Jika fasa sinyal IF sama dengan sinyal referensi, sinyal diteruskan ke
modulator. Demodulator dapat mengendalikan modulasi positif dan negatif, seleksi
dilakukan oleh IIC bus. Low pass filter setelah output demodulator menghilangkan sinyal
hasil demodulasi yang tidak diperlukan untuk proses video.
3. Video Buffer
Video buffer menghasilkan keluaran video dengan amplitudo yang tepat dan menjaga
keluaran video dari noise acak yang terjadi. Bandwith dari video buffer minimal 6 MHz.
Di dalam video buffer terdapat White spot clamp (untuk modulasi positif) dan noise
inverter clamp (untuk modulasi negatif) yang menjaga amplitudo video tidak melebihi
harga tipikalnya.
Gambar 19-1 memperlihatkan Blok Diagram VIF.
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
70
Gambar 19-1 Blok Diagram VIF
Aliran Sinyal
1. Sinyal RF yang diterima diubah ke sinyal IF melalui Tuner.
2. Sinyal IF dikuatkan untuk mengurangi kerugian yang masuk ke SAW filter.
3. Sinyal dilewatkan ke SAW filter untuk menghindari interferensi sinyal kanal yang
berdekatan dan pemillihan karakteristik selektivitas yang sesuai.
4. Sinyal IF yang masuk dilewatkan ke IF amplifier yang di kontrol oleh tegangan AGC.
5. PPL membandingkan fasa frekuensi sinyal referensi dengan fasa frekuensi sinyal IF, jika
fasanya sudah sama sinyal di proses di modulator.
6. Demodulasi sinyal didapatkan melalui LPF sehingga hanya sinyal yang diperlukan untuk
proses video saja yang diambil dan dilewatkan ke video buffer.
7. Sinyal ini juga dikirim ke AGC detektor untuk mengontrol tingkat penguatan IF.
8. Dari video buffer sinyal video yang berupa sinyal video komposit dikeluarkan ke pin 38.
9. Sinyal kemudian dilewatkan ke SIF trap untuk mengambil sinyal video dan diumpankan
ke pin 40 untuk proses switch dan proses video chroma.
Melihat sinyal yang dikandung pada tingkat ini teridiri dari sinyal IF gambar dan sinyal IF
suara, maka bila terjadi kerusakan atau gangguan pada rangkaian IF video akan menimbulkan
akibat :
- Gambar dan suara hilang.
- Gambar dan suara lemah disertai noise.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Multimeter.
Kabel Penghubung (kabel RF).
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
71
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian IF video beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
Gambar 19-2 Alur pelacakan kerusakan rangkaian VIF
3. Set PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar color bar dan hubungkan ke
pesawat televisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok VIDEO IF AMP.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lalukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Buatlah simulasi kerusakan pada blok VIDEO DETEKTOR.
10. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
11. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
12. Normalkan kembali pesawat televisi.
13. Buatlah simulasi kerusakan pada blok VCO/PLL
14. Ulangi langkah 10, 11, dan 12.
15. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
16. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Sebutkan rangkaian yang termasuk dalam group VIF.
2. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian VIF video.
3. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok IF video,
Video Detektor, dan VCO/PLL.
4. Bagian manakah yang rusak saat masing-masing simulasi kerusakan pada blok di atas
dilaksanakan ?
5. Apakah fungsi Q102 ?
6. Apakah fungsi filter SAW X101 ?
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
72
PERCOBAAN 20
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN VIDEO
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian Video.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian video.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian video
PENDAHULUAN
Rangkaian video adalah rangkaian yang memprises sinyal video dimana sinyal ini diperoleh
dari rangkaian VIF. Sinyal video merupakan sinyal informasi yang terdiri dari luminance (Y),
sinyal chrominance (sinyal warna) dan pulsa synchronization, yang sering disebut dengan
komposit sinyal video (video signal composit).
Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana proses sinyal video ini, kita harus kembali melihat
gambar 19-1 tentang blok diagram VIF. Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa dari pin 38,
sinyal video dibagi dua. Pertama menuju pemrosesan sinyal luminan dan kedua menuju proses
sinyal krominan. Gambar 20-1 berikut ini adalah blok diagram dari CVBS/YS switch dan
aliran sinyal luminan dan krominan.
Gambar 20-1 Blok CVBS/YC switch dan proses kroma
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
73
Aliran Proses Sinyal Luminan
1. Sinyal keluaran dari pin 38 yang berupa sinyal video komposit masuk ke pin 40 setelah
melalui rangkaian sound Trap untuk menghilangkan sinyal pembawa suara.
2. Sinyal video dari RF masuk ke pin 40 dan sinyal video dari AV masuk ke pin 42. Proses
pemilihan dilakukan oleh bus pin INA dan INB dalam internal UOC.
3. Sinyal video dari RF/AV yang dipilih diteruskan ke bagian delay line dan juga ke bus
SVO pin 38. Delay line dapat diadjust dari 0 ns - 32 ns yang dikontrol oleh IIC bus melalui
YD 0 – YD 3.
4. Untuk CVBS sinyal video dilewatkan ke Chroma trap dan untuk Y/C sinyal video
dilewatkan ke penunda 160 ns.
5. Ainyal keluaran dikirim ke Peaking untuk menentukan tinggi rendahnya sinyal output.
6. Output dari peaking ditetapkan sebagai sinyal luminan internal (Y int) yang akan dikirim
ke RGB proses.
Aliran Proses Sinyal Krominan
1. Sinyal yang masuk ke rangkaian kroma dilewatkan ke PAL/NTSC Chroma bandpass filter
dan SECAM Cloche filter melalui amplifier yang dikontrol oleh rangkaian pendeteksi
ACC dan ACL.
2. ACC berfungsi sebagai detektor burst amplitudo sehingga sinyal di bandpass/cloche filter
input konstan. Sedangkan ACL berfungsi sebagai detektor chroma amplitudo sehingga
ratio chroma/burst tidak melampaui batas. Fungsi ACL dikendalikan oleh IIC bus.
3. Sinyal output dari rangkaian chroma bandpass filter dikirim ke decoder PAL/NTSC dan
output dari cloche filter dikirim ke SECAM decoder untuk proses chroma selanjutnya.
Sinyal Warna PAL/NTSC
ASM (Automatic System Manager) adalah metode system decoder warna yang dapat
mengidentifikasi semua warna standar PAL/NTSC/SECAM yang dikontrol dengan IIC bus.
Untuk sinyal kroma (PAL/NTSC), senyal dilewatkan ke demodulator (R-Y) dan (B-Y) untuk
mendapatkan sinyal Uint dan Vint.
Aliran Sinyal
Perhatikan gambar 20-2. Sinyal kroma PAL/NTSC masuk ke dua jalur
demodulator, pertama ke demodulator (B-Y) untuk memilih sinyal kroma NTSC dengan
informasi identifikasi NTSC dikirim ke ASM (IDN sinyal) dan yang kedua ke demodulator
(R-Y) untuk memilih sinyal kroma PAL dengan informasi identifikasi PAL dikirim ke ASM
(IDP sinyal).
1. Sinyal PAL dan NTSC kemudian dilewatkan ke bagian delay line untuk mengurangi
kesalahan warna yang disebabkan oleh perbedaan phase.
2. Sinyal yang terbentuk berupa sinyal UINT dan sinyal VINT dari delay line diteruskan ke
rangkaian YUV proses/proses pemisahan sinyal RGB.
Proses Pembentukan Sinyal RGB
Perhatikan gambar 20-3. Pada dasarnya UOC ini dilengkapi dengan input RGB atau YUV dari
external, sehingga dimungkinkan untuk digunakan pada DVD input. Pemilihan input ini dapat
dilakukan dalam internal IC. Tetapi dalam chassis G7 dan G7A input sinyal YUV ini tidak
digunakan sehingga digroundkan. Aliran sinyal pemroses RGB dijelaskan sesuai gambar 20-3
di bawah ini :
Percobaan- 20
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
74
Gambar 20-2 : Blok Diagram decoder warna PAL/NTSC
Gambar 20-3 Blok Diagram Pembentukan sinyal RGB/YUV Process
Percobaan- 21
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
70
Dari gambar 20-3 dapat dijelaskan lebih lanjut proses pembentukan sinyal RGB/YUV Process
sebagai berikut :
1. Sinyal Yint, Uint dan Vint yang berasal dari rangkaian colour decoder dan Y/C saklar
diumpankan ke rangkaian YUV selector 1.
2. Dari YUV selector, sinyal sub pembawa warna (U dan V) dimasukkan ke rangkaian
matriks. Di rangkaian matriks ini komponen B-Y dari sinyal sub pembawa warna (sinyal
V) dipisahkan. Disini sinyal perbedaan warna dibentuk dari sub pembawa warna. Sinyal
G-Y dihasilkan dengan kombinasi dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y.
3. Dari YUV selector, sinyal luminan dilewatkan ke rangkaian black stretch. Prinsip kerja
rangkaian black stretch adalah mempertajam level hitam. Warna abu-abu dalam persentase
tertentu ditarik ke warna hitam sehingga warna menjadi lebih tajam.
4. Tiga buah sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y), dan (G-Y) dan sinyal luminan (Y)
dicampur dan diproses dirangkaian RGB adder sehingga dihasilkan tiga warna primer
merah, hijau dan biru (RGB).
5. RGBosd dibentuk di dalam IC UOC digunakan untuk menampilkan OSD text. Pemillihan
dan pengaturan kontras antara sinyal RGBosd dan RGB composit, dikerjakan dengan cara
switch oleh mikroprosesor internal.
6. Tiga sinyal video output (sinyal RGB) diasumsikan sebagai arus katoda yang mengalir ke
CRT. Drive level yang masuk ke tabung katoda selalu diadjust oleh CCC loop (Continues
Cathode Chalibration) dan arus feedback dilewatkan ke Black Current Input pin 50.
7. CCC loop bekerja sebagai penstabil terhadap black level dan drive katoda secara loop
(kontinyu) terhadap sinyal RGB sehingga diperoleh offset dan gain yang tepat.
Gambar 20-4 Aplikasi dari CCC loop
Beberapa hal yang terjadi bila rangkaian video pada pesawat televisi mengalami kerusakan :
- Gambar dan suara hilang.
- Sinyal luminance hilang.
- Gambar hilang suara ada.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
Percobaan- 21
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
71
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Multimeter.
Kabel Penghubung (kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian video beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
Gambar 20-5 Alur pelacakan kerusakan rangkaian video
3. Set PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar color bar dan hubungkan ke
pesawat televisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok VIDEO AMP.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lalukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
10. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian video ?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok Video Amp ?
3. Bagian manakah yang rusak saat simulasi kerusakan pada blok video amp. ?
4. Apa yang akan terjadi jika seandainya bagian sinyal luminansi hilang ?
Percobaan- 21
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
72
PERCOBAAN 21
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN RGB AMP.OUT
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian RGB Amp. Out.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian RGB Amp. Out.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian RGB Amp. Out.
PENDAHULUAN
Hasil akhir dari proses kerja rangkaian warna adalah menghasilkan sinyal R, G dan B yang
akan dikirim ke tabung gambar. Sinyal-sinyal tersebut sebelum sampai ke tabung gambar
terlebih dahulu diperkuat. Sinyal pada tabung gambar menempati masing-masing katodanya
yaitu sinyal R ke katoda R, sinyal G ke katoda G dan sinyal B ke katoda B. Sinyal-sinyal
tersebut digunakan oleh masing-masing katoda untuk menghasilkan elektron yang akan
ditembakkan ke phospor pada permukaan bagian dalam tabung gambar. Ketiga sinyal tersebut
merupakan tiga sinyal warna dasar untuk menghasilkan warna dasar pada tabung gambar yang
selanjutnya dari ketiga warna dasar akan menghasilkan warna-warna sekunder lainnya. Agar
sinyal RGB pada katoda cukup kuat, maka sebelum ke katoda sinyal-sinyal tersebut diperkuat
dan rangkaian yang bertugas untuk hal tersebut adalah rangkaian RGB Amp. Out yang
biasanya terletak di belakang tabung gambar (bersatu dengan soket tabung gambar).
Untuk jelasnya tentang rangkaian ini dapat dilihat pada gambar 21-1
Gambar 21-1 Aliran Sinyal RGB
Sinyal RGB yang dihasilkan oleh Drive Amp. pada IC 601 masih lemah. Sehingga perlu
diperkuat sebelum dikirim ke RGB Amp. Out oleh rangkaian RGB Out dalam IC 601. Sinyal
RGB yang dihasilkan sebelum ke katoda tabung gambar terlebih dahulu diperkuat pada RGB
Amp. Out. Penguat ini terdiri dari sebuah IC 351.
Beberapa hal yang terjadi bila rangkaian RGB out pada pesawat televisi mengalami kerusakan
yaitu :
- Warna merah hilang.
- Warna hijau hilang.
- Warna biru hilang.
- Hanya ada warna merah.
- Hanya ada warna hijau.
- Hanya ada warna biru.
- Layar gelap.
Percobaan- 21
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer
73
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh PAL Color Pattern Generator.
1 Bh Multimeter.
1 Set Toolset.
Kabel Penghubung (kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian RGB Amp.Out beserta bagianbagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
Gambar 21-2 Alur kerusakan rangkaian RGB Amp. Out
Percobaan- 22
Mardanus, S.Pd Color television Trainer
73
3. Set PAL color pattern generator untuk memproduksi gambar color bar dan hubungankan
ke pesawat televisi.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari pattern generator.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok R AMP. OUT.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ?
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Buatlah kerusakan pada blok G AMP. OUT.
10. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
11. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
12. Normalkan kembali pesawat televisi.
13. Buatlah kerusakan pada blok B AMP. OUT.
14. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
15. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
16. Normalkan kembali pesawat televisi.
17. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
18. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian RGB Amp. Out ?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok G Amp. Out?
3. Latar belakang warna apakah yang muncul pada layar bila sinyal R tidak ada ?
4. Apakah fungsi IC 351 ?
5. Jelaskan apa yang terjadi bila ketiga sinyal warna tidak ada dan mengapa ?
Percobaan- 22
Mardanus, S.Pd Color television Trainer
74
PERCOBAAN 22
MELACAK KERUSAKAN RANGKAIAN SUARA
TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rangkaian suara.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan rangkaian suara.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada rangkaian suara.
PENDAHULUAN
Pada tingkat video detektor sinyal IF video (VIF) didemodulasi untuk menghasilkan komposit
sinyal video. Selain komposit sinyal video tersebut juga terdapat sinyal IF suara (SIF) sebesar
5,5 MHz yang dihasilkan oleh detektor video dengan merubah IF suara yang bernilai 33,4
MHz (ingat pada penjelasan terdahulu, bahwa pada tingkat IF Video juga terdapat IF suara
sebesar 33,4 MHz). Sinyal IF suara 5,5 MHz selanjutnya diproses pada rangkaian suara hingga
menjadi sinyal audio.
Pesawat Latih yang digunakan ini menggunakan rangkaiain pemroses suara yang dikemas
dalam sebuah chip IC yang dikenal dengan keluarga IC TDA938XX.
Di dalam keluarga IC TDA938XX mempunyai dua macam perbedaan yang utama pada bagian
suara yaitu versi FM dan versi QSS :
Versi FM : (TDA 9381XX)
Narrow Band PLL FM demodulator
- Pre-Amplifier
- Audio Switch
- Kontrol penguat volume
- Automatic Volume Leveling (AVL)
-
Versi QSS : (TDA 9382)
- QSS (Quasi Split Sound)
- Audio Switch
- Kontrol penguat volume
- Automatic Volume Leveling (AVL)
Prose yang dilakukan pada system suara adalah :
• Narrow Band PLL demodulator
Demodulasi sinyal IF dilakukan di dalam FM demodulator yang ada di dalam IC UOC. Di
dalam konsep ini, Narrow Band PLL diaplikasikan untuk FM demodulasi dan tidak
memerlukan komponen luar. Narrow Band PLL ini dapat di set untuk mendemodulasikan
salah satu dari empat sinyal suara sstandar (4.5 MHz, 6.0 MHz, 6.5 MHz) dengan
pengaturan yang ada dalam internal IC UOC. Pemilihan dari Narrow Band PLL ini cukup
bagus untuk Band Pass Filter dimana mudah di desain untuk aplikasi multi system. PLL
ini dapat memproses sinyal pada kisaran 4.2 – 6.8 MHz sesuai dengan aplikasi
multistandar.
• Pre-Amplifier
Fungsi dari Pre-Amplifier ini adalah untuk penguat sinyal demodulator, yang dilengkapi
pula dengan deampasis. Output dapri pre-amplifier ini sekitar 500mVrms.
Percobaan- 22
Mardanus, S.Pd Color television Trainer
75
• Audio Switch
Audio switch ini disediakan untuk pemilihan sumber sinyal audio (internal atau external).
Pengontrolan Audio Switch ini dilakukan dengan IIC oleh IC UOC.
• Kontrol penguat Volume
Kontrol voleme ni dapat diaktifkan untuk sinyal audio yang berasal dari internal maupun
eksternal. Nilai nominal penguatannya adalah +9 dB dan minimal adalah -7 dB.
• Automatic Volume Leveling (AVL)
Rangkaian AVL adalah kontrol penguat volume otomatis dimana legulasi level sinyal
audio akan dijaga level sinyal yang konstan dan fungsi AVL dapat diaktifkan dengan IIC
Bus. Rangkaian AVL akan bekerja dengan baik pada reng sinyal 100-1000mVrms akan
mengontrol sinyal audio output dari sinyal yang tidak standar dari beberapa stasiun
pemancar pada pengeluaran konstan sehingga didapatkan keluaran sinyal suara yang relatif
sama antara satu stasiun pemancar dengan yang lainnya pada posisi volume yang sama.
Untuk memperjelas uraian diatas pada perhatikan gambar 22-1 dan 22-2 berikut ini.
Gambar 22-1 Blok Diagram Video dan Versi QSS
Percobaan- 22
Mardanus, S.Pd Color television Trainer
76
Gambar 22-2 Blok Diagram Versi QSS
Pada dasarnya untuk pemrosesan sinyal suara pada pesawat TV yang digunakan untuk trainer
ini menggunakan versi QSS. Pada versi ini output IC 601 masih berupa frekuensi 5.5 MHz.
Untuk pengolahan sinyal suara diperlukan IC sound decoder untuk menghasilkan efek stereo.
Aliran sinyal :
Sinyal IF yang keluar dari tuner sebelumnya sudah dikuatkan untuk mengurangi kerugian
sinyal saat masuk ke SAW filter X 102.
Saw filter menyeleksi sinyal yang masuk untuk menghindari interferensi kanal yang
berdekatan.
Sinyal yang keluar dari SAW filter ini diambil freq sinyal SIF saja, yaitu 32.5 MHz yang
kemudian diumpankan ke pin 28 dab 29 IC 601.
Sinyal SIF akan dikuatkan pada rangkaian penguat SIF.
Sinyal SIF yang sudah dikuatkan tersebut selanjutnya dilewatkan ke rangkaian band pass
filter untuk menghasilkan sinyal FM 5.5 MHz.
Sinyal Fm ini selanjutnya akan dikeluarkan pada pin 35 IC 601, dan selanjutnya akan
diproses pada rangkaian sound decoder.
Dalam rangkaian chassis G7A stereo model, rangkaian sound decoder, audio selector dan
rangkaian tone control ada pada satu chip IC yang terintegrasi sehingga tidak dibutuhkan
banyak komponen. Komunikasi antara UOC dan IC ini dapat dilakukan dengan IIC Bus
controller. Sinyal suara yang keluar dari IC sound decoder ini selanjutnya dikuatkan pada
rangkaian amplifier sampai ke speaker.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A. Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
Percobaan- 22
Mardanus, S.Pd Color television Trainer
77
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube Limited, England.
6. Colour Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat Latih Televisi Warna.
1 Bh Remote Control.
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope.
1 Bh Antena dalam.
1 Bh Antena dalam dengan booster.
1 Bh Multimeter.
Kabel Penghubung (kabel RF).
LANGKAH KERJA
1. Baca skema rangkaian dan identifikasi rangkaian suara beserta bagian-bagiannya.
2. Pelajari alur pelacakan kerusakan berikut.
Gambar 22-3 Alur pelacakan kerusakan rangkaian suara
Petunjuk Praktik Televisi Warna
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer 78
3. Pasang antena dalam pada terminal antena pesawat televisi. Bila sinyal pada tempat anda
kurang kuat gunakanlah antena dalam yang dilengkapi booster.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari salah satu stasiun pemancar
TV.
5. Baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok 5.5 MHz FILTER.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Buatlah kerusakan pada blok SOUND AMP.
10. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
11. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
12. Normalkan kembali pesawat televisi.
13. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
14. Buatlah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian suara ?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada blok sound amp. ?
3. Apakah yang terjadi saat simulasi kerusakan pada blok 5.5 MHz filter ?
4. Apakah fungsi X234 ?
5. Bagian manakah yang rusak pada simulasi sound amp. Dan 5.5 MHz filter ?
Petunjuk Praktik Televisi Warna
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer 79
PERCOBAAN 23
MELACAK KERUSAKAN CRT
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja CRT.
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan CRT.
3. Melacak dan menemukan kerusakan pada CRT.
PENDAHULUAN
Tabung gambar atau Cathode Ray Tube (CRT) merupakan komponen transducer yang
merubah energi listrik menjadi gambar. Tabung gambar adalah komponen aktif yang
mempunyai karakteristik sendiri sehingga pada pengoperasiannya harus diberi tegangan
operasi yang sesuai dengan kebutuhan tabung gambar itu sendiri, seperti halnya pemberian
tegangan pada tabung-tabung gambar lain atau pada transistor.
Tabung gambar untuk pesawat televisi warna berbeda konstruksinya dengan tabung gambar
pesawat televisi hitam putih. Tabung gambar warna memilik elektroda yang lebih banyak serta
dalam hal kebutuhan tegangan operasinya membutuhkan tegangan yang lebih tinggi.
Berikut pada gambar 23-1 memperlihatkan simbol dari tabung gambar warna.
Bambar 23-1 Tabung gambar warna dan bagian-bagiannya
Filamen pada tabung gambar befungsi untuk memanaskan cathode agar dapat menghasilkan
sejumlah elektron untuk dikirim ke phospor pada permukaan bagian dalam tabung gambar.
Variasi jumlah elektron yang dihasilkan oleh cathode juga tergantung dari level amplitudo
sinyal yang diterima dari rangkaian RGB Amp. Out.
Elektron yang dihasilkan pada cathode mengalir ke permukaan bagian dalam tabung gambar
akibat adanya tegangan tinggi anode dan membentur phospor. Phospor yang tertabrak oleh
elektron akhirnya menyala dan menghasilkan cahaya. Saat cathode panas, elektron dari
cathode tertarik ke grid berikutnya, ini karena elektron mempunyai muatan negatif dari
tegangan pada grid berikutnya posistif. Elektron akan segera meningalkan grid tersebut karena
tertarik oleh tegangan tinggi anode. Kecepatan elektron mengalir akibat pengaruh tegangan
Petunjuk Praktik Televisi Warna
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer 80
anoda tersebut dikontrol oleh gird percepatan yaitu grid 2 (screen grid) atau acceleration grid.
Selanjutnya pada grid 3, yaitu grid fokus elektron difokuskan. Elektron beam dimana
cenderung melebar pada grid percepatan atau screen grid, pada grid fokus difokuskan dengan
mengatur tegangannya. Fungsi grid fokus sama seperti lensa pada kamera dan disebut lensa
elektron. Pengaturan tegangan grid 3 atau grid fokus mengakibatkan jarak focal lensa elektron
dapat ditambah atau dikurangi.
Beberapa hal yang terjadi bila rangkaian RGB out pada pesawat televisi mengalami kerusakan
yaitu :
- Warna merah hilang.
- Warna hijau hilang.
- Warna biru hilang.
- Pada layar muncul garis-garis putih horizontal.
- Gambar tidak fokus.
- Layar gelap, raster tidak ada suara ada.
BUKU BACAAN
1. Petunjuk Penggunaan Televisi Warna TC-14Z88JA/TC-1488AFB, Panasonic.
2. Service Manual chassis G-7A, Colour Television, Panasonic.
3. Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Penerima Televisi, A.Aristo, PPPGT, Bandung,
1988.
4. Troubleshooting and Repairing Solid-state TVs, Homer L. Davidson, 1986.
5. PAL Receiver Servicing, D.J. Seal, Thorn Radio Valves and Tube limited, England.
6. Color Television Theory, Hutson, McGraw-Hill, London.
7. Lampiran Buku ini.
PERALATAN
Utama : 1 Bh Pesawat latih
Televisi Warna
1 Bh Remote Control
Pendukung : 1 Bh Oscilloscope
1 Bh Antena dalam
1 Bh Antena dalam
dengan booster
1 Bh Multimeter
1 Bh high Voltage meter
1 Set Toolset
Kabel Penghubung (kabel
RF)
LANGKAH KERJA
1. baca skema rangkaian dan identifikasi tabung gambar (CRT).
2. Pelajari alu pelacakan kerusakan berikut.
Petunjuk Praktik Televisi Warna
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer 81
Gambar 23-2 Alur pelacakan kerusakan CRT
Petunjuk Praktik Televisi Warna
Mardanus, S.Pd Color Television Trainer 82
3. Hubungkan antena dalam pada pesawat televisi, bila sinyal pada tempat anda kurang kuat
pakailah antena dalam yang menggunakan booster.
4. Aktifkan pesawat televisi dan tala untuk menerima sinyal dari stasiun pemancar.
5. baca petunjuk penggunaan fault simulator pada lampiran buku ini, lalu buatlah kerusakan
pada blok CRT.
6. Amati apa yang terjadi pada pesawat televisi ? jelaskan.
7. Lakukan pelacakan kerusakan dan temukan serta catat bagian yang rusak tersebut.
8. Normalkan kembali pesawat televisi.
9. Matikan semua peralatan dan kembalikan.
10. Butalah laporan tentang percobaan ini.
EVALUASI
1. Jelaskan prisnsip kerja dari CRT ?
2. Apakah yang terjadi pada pesawat televisi saat simulasi kerusakan pada CRT ?
3. bagian manakah yang rusak pada saat simulasi kerusakan ?
4. Apakah kegunaan tegangan tinggi anode pada CRT ?
5. Apakah fungsi grid 2 pada CRT ?

No comments: